TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Informasi dan Komunikasi Tifatul Sembiring mengatakan sebagian besar dari bisnis sektor teknologi dan informatika masih dikuasai asing yang mencapai Rp 300 triliun. Modal kerja senilai Rp 70 triliun juga masih dikuasai asing.

Menurutnya, hal itu disebabkan Indonesia masih lemah dalam mengaplikasikan bisnis konten teknologi informasi. "Padahal peran IT dan akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi menuju kesejahteraan rakyat," kata Tifatul seusai membuka acara Rapat Koordinasi Nasional Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informatika dan Media 2010 di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Rabu ( 28/4).

Acara yang digelar Kamar Dagang dan Industri ini dihadiri oleh Kadin Daerah khususnya Bidang Informasi dan Teknologi se-Indonesia.

Apalagi, kata Tifatul, untuk bidang manufaktur teknologi informasi. Bidang manufaktur sangat sulit bersaing dengan negara-negara maju karena membutuhkan modal besar. Meski demikian, usaha berbasis teknologi informasi dan komunikasi tetap harus dikembangkan.

Untuk memecahkan persoalan tersebut diharapkan kerjasama antar pengusaha besar dan kecil bisa terjalin. Tifatul mengibaratkan rusa itu makanan macan, dan rusa makan rumput. Meski selalu diburu macan, tapi rusa tak pernah pupus, karena rusa lebih banyak.

Menurutnya, rantai makanan itu adalah sifat alam yang perlu dicontoh. Artinya, bagi pengusaha besar jangan mengambil usaha kecil. "Bagi-bagi dengan usaha kecil menengah," katanya. Sebab bila diibaratkan macan pun makan rumput, rusa tidak ada lagi makanan.

RUMBADI DALLE