TEMPO Interaktif, Jakarta:Sebelum ada kepastian kapan IMF akan menandatangi Letter of Intent (LoI), kemungkinan besar investasi dari luar negeri tidak berjalan. Apalagi, situasi politik dan keamanan yang buruk memberikan pengaruh psikologis yang berat, sehingga nilai rupiah pun semakin terpuruk. Oleh karena itu, untuk dapat menggerakkan perekonomian, pemerintah harus dapat menggiatkan kembali investasi dalam negeri.
Demikian diungkapkan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Aburizal Bakrie, saat ditemui Tempo News Room usai pembukaan rapat pimpinan Kadin 2001 yang berlangsung di Hotel Mulya Jakarta, Rabu (10/4). Menurut Aburizal, selama belum ada sinyal positif dari IMF, sulit bagi Indonesia untuk meraih kembali investasi luar negeri. Sinyal positif dari IMF tersebut tidak hanya dicerminkan dari jumlah dana yang akan dikucurkan, tapi juga tingkat kepercayaan internasional yang akhir-akhir ini menurun karena situasi keamanan Indonesia.
Untuk itu, lanjut pengusaha yang selama dua periode menjabat Ketua Kadin itu, jika pemerintah secepatnya mendapatkan solusi untuk menyelesaikan masalah politik dan keamanan, maka masalah ekonomi akan dapat diselesaikan pula. Aburizal juga berharap pemerintah dapat memberikan suplai dolar, sehingga keinginan menggerakkan investasi dalam negeri sampai pada tahap pelaksanaan. Dan itu berarti suplai uang sektor riil dapat diterapkan. (Sri Wahyuni)
Berita terkait
Persija Jakarta Tolak Undangan AFF Main di ASEAN Club Championship 2024, Ingin Fokus di Liga 1
4 menit lalu
Persija Jakarta Tolak Undangan AFF Main di ASEAN Club Championship 2024, Ingin Fokus di Liga 1
Persija Jakarta diundang tampil di ASEAN Club Championship 2024 karena menjadi runner up Liga 1 2022-2023. Apa respons Mohamad Prapanca?