Kwik Kian Gie: Semua Bank Rekap Merugi

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 09:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Kwik Kian Gie mengatakan, semua bank rekap hingga saat ini belum juga sehat walaupun telah memperoleh dana untuk menyehatkan perbankan, namun bank-bank tersebut tidak juga untung. Apa iya, itu kan untung karena disubsidi, kata dia dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR di Gedung MPR/DPR Jakarta, Selasa (4/2). Kesimpulan itu diperoleh Kwik melalui kajian yang dilakukan oleh staf resmi Badan Perencana Pembangunan Nasional di bagian ekonomi perusahaan. Data diperoleh dari bank-bank bersangkutan melalui laporan keuangan yang dimuat di berbagai media massa.Jadi mereka mengaku sendiri, itu kondisi mereka. Cuma kalo dibaca kan bagus, untung semua,kata dia. Menurut Kwik, tim Bappenas menganalisa laporan itu dan menemukan bahwa subsidi yang diinjeksi ke bank-bank tersebut tidak dikeluarkan. Sehingga, terkesan seolah-olah bank-bank rekap mengalami untung besar. Kwik menjelaskan, metode penilaiannya ditempuh dengan mengamati perincian rugi-laba. Bank-bank itu dikelompokkan menjadi dua. Kelompok pertama, dilihat penghasilan bank dari pendapatan bunga yang dipotong beban bunga. Kelompok kedua, adalah perhitungan penghasilan dari kegiatan jasa perbankan yang ditambah dengan biaya operasi (fixed operate cost). Hasilnya, kata Kwik, ternyata setelah keuntungan dikurangi subsidi yang diberikan pada bank-bank rekap ditemukan bank tersebut malah merugi. Salah satu contohnya, Bank Mandiri. Berdasarkan perhitungan perolehan bunga yang dipotong beban bunga, Bank Mandiri membukukan keuntungan besar Rp 5,188 triliun. Tetapi keuntungan itu bisa diperoleh setelah disubsidi sebesar Rp 15,161 triliun. Ini baru dalam periode 9 bulan ,kata Klwik Sehingga, jika subsidi tidak ikut dihitung maka Bank Mandiri sebenarnya menderita kerugian sebesar Rp 9,9 trilun dalam 9 bulan pertama. Kalau ditambah dengan pendapatan non bunga justru kerugiannya semakin bertambah sebesar Rp 3,154 triliun. Maka jumlah kerugian seluruhnya dalam 9 bulan mencapai Rp 13, 126 triliun. Jika dihitung hingga satu tahun, kerugiannya bisa mencapai Rp 17,5 triliun,kata Kwik. Kepala Bappenas juga menyebutkan kerugian bank-bank rekap yang lain seperti BNI (Rp 5,566 triliun), BRI (Rp 1,46 triliun), BTN (Rp 1,9 triliun), BII (Rp 4,3 triliun), Bank Danamon (Rp 2,156 triliun), Bank Permata (Rp 2,27 triliun), Bank Niaga (Rp 984 milyar), Bank Lippo (Rp 624 milyar), BCA (Rp 4,291 triliun). Jadi, Semua rugi, tidak ada yang untung,tegasnya. Dengan kondisi itu, Kwik mempertanyakan, seberapa jauh pemerintah telah berhasil menyehatkan perbankan nasional. Ia juga mengkritik pengelolaan utang luar negeri oleh pemerintah. Menurut dia, utang milik pemerintah sudah lama tidak terkendali. Apalagi, sejak tahun 1999, utang pokok yang jatuh tempo selalu diminta untuk dijadwalkan ulang. Sementara itu bunganya sendiri juga mulai diminta untuk dijadwal ulang sejak tahun lalu. Jadi bunga itu ditempel pada pokok sehingga menjadi bunga berbunga hutang luar negerinya. Itu sudah jelas tidak sustainable, tutur Kwik. Mantan Menko Perekonomian ini menjelaskan, dulu pihaknya mengusulkan pemberian subsidi pada bank-bank rekap kepada IMF, namun IMF tidak setuju, malah mengenakan bunga obligasi rekap di perbankan. Menurut Kwik, penggunaan bunga obligasi membuat jumlahnya menjadi membengkak. Itu terlampau besar, makanya bank itu untunngnya besar,kata dia. Jumlahnya menjadi besar karena bunga obligasi dihitung dari persentase obligasi rekap yang dimiliki bank-bank bersangkutan. Dara Meutia Uning --- TNR

Berita terkait

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

6 menit lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

9 menit lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024 Hari Ini: Tim Putra dan Putri Indonesia Lawan Tuan Rumah Cina

25 menit lalu

Jadwal Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024 Hari Ini: Tim Putra dan Putri Indonesia Lawan Tuan Rumah Cina

Duel tim bulu tangkis putri Indonesia vs Cina di final Piala Uber 2024 dijadwalkan mulai 08.30 WIB, sedangkan final Piala Thomas 2024 mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

34 menit lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

38 menit lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

39 menit lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

47 menit lalu

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

Poco F6 muncul di sertifikasi dengan nomor model "24069PC12G".

Baca Selengkapnya

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

48 menit lalu

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

Vivo Y38 5G memiliki chipset Snapdragon 4 Gen 2 dan RAM LPDDR4x 8 GB dengan penyimpanan internal UFS 2.2 256 GB.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

48 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

51 menit lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya