Lahan Food Estate Bukan untuk Kebun Tebu

Reporter

Editor

Rabu, 9 Juni 2010 08:44 WIB

TEMPO/Agung Putra

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Kehutanan telah menyediakan lahan untuk perkebunan tebu guna mendukung swasembada gula pada 2014. "Sudah ada lahan kami sediakan," kata Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto kepada Tempo di Jakarta, Selasa (7/6).

Sedangkan lahan untuk program Merauke Integrated Food and Energy Estate (Food Estate) di Kabupaten Merauke, Papua, menurut Hadi, tidak dapat digunakan lagi untuk aktivitas perkebunan gula atau aktivitas apa pun setelah Letter of Intent ditandatangani pemerintah Indonesia di Oslo, Norwegia, tiga pekan lalu.

Kementerian Kehutanan, Hadi melanjutkan, menyediakan lahan untuk perkebunan tebu di perbatasan Sumatera Selatan-Lampung dengan luas sekitar 40 ribu hektare. Kementerian Kehutanan juga sudah mendapat persetujuan dari Perhutani untuk menyediakan lahan untuk perkebunan tebu. "Tapi Perhutani meminta harus kerja sama dalam rangka tumpang sari," ujarnya.

Hadi menyarankan Kementerian Pertanian meminta kepada Badan Pertanahan Negara (BPN) guna mendapatkan lahan yang dibutuhkan untuk perluasan perkebunan tebu. Hadi beralasan, dalam satu pertemuan antara Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Kepala BPN Joyo Winoto beberapa waktu lalu, Joyo mengatakan ada 9 juta lahan telantar berstatus hak guna usaha.

Direktur Budidaya Tanaman Semusim Kementerian Pertanian Agus Hasanuddin menuding Kementerian Kehutanan ragu-ragu dalam menyediakan lahan untuk mendukung target swasembada gula pada 2014. enurut dia, Kementerian Kehutanan dalam komitmen awal bersedia memberikan izin lahan seluas 500 ribu hektare di Merauke untuk kebun tebu.

"Tapi, dalam perjalanannya setelah beberapa kali rapat dan pembicaraan, tampaknya Kementerian Kehutanan merasa gamang," kata Agus dalam acara Roundtable Gula oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia kemarin.

Direktur Center for Agricultural Policy Studies Tito Pranolo mengatakan, jika target swasembada gula hendak dicapai pada 2014, harus tersedia area kebun tebu seluas 750 ribu hektare. Sedangkan total luas lahan tebu pada 2009 seluas 436 ribu hektare. Artinya, diperlukan tambahan area dengan luas lebih dari 313 ribu hektare. "Hal ini tampaknya sulit untuk bisa dipenuhi," tuturnya.

Asumsi swasembada gula tebu pada 2014 adalah dengan penambahan jumlah pabrik gula dari 61 unit yang ada saat ini menjadi 71 sampai 86 unit pada 2014. Artinya, pemerintah harus membangun 10-25 pabrik baru.

Ketua Agribisnis Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Melvin Korompis meminta pemerintah memprioritaskan pendirian pabrik gula oleh 40 investor. "Dari AGRI sendiri ada delapan investor yang sudah siap membangun kebun dan pabrik dan beberapa sudah mendapat izin," katanya.

Investor-investor tersebut mendapatkan izin atas lahan seluas 12-40 ribu hektare yang berlokasi di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat.

KARTIKA CANDRA | MARIA RITA HASUGIAN

Berita terkait

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

1 hari lalu

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

Persidangan perkara dugaan pemerasan oleh bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di lingkungan Kementan terkuak fakta-fakta baru.

Baca Selengkapnya

Serikat Petani Indonesia Dukung Penuh Pompanisasi

1 hari lalu

Serikat Petani Indonesia Dukung Penuh Pompanisasi

SPI mendorong semua anggota menggunakan fasilitas pompa dalam mengantisipasi musim kering dampak el Nino.

Baca Selengkapnya

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

1 hari lalu

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

Permintaan itu agar Kementerian Pertanian mendapat predikat WTP dari BPK karena ada kejanggalan anggaran proyek food estate era Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Bantah Kesaksian 4 Anak Buah di Kementan: Jangan Bela Saya, Jawab Pakai Hati

1 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Bantah Kesaksian 4 Anak Buah di Kementan: Jangan Bela Saya, Jawab Pakai Hati

Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sempat membantah kesaksian empat mantan anak buahnya di lembaga itu dalam persidangan.

Baca Selengkapnya

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

1 hari lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

2 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

Bendahara Dirjen PSP Kementerian Pertanian mengaku diminta menyiapkan Rp10 juta untuk honor Syahrul Yasin Limpo sebagai narasumber

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

2 hari lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

2 hari lalu

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

Kementan menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani Jawa Barat, juga memberi bantuan 10.000 pompa air.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

2 hari lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Said Didu Kritik PSN PIK 2 Bebaskan Lahan Sembunyi-sembunyi, Respons Agung Sedayu Group?

3 hari lalu

Said Didu Kritik PSN PIK 2 Bebaskan Lahan Sembunyi-sembunyi, Respons Agung Sedayu Group?

Said Didu mengkritik pembebasan lahan dalam pengembangan kawasan mega Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK 2).

Baca Selengkapnya