Hatta: Krisis Dubai Tak Ganggu Rencana Investasi Timur Tengah

Reporter

Editor

Senin, 30 November 2009 15:09 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa memastikan krisis keuangan yang saat ini dialami Dubai World tak mengganggu rencana investasi dari negara-negara Timur Tengah di Indonesia. “Investasi dan komitmen dari negara-negara di kawasan teluk sejauh ini berjalan, tetap dalam proses. artinya tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan,” kata Hatta di kantornya, Senin (30/11).

Dia mencontohkan rencana investasi dari Ras Al Khaimah. Menurut dia, salah satu konglomerat di Uni Emirat Arab itu dua hari lalu menyatakan tetap akan menjalankankan rencana investasi mereka di Kalimantan Timur dalam proyek pembangunan rel senilai US$ 1 miliar.

Meski demikian, Hatta berharap upaya restrukturisasi krisis keuangan yang dialami Dubai World bisa segera dilakukan. Terutama, kata dia, Uni Emirat Arab telah mengkonfirmasi bantuan untuk Dubai. “Kami berharap ini tak berdampak sistemik terhadap perekonomian global,” ujarnya.

Seperti diberitakan, Dubai World mengalami potensi gagal bayar atas kewajibannya sebesar US$ 80 miliar kepada sejumlah lembaga kredit multilateral. Perusahaan yang menjadi induk dari sejumlah perusahaan di bidang logistik, properti, investasi dan jasa keuangan ini meminta penangguhan pembayaran selama enam bulan hingga Mei 2009. Alhasil, lembaga kredit menurunkan peringkat utang perusahaan-perusahaan di Dubai.

Krisis keuangan di kawasan Timur Tengah itu dikhawatirkan bakal mempengaruhi rencana investasi Indonesia. Krisis global setahun terakhir yang berawal dari Amerika Serikat dan merember ke Eropa memang menyebabkan pemerintah mengalihkan target investasi dari negara-negara Timur Tengah yang diperkirakan memiliki dana besar pasca melambungnya harga minyak mentah dunia tahun lalu.

AGOENG WIJAYA

Berita terkait

DKI Bentuk Tim Pemburu Aset Warisan Belanda  

18 Agustus 2014

DKI Bentuk Tim Pemburu Aset Warisan Belanda  

Pemprov DKI Jakarta akan membentuk tim peneliti rumah dan gedung warisan pemerintah Hindia Belanda di seluruh Jakarta. Bangunan tersebut bisa disertifikasi menjadi milik pemerintah.

Baca Selengkapnya

Ahok Bahas 1.200 Rumah di Menteng

18 Agustus 2014

Ahok Bahas 1.200 Rumah di Menteng

Sertifikasi 1.200 rumah di kawasan Menteng akan dibahas dalam rapat di Balai Kota. Rumah ini seharusnya jadi aset DKI setelah diambil alih dari Belanda.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Ambil Keuntungan dari Krisis Dubai

30 November 2009

Pemerintah Ambil Keuntungan dari Krisis Dubai

Krisis keuangan Dubai World tak akan menyebabkan minat investor terhadap sukuk berkurang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tawarkan Sukuk Rp 1,5 Triliun

6 Oktober 2009

Pemerintah Tawarkan Sukuk Rp 1,5 Triliun

Pemerintah kembali menawarkan dua seri surat berharga syariah negara atau sukuk dengan target indikatif Rp 1,5 triliun untuk menopang kebutuhan pembiayaan anggaran tahun ini.

Baca Selengkapnya