TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah berencana akan melikuidasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) pada akhir 2001. BPR ini kan bank-bank kecil yang jumlahnya begitu banyak. Memang dari waktu ke waktu ada saja yang perlu ditutup, ujar Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin kepada pers usai Salat Jumat di Masjid BI, Jumat (7/12).

Syahril menambahkan dana penjamin yang diperlukan untuk melikuidasi bank-bank tersebut sudah tersedia. Tetapi dirinya belum bisa memberikan rincian nominal secara pastinya. Pokoknya kalau bank-bank itu ditutup sudah ada penjaminnya. Namun saya lupa jumlahnya secara persis. Tetapi cukuplah, kata dia.

Sewaktu dimintai konfirmasi mengenai usulan pembatasan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) oleh Menteri Perdagangan dan Perindustrian Rini Suwandi, Syahril mengatakan belum ada keputusan. Belum, itu kan baru satu alternatif saja yang diusulkan memperindag. Saya kira tidak usah mengarah ke sana dulu saat ini, tegas Syahril.

Dia memberikan alasan, karena kemampuan bank untuk membeli SBI diperlukan BI untuk melakukan operasi moneter. Mengenai alternatif lain yang diusulkan ke BI agar kucuran kredit bisa dilakukan, Gubernur BI mengatakan bahwa pihaknya sedang membuat suatu kajian mengenai apa saja yang bisa dilakukan.

Tetapi terpaksa ditangguhkan karena belum konklusif. Menurutnya, pemerintah sendiri sudah pernah mengusulkan beberapa alternatif. Saat ini, lanjut Syahril, BI tengah mengkaji upaya-upaya untuk menggerakkan sektor riil. (Ebnu Yufriadi-Tempo News Room)