Kwik: Target Pertumbuhan Ekonomi 2003 Tak Tercapai
Minggu, 10 Agustus 2003 14:46 WIB
Tidak tercapainya target tahun 2003, menurut Kwik, juga terjadi pada 2002. Tahun lalu perekomonian Indonesia hanya tumbuh 3,7 persen atau lebih rendah dari sasaranya yang diinginkan sebesar 4 persen. Pertumbuhan ini tidak cukup untuk menciptakan lapangan kerja yang memadai bagi tambahan angkatan kerja baru, kata dia.
Kwik mengaku, kondisi keuangan negara saat ini sedang bangkrut. Pemerintah habis-habisan untuk bisa menutup devisit APBN 2003, sehingga harus mengutang dari lembaga dan negara kreditor. Pertumbuhan yang tinggi merupakan target jangka panjang pemerintah, kata dia menambahkan.
Meski kondisi keuangan sedang bobrok, lanjut dia, secara kasat mata ratusan triliun uang negara disia-siakan. Ia mencontohkan, rasio pajak atau tax ratio sebesar 13 persen. Menurut dia, 13 persen dari penduduk yang membayar pajak tidak seluruhnya menyetorkan uangnya. Mungkin cuma 50 persen, kata Kwik.
Kepala Bappenas mengatakan, aparat pajak yang mengetahui para pengemplang pajak kemudian dikenakan denda melalui financial settlement. Tapi denda tersebut oleh aparat pajak tidak disetorkan secara penuh ke kas negara. Menurut perhitungan kasar, kalau pendapatan itu Rp 230 triliun hilangnya juga Rp 230 triliun, ungkapnya.
Kwik menambahkan, hal krusial yang harus dilakukan pemerintah saat ini, bagaimana pemberantas korupsi, kolusi dan nepotisme. Atau paling tidak mengurangi KKN hingga menjadi 30 persen saja. Kalau KKN drop 30 persen saja, kita bisa kaya mendadak, kata dia. (S.S. Kurniawan - TNR)