Revaluasi Aset Sebabkan Kinerja Keuangan Pertamina Menurun

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 09:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dirut Pertamina Baihaki Hakim menyatakan revaluasi aset Pertamina menyebabkan turunnya kinerja keuangan Pertamina. Revaluasi menyebabkan depresiasi, yang ujung-ujungnya lari ke biaya, kata Baihaki Hakim kepada wartawan di saat jeda rapat dengar pendapat dengan Komisi Energi DPR, Selasa (4/2). Melambungnya depresiasi ini, kata Baihaki, bisa dibebankan kepada masyarakat. Menurut Direktur Keuangan Pertamina Ainun Naim, depresiasi itu akan berdampak pada naiknya harga bahan bakar minyak. Namun naiknya hanya sedikit, kata Naim. Sebabnya, kata dia, depresiasi itu hanya mempunyai pengaruh 7 persen terhadap kenaikan bahan bakar minyak. Pernyataan ini berkaitan dengan hasil revaluasi aset Pertamina. Dalam laporannya kepada Komisi Energi DPR, aset Pertamina mencapai Rp 138,8 triliun. Sebelum direvaluasi, nilai buku aset Pertamina hanya sebesar Rp 35, 3 triliun. Baihaki mengatakan, menurunnya kinerja keuangan Pertamina sebenarnya disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena produksi yang turun dan kedua, karena biaya yang meningkat. Tapi ini masalah direksi, kata Baihaki. Sementara, menurunnya kinerja keuangan ini disebabkan oleh amanat undang-undang yang mengharuskan Pertamina mempunyai neraca awal. Implikasi dari melambungnya nilai aset Pertamina ini sedanga dikaji oleh Departemen Keuangan. Ini masalah book keeping. Tapi jangan sampai, sesuatu yang tidak riil, akhirnya menyebabkan kenaikan harga yang dibebankan kepada masyarakat, kata Baihaki. Menurut dia, sebenarnya Pertamina bisa menggunakan angka Rp 35 triliun sebagai neraca awal. Namun implikasinya, kata Baihaki, nilai aset Pertamina akan dinilai rendah ketika Pertamina akan menjadi perusahaan publik. Kalaupun nilai aset akan dinaikkan, Pertamina akan dikenakan pajak terhadap aset itu. Baihaki memberikan contoh seandainya Pertamina mendapat laba Rp 10 triliun. Namun, gara-gara harus memenuhi syarat neraca awal itu, Pertamina terkena pajak revaluasi sebesar Rp 10 triliun. Saya kira ini perlu dipikirkan, seolah-olah Pertamina kok tidak untung gara-gara masalah revaluasi aset dan pajak, kata Baihaki. Revaluasi aset merupakan salah satu proses yang harus dilakukan Pertamina sebelum perusahaan minyak negara itu berubah menjadi Persero. Perubahan status hukum ini merupakan amanat Undang-undang No. 21 tahun 2001 tentang minyak dan gas. Nantinya, hasil revaluasi aset diperlukan sebagai neraca awal sebelum perusahaan minyak negara ini berubah status. Revaluasi aset Pertamina dilaksanakan oleh PT Ujatek Baru, sebagai pemenan tender terbuka. Waktu pelaksanaa revaluasi selama 150 hari kerja dan berakhir pada 31 Oktober 2002. Menurut Naim, secara substansial aset Pertamina yang direvaluasi sama dengan aset yang belum direvaluasi. Kata dia, seharusnya Pertamina dikenakan pajak dari hasil revaluasi ini. Namun, karena Pertamina belum berbentuk PT, maka Pertamina tidak dikenakan pajak, katanya. Sementara itu, Baihaki mengatakan, revaluasi aset Pertamina juga menyebabkan anak perusahaan Pertamina yang berbentuk PT akan terutang pajak revaluasi sebesar 10 persen. Dia mengatakan, anak perusahaan Pertamina siap diprivatisasi pada 2005 nanti. Tapi, asetnya kecil, paling mereka bermain di pasar bursa nasional, katanya. Meskipun demikian, Baihaki mengatakan, pihaknya masih menunggu aturan yang jelas mengenai privatisasi. Karena, menurut dia, privatiasasi merupakan isu yang sensitif. Pertamina belum mau bicara privatisasi, kata dia. Multazam --- TNR

Berita terkait

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

2 menit lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Berpulang Sehari Sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

4 menit lalu

Berpulang Sehari Sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

Nama Joko Pinurbo mulai dikenal luas saat menerbitkan buku antologi puisi Celana pada 1999.

Baca Selengkapnya

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

5 menit lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

8 menit lalu

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

Tak semua ikan punya kandungan nutrisi super yang sama sehingga disarankan untuk memilih yang tepat. Berikut saran ahli diet.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar Alfian Ingin Tim Bulu Tangkis Indonesia Lebih Kompak dan Saling Percaya

14 menit lalu

Piala Thomas 2024: Fajar Alfian Ingin Tim Bulu Tangkis Indonesia Lebih Kompak dan Saling Percaya

Fajar Alfian memiliki tekad untuk bisa mengantarkan Indonesia menjadi juara Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

20 menit lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Peserta JDM Funday Mandalika 2024 Menelusuri Keindahan Mandalika

20 menit lalu

Peserta JDM Funday Mandalika 2024 Menelusuri Keindahan Mandalika

JDM Funday Mandalika Time Attack 2024 digelar pada 28 April - 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

20 menit lalu

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah meminta Kementan untuk memutasi kerabat atau keluarganya dari Jakarta ke Malang. Bakal jalani sidang etik.

Baca Selengkapnya

Klasemen Piala Thomas dan Piala Uber 2024: Tim Putra Indonesia di Puncak Usai Kalahkan Inggris 5-0

29 menit lalu

Klasemen Piala Thomas dan Piala Uber 2024: Tim Putra Indonesia di Puncak Usai Kalahkan Inggris 5-0

Tim bulu tangkis Indonesia memuncaki klasemen sementara Grup C Piala Thomas dan Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

31 menit lalu

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

Menurut Abdul Hadi WM dalam ceramahnya Peringatan 30 Tahun Wafatnya Penyair Chairil Anwar mengatakan penamaan Angkatan 45 datang dari Chairil Anwar.

Baca Selengkapnya