Pasca Kebijakan BI, SBI Dinilai Masih Menarik  

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juni 2010 11:46 WIB

Bank Indonesia. TEMPO/Dimas Aryo
TEMPO Interaktif, Jakarta - Analis Ekonomi PT Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih memperkirakan, pembatasan tenor Sertifikat Bank Indonesia (SBI) menjadi satu bulan tidak akan mengurangi minat beli asing terhadap SBI sebagai instrumen investasi jangka pendek.

Pasalnya, menurut dia, likuiditas global saat ini begitu besar dan di saat yang sama instrumen utang global yang menarik dan aman sangat terbatas.

“SBI adalah salah satu instrumen yang menarik dan aman, dengan spread yang masih lebar,” kata Lana dalam analisis hariannya hari ini. “Kebijakan ini justru akan mengurangi volatilitas dana asing yang mudah keluar masuk.”

Bank Indonesia kemarin merilis paket kebijakan penguatan manajemen moneter dan pengembangan pasar keuangan. Kebijakan itu terdiri dari enam kebijakan, salah satunya adalah kewajiban pemilik SBI untuk menahan portofolionya minimal satu bulan, yang mulai berlaku pada 7 Juli 2010.

Kebijakan yang disebut 'minimum one month holding period SBI'
ini akan mewajibkan pembeli SBI, baik di pasar primer maupun di pasar sekunder, memegang kepemilikan SBI-nya selama minimal satu bulan (28 hari).

“Selama periode tersebut, pemilik SBI tidak diperbolehkan melepas kepemilikan SBI-nya, baik secara outright maupun repo kepada pihak lain, kecuali repo kepada Bank Indonesia,” jelas Pelaksana Tugas Gubernur BI Darmin Nasution.

SBI merupakan surat utang jangka pendek (1-3 bulan) yang dikeluarkan oleh BI.

GRACE S GANDHI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya