TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Permata menyatakan tidak berencana menurunkan margin bunga bersihnya dalam waktu dekat. "Saat ini margin kami sudah rendah, dibawah rata-rata pasar," ujar Managing Director Wholesale Banking Bank Permata Honggo Widjojo saat dihubungi Tempo, Kamis (4/2).
Hari ini Bank Indonesia menetapkan suku bunga acuan atau BI Rate tetap pada level 6,5 persen. Suku bunga tersebut dipandang masih sesuai sasaran inflasi tahunan sebesar 5 persen plus minus satu persen. Pertumbuhan kredit perbankan yang tumbuh 10 persen pada 2009 diharapkan bisa meningkat hingga mencapai 17 persen pada 2010.
Honggo menjelaskan, Bank Permata baru saja menurunkan net interest margin pada Desember 2009. Penurunan tersebut menyebabkan margin bunga bersih Permata berkisar antara 10 hingga 12 persen. Dengan bunga 10 persen, NIM yang diterima bank sebesar 3,5 persen dinilainya sudah cukup rendah.
Menurut Honggo, bunga pinjaman yang ditetapkan Permata telah disesuaikan dengan segmen bank tersebut yang berfokus pada kredit komersial. Tingkat marjin tersebut juga telah memperhitungkan faktor resiko, sehingga kecil kemungkinan dapat diturunkan.
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
18 jam lalu
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
10 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.