TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berencana membangun pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas kecil. Pabrik tersebut dibangun untuk mengurangi ketergantungan petani kelapa sawit kepada pabrik kelapa sawit (PKS) serta permainan harga tandan buah segar (TBS). Pabrik yang akan dibangun dengan dana sebesar Rp 8 miliar di Kabupaten Kampar Riau tersebut berkapasitas olah hingga dua ton TBS per jam. Menurut Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Agroindustri, Indra Budi Susetyo para petani sawit sangat tergantung pada PKS besar. ”Padahal PKS-PKS besar itu umumnya sudah mempunyai pasokan bahan baku dari perkebunan sendiri,” kata Budi kepada para wartawan di gedung BPPT, Jakarta, Kamis (7/2) siang. Sehingga, lanjut Budi, perkebunan sawit milik rakyat yang dikelola secara swadaya hanya bersifat sebagai penyangga. Hasil perkebunan mereka menjadi sumber bahan baku yang dihargai sangat murah. Pertumbuhan lahan dan volume produksi perkebunan kelapa sawit rakyat telah mencapai 30 persen dari total perkebunan sawit di Indonesia. “Namun jumlah yang luas itu belum diimbangi dengan kemandirian usaha,“ kata Budi. PKS ini, jelas Budi, diharapkan mampu berfungsi sebagai sarana pelatihan, model dan sarana produksi bagi perkebunan swadaya rakyat setempat. PKS percontohan di Kabupaten Kampar Riau tersebut kata Budi, diharapkan dapat mulai beroperasi pada bulan Agustus 2002. BPPT merekomendasikan para petani, kelompok tani, usah kecil dan mengah (UKM) yang menguasai 1000-1500 hektar lahan perkebunan sawit untuk mendirikan PKS sejenis. Seperti diketahui minyak kelapa sawit (CPO) merupakan komoditas minyak nabati utama sektor perkebunan Indonesia. Indonesia merupakan produsen kedua minyak nabati setelah Malaysia. Dari catatan Direktorat Jenderal Perkebunan, luas areal perkebunan kelapa sawit diperkirakan mencapai 3,174 juta hektar pada tahun 2000. Sebanyak 1, 052 juta hektar diantaranya merupakan perkebunan rakyat. Pada tahun yang sama, jelas Budi, produksi CPO diperkirakan mencapai 6, 217 ton. (Nunuy Nurhayati—Tempo News Room)
Berita terkait
Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan
2 menit lalu
Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) .