Pengusaha Ritel Agar Perbaiki Sistem Pembayaran ke Pemasok  

Reporter

Editor

Rabu, 18 November 2009 07:40 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi perdagangan, perindustrian, badan usaha milik negara, koperasi dan usaha kecil menengah serta investasi, Ferrari Romawi meminta agar pengusaha ritel memperbaiki sistem pembayaran kepada pemasok.

"Sebab tidak semua pemasok adalah pengusaha besar," kata Ferrari pada Rapat Dengar Pendapat Komisi VI dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia dan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Selasa (17/11).

Ferrari meminta agar jangka waktu pembayaran ke pemasok bisa dipercepat dan dibayar tunai. "Mengapa (selama ini) pembayaran pada pengusaha kecil dan menengah sepertinya harus lama? Apa karena posisi tawar mereka rendah?" kata dia.

Isu pembayaran pemasok mencuat pada rapat tersebut setelah Ketua Asosiasi Pedagang, Prabowo Subianto mengungkapkan terjadinya penyimpangan monopsoni, atau terjadinya pembeli tunggal yang menguasai seluruh pasokan, akibat penguasaan bisnis ritel. "Sehingga memaksa pemasok memberi kredit pasar selama enam bulan," kata dia.

Padahal, lanjut Prabowo, pedagang pemasok ritel meminjam uang di bank dengan bunga tinggi, sekitar 16 persen per tahun. "Sedangkan pasar besar mendapat bunga lebih kecil," kata dia. "Kalau seperti ini, artinya pedagang kecil mensubsidi pedagang besar."

Ketua Asosiasi Ritel, Benjamin Mailool mengungkapkan mengenai pembayaran pemasok sudah ada rujukan dari Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53 tahun 2008 tentang pedoman penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern.

"Pembayaran tunai untuk nilai tagihan sampai dengan Rp 10 juta atau maksimal 15 hari setelah dokumen diterima," kata dia.

Asosiasi, lanjut Benjamin, juga menghimbau anggotanya agar mematuhi aturan tersebut. Pernyataan Benjamin tersebut diperkuat oleh Government Relation Manager Carrefour, Satria Hamid Ahmadi.

Satria mengungkapkan, Carrefour menggunakan sistem pembayaran dua kali. "Yaitu pembayaran setiap tanggal 7 dan tanggal 22 berdasarkan bukti faktur," kata Satria. Satria mengungkapkan, Carrefour memilih sistem tersebut sebab pemasok Carrefour banyak jumlahnya. "Ada 4 ribu pemasok untuk 40 ribu produk," kata dia.

Maka, dengan pembayaran dua tanggal dengan memberikan faktur, akan langsung dibayar. Satria lalu mengungkapkan keterlambatan pembayaran bisa terjadi karena keterlambatan pemasok memasukkan faktur.

"Misal pemasok memasukkan faktur setelah tanggal 7, maka akan dibayar tanggal 22," kata dia. "Tapi, kami tidak melakukan pembayaran setelah enam bulan."

EKA UTAMI APRILIA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

1 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

7 hari lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

12 hari lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

12 hari lalu

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

13 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

16 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

18 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

23 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

Ketua TP PKK Tinjau Kebakaran di Pasar Tarutung

30 hari lalu

Ketua TP PKK Tinjau Kebakaran di Pasar Tarutung

Ketua TP PKK Tapanuli Utara, Satika Simamora, meninjau langsung Pasar Tradisional Tarutung yang terbakar pada Minggu, 7 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH

41 hari lalu

Pastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH

Dinas Pertanian dan Pangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendatangi pasar daging dan rumah pemotongan hewan (RPH), Kamis, 28 Maret 2014.

Baca Selengkapnya