Bank Sentral Siapkan Biaya Operasi Moneter

Reporter

Editor

Rabu, 18 November 2009 17:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Sentral memprediksi jumlah Sertifikat Bank Indonesia bisa mencapai Rp 300 triliun pada 2010. "Banyak likuiditas yang akan terserap di SBI," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi Sarwono di Jakarta, Rabu (18/11).

Namun dia mengatakan angka itu tidak bersifat absolut. "Karena ada kelebihan likuiditas dari hari ke hari, tapi kami melihat ukuran global makronya akan ada kelebihan likuiditas segitu," ujar Hartadi.

Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 2010 antara 5 dan 5,5 persen, inflasi 5 persen plus minus 1 persen, dan suku bunga acuan 6,5 persen, akan ada kebutuhan likuiditas untuk membiayai pertumbuhan ekonomi. "Tapi juga akan ada kelebihan likuiditas yang harus juga diserap," ujarHartadi.

Dengan perkiraan SBI Rp 300 triliun dengan bunga 6,5 persen, dibutuhkan biaya operasi moneter sekitar 20-21 persen dari anggaran kebijakan. "Itu hanya untuk SBI saja," katanya.

Biaya operasi moneter itu masih sesuai dengan kebijakan-kebijakan lain. "Dari krisis kemarin kebijakan yang diterapkan masih mampu menjaga kestabilan moneter, baik inflasi maupun nilai tukar," katanya.

Kelebihan likuiditas lainnya adalah dari pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang berasal dari luar negeri. "Itu fresh money (uang segar) dari luar negeri dan menambah uang beredar," ujar Hartadi.

Dia mengatakan bank sentral akan menghitung penambahan uang yang beredar. "Yang paling pas dengan perekonomian dan berapa sisanya, itu yang akan diserap," ucap Hartadi.

REZA MAULANA

Berita terkait

Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Tahun Depan Tetap Longgar, Apa Saja?

30 November 2023

Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Tahun Depan Tetap Longgar, Apa Saja?

Bank Indonesia tetap mempertahankan kebijakan makroprudensial longgar pada tahun 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

BI Dorong Korporasi Terbitkan Surat Berharga Komersial

25 September 2019

BI Dorong Korporasi Terbitkan Surat Berharga Komersial

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan instrumen itu untuk memberikan opsi bagi pelaku pasar dalam membantu pembiayaan jangka pendek.

Baca Selengkapnya

Destry Sebut Kebijakan Pelonggaran Moneter Masih akan Berlanjut

7 Agustus 2019

Destry Sebut Kebijakan Pelonggaran Moneter Masih akan Berlanjut

Destry Damayanti mengatakan kebijakan pelonggaran moneter masih akan berlanjut dalam jangka waktu cukup panjang.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Turun, Sri Mulyani: Likuiditas Negara Lebih Rileks

1 Agustus 2019

Suku Bunga Turun, Sri Mulyani: Likuiditas Negara Lebih Rileks

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penurunan suku bunga pertanda perubahan arah kebijakan moneter dari bank sentral Amerika

Baca Selengkapnya

Peluang Terbuka, BI Isyaratkan Suku Bunga Acuan Turun Lagi

22 Juli 2019

Peluang Terbuka, BI Isyaratkan Suku Bunga Acuan Turun Lagi

Bank Indonesia sebelumnya telah menurunkan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps dari 6 persen ke 5,75 persen.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Moneter Lebih Akomodatif, LPS Rate Bakal Turun

24 Mei 2019

Kebijakan Moneter Lebih Akomodatif, LPS Rate Bakal Turun

LPS mencatat selama dua bulan terakhir suku bunga simpanan perbankan mulai melandai dan cenderung stabil.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Ekonomi di ASEAN+3 Bakal Melambat di 2019 dan 2020

1 Mei 2019

Pertumbuhan Ekonomi di ASEAN+3 Bakal Melambat di 2019 dan 2020

Meski begitu, proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang masih kembali meningkat karena didukung oleh kondisi fundamental yang kuat.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik, Sinyal BI Mulai Perketat Moneter?

2 Juli 2018

Suku Bunga Acuan Naik, Sinyal BI Mulai Perketat Moneter?

Kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia dinilai pasar sebagai sinyal pengetatan moneter yang hati-hati dan terukur.

Baca Selengkapnya

Stabilkan Ekonomi RI, Gubernur BI Siapkan 'Jamu' Moneter

17 Juni 2018

Stabilkan Ekonomi RI, Gubernur BI Siapkan 'Jamu' Moneter

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan dirinya telah menyiapkan lima 'jamu' khusus untuk menjaga kestabilan moneter.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Pemerintah Waspadai Risiko Akibat Normalisasi Moneter AS

15 Mei 2018

Jokowi: Pemerintah Waspadai Risiko Akibat Normalisasi Moneter AS

Presiden Jokowi memastikan pemerintah akan selalu waspada terhadap risiko akan ketidakpastian ekonomi global akibat normalisasi moneter AS.

Baca Selengkapnya