Recapital Siapkan Rp 500 Miliar Boyong Saham Bank Eksekutif

Reporter

Editor

Minggu, 21 Maret 2010 18:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Recapital Advisor menyiapkan dana Rp 500 miliar untuk membeli saham baru, yang rencananya diterbitkan oleh PT Bank Eksekutif Tbk. "Kami siap membeli seluruh saham baru yang akan diterbitkan," kata Presiden Direktur PT Recapital Advisor Rosan Roeslani kepada Tempo di Jakarta, Ahad (21/3).

Rencana penerbitan saham ini disampaikan sebelumnya oleh Direktur Utama Bank Eksekutif Ghandi Ganda Putra dengan perkiraan Rp 400-500 miliar untuk mengerek rasio kecukupan modal bank dari 10,8 persen menjadi 20 persen.

Tapi Ghandi tidak menjelaskan apakah rencana penerbitan saham ini berarti membatalkan rencana penjualan Bank Eksekutif ke Recapital. Dia mengatakan, rencana ini sebagai opsi jika tidak ada investor masuk sampai Mei nanti. "Ini sebagai opsi jika investor tidak jadi masuk sampai Mei nanti," katanya.

Rosan mengatakan, jika akuisisi rampung dan penerbitan saham baru dilakukan, Recapital bakal menguasai 79,26 persen kepemilikan Bank Eksekutif. Dana hasil penjualan saham diharapkan bisa memperkuat modal Bank Eksekutif.

Menurut Rosan, penambahan modal hingga Rp 500 miliar akan digunakan mengubah Bank Eksekutif menjadi bank retail dari sebelumnya sebagai bank <I>corporate<I>. Pengucuran kredit korporasi akan dihentikan sepenuhnya. Kredit retail dipilih karena Bank Eksekutif punya pengalaman bagus di sini. Apalagi pasar bank korporat telah dikuasai oleh bank-bank dengan modal besar.

Sebelumnya, Recapital telah menempatkan dana berbentuk deposito di Bank Eksekutif sebesar Rp 180 miliar. Uang ini untuk meningkatkan rasio dana pihak ketiga sehingga memenuhi persyaratan yang ditetapkan Bank Indonesia. Saat ini, kata Rosan, kondisi Bank Eksekutif membaik. "Kabar akuisisi oleh Recapital telah memberi efek positif," katanya.

Rencana akuisisi ini berawal dari pengumuman BI, yang menempatkan Bank Eksekutif dalam pengawasan insentif. Agar keluar dari status pengawasan intensif, BI memberi tiga langkah yang harus dilakukan, yakni perbaikan rasio kredit bermasalah, mencari investor baru, dan melakukan restrukturisasi kepengurusan. BI memberi batas waktu hingga 31 Mei 2010.

FAMEGA SYAVIRA



Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.

Baca Selengkapnya