Pemerintah Perlu Susun Peta Jalan Investasi

Reporter

Editor

Kamis, 26 November 2009 19:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economic and Finance, Ahmad Erani Yustika, mendesak pemerintah dan Badan Koordinasi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan segera menyusun peta jalan atau road map investasi. Lewat panjuan peta jalan itu diharapkan penanaman modal Indonesia benar-benar bisa meningkatkan kapasitas produksi dan menyerap tenaga kerja.

Selama beberapa tahun terakhir penanaman modal Indonesia terus didominasi investasi asing. Padahal, dalam investasi asing tersebut hanya sebagian kecil yang langsung bersentuhan dengan kegiatan peningkatan produksi ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Sebagian besar investasi yang masuk justru masuk ke instrumen portofolio pasar modal yang tak berdampak langsung pada ekspansi kegiatan produksi.

Roadmap itu juga perlu untuk menyusun strategi cara meningkatkan penanaman modal dalam negeri dari keseluruhan investasi nasional,” katan Erani ketika dihubungi Tempo, Kamis (26/11). Dia menilai peningkatan penanaman modal dalam negeri (PMDN) diperlukan agar Indonesia tak tergantung pada investasi asing yang pada masa-masa mendatang akan semakin ketat akibat persaingan antarnegara.

Sebelumnya, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) mengungkapkan porsi PMA telah mencapai 78 persen pada keseluruhan investasi di Indonesia, atau jauh di atas proyeksi kontribusi tahun ini sebesar 61 persen. Kadin berharap pemerintah bisa tetap mengelola kepercayaan investor dengan menciptakan stabilitas ekonomi, kepastian hukum, dan ketersediaan infrastruktur.

Erani mengakui PMA tak selalu berkonotasi negatif. Namun yang mencemaskan, kata dia, porsi investasi portofolio pada keseluruhan PMA terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Porsi investasi portofolio pada 2008 mencapai 60 persen dari total PMA. “Ini seperti hot money, Orang hanya masuk lewat jual-beli saham, atau akuisisi dan merger. Sehingga tak betul-betul menambah ekspansi penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.

Hot money atau uang panas bisa disematkan pada aliran investasi asing berjangka pendek yang masuk ke pasar dalam negeri dan bisa sewaktu-waktu keluar secara besar-besaran sehingga menyebabkan guncangan perekonomian.

Apalagi dominasi PMA selama ini juga menimbulkan persoalan karena pada sektor-sektor tertentu sering kali berbenturan dengan investasi yang dilakukan pelaku usaha domestik. Akibatnya daya saing pelaku domestik pun terus terdesak, potensi pengembangan usaha dalam negeri pun berkurang.

Sebab itu, peta jalan investasi juga perlu menegaskan kualifikasi atau kriteria sektor yang bisa dimasuki PMA, misalnya dikhususkan untuk kawasan Indonesia Timur, memiliki nilai tambah pada kinerja ekspor, dan berkaitan dengan kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah. “Itu harus jelas, termasuk target kapan investasi Indonesia tak lagi bergantung pada luar negeri,” kata Erani.

AGOENG WIJAYA

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

9 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

15 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

2 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya