Tahun lalu total produksi pakan ternak nasional mencapai 8,6 juta ton atau senilai Rp 40 triliun. Pertumbuhannya berkisar antara 4-6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sekitar 70-80 persen pakan ternak dikonsumsi oleh unggas. Sedangkan sisanya diserap oleh peternakan babi, sapi, dan ikan. Pakan ikan menjadi pendorong pertumbuhan paling tinggi.
"Pertumbuhan pakan ikan sangat cepat dibandingkan pakan unggas. Kalau unggas cuma satu digit, pakan ikan bisa dua digit," ujarnya. Tahun lalu produksi pakan ikan antara 600-700 ribu ton. Tahun ini, khusus pakan ikan, diperkirakan produksinya mencapai satu juta ton.
Sebelumnya, lebih dari 350 peserta dari 35 negara termasuk Cina, Singapura dan beberapa negara Eropa akan mengikuti pameran industri peternakan dan pakan ternak terbesar di Indonesia akan digelar pada Juli mendatang.
Herman Wiriadipoera, Presiden PT Napindo Media, selaku penyelenggara pameran mengatakan pameran ini tidak hanya menjadi ajang memperkenalkan teknologi terkini di sektor peternakan tetapi juga menjadi forum investasi dan seminar teknis di bidang teknologi peternakan.
"Minat pengusaha, produsen dan konsumen sangat tinggi untuk mengikuti pameran ini. Pameran ini juga diharapkan menjadi kampanye meningkatkan konsumsi protein hewani yang rencananya tahun ini akan dicanangkan secara nasional," katanya.
Pameran bertajuk Indo Livestock Expo & Forum tahun ini diperkirakan akan menyerap 12 ribu pengunjung baik dari dalam dan luar negeri. Selain pengusaha dan produsen, beberapa asosiasi, peneliti, lembaga pemerintah dan kalangan pemerhati akan ikut serta di pameran ini.
Menurut Budianto Utomo, bagi para pengusaha di industri peternakan pameran tersebut akan menjadi tempat pertukaran teknologi perunggasan. Apalagi Indonesia masih ketinggalan di sektor perunggasan dibandingkan dengan negara tetangga lainnya.
KARTIKA CANDRA