Pengawasan Perbankan Tak Memerlukan IMF

Reporter

Editor

Senin, 6 Oktober 2003 10:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengamat ekonomi Indonesia lebih galak dari IMF

Pengamat ekonomi A.Tony Prasetiantono, menyatakan, tanpa IMF pun Indonesia terbukti bisa melakukan pengawasan, sebagai salah satu elemen penting akuntabilitas terhadap publik, dengan baik. Pengamat Indonesia, katanya, buktinya lebih galak daripada IMF yang seharusnya melakukan kontrol terhadap sistem keuangan Indonesia. Siapa yang membongkar Bank Bali, Pradjoto. Lippo Bank, Lin Che Wei, ujar ekonom Universitas Gajah Mada, A. Tony Prasetiantono, saat seminar tentang industri keuangan Kamis (12/6) sore di Hotel Bumi Karsa, Jakarta.

Ia mengemukakan dua pilar Perbankan Indonesia, yaitu divestasi dan rekapitulasi sebagai sistem yang bisa efektif dijalankan. Divestasi, merupakan terobosan yang bermanfaat bagi keterbukaan finansial. Ia melihat, divestasi dan upaya penjualan saham kepada publik (Initial Public Offering) menjadi daya dorong perusahaan-perusahaan keuangan tersebut untuk lebih terpantau oleh publik. Pemilik-pemilik (saham) kecil akan lebih berperan karena representasi kepercayaan pasar, ujarnya.

Hal ini harus menjadi indikator akuntabilitas publik terhadap perusahaan yang dimilik oleh pihak pemegang saham. Pascakontrak IMF justru, katanya, merupakan momentum bagi pemilik yang merupakan publik untuk memantau perusahaan keuangan yang saat ini sedang go publik.

Namun, saat ini perbankan Indonesia belum bisa dikatakan bangkit. Indonesia harus menunggu beberapa waktu untuk memastikan bahwa perbankan Indonesia sedang pulih. Kita perlu tunggu, jangan-jangan ada bom waktu. Toh pada tahun 1997, kita merasa baik-baik saja, tapi ternyata tidak, ujar Tony.

Argumentasinya, didasari atas pilar perbankan lainnya, yaitu rekapitalisasi. NPL (kredit macet), salah satu indikatornya, kan saat ini dinyatakan baik-baik saja, tapi siapa yang tahu, beberapa saat ke depan, ujarnya.

Advertising
Advertising

Ia menganjurkan agar perbankan Indonesia tidak lengah lagi, saat sedang menunjukkan tanda-tanda pulih. Wajar kalau saat ini musim semi (bagi perbankan), sebab ongkos yang keluar juga sudah banyak. Tidak wajar kalau saat ini masih belum membaik juga, ujarnya. Sistem yang efektif, katanya, harus dibentuk perbankan untuk menyiapkan salah satu pilar keuangan di Indonesia dalam persiapan Indonesai mengakhiri kontrak kerjanya dengan IMF.

Sementara itu, dua orang praktisi perbankan, Direktur Umum PT Bank Rakyat Indonesia Rudjito dan, Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Swasta Nasional (Perbanas) Gunarni Soeworo menilai, perbankan Indonesia seharusnya belajar dari masa lalu. Bukan dengan mendanai korporat tapi usaha kecil menengah dan mikro.

Gunarni mengakui, secara teknis baru 30 persen UMKM yang bisa dilayani oleh perbankan wasta saat ini. Namun, komitmen untuk membantu usaha kecil tersebut, ujarnya sudah ada. Persentase yang masih kecil tersebut, dikarenakan, adanya sistem perbankan yang masih belum merubah alurnya untuk membantu usaha kecil. Masih memakai sistem lama. Saat ini sedang dilakukan perbaikan, tuturnya.

Walaupun merupakan hal yang strategis, namun, dalam memenuhi fungsi intermediasinya, perbankan saat ini, ujar Gunarni, belum memenuhi ekspektasi sektor riil. Fungsi intermediasi, lanjutnya merupakan jalan untuk menggali sumber keuangan dalam negeri untuk menggerakan roda ekonomi, setelah kontrak kerja dengan IMF berakhir.

Ketua Umum Perbanas itu sepakat dengan Tony, bahwa peningkatan disclosure (keterbukaan) diperlukan bagi pengingkatan kinerja perbankan.

(Yophiandi-TNR)

Berita terkait

Mengenal Hujan Meteor dan 5 Jenis Meteorid

2 menit lalu

Mengenal Hujan Meteor dan 5 Jenis Meteorid

Dua hari lalu terjadi hujan meteor yang bisa dilihat di langit dari Indonesia, Meteor dan Meteorid ternyata berbeda, begini selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

9 menit lalu

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

Jadwal Live Liga Champions Rabu Dinihari 8 Mei 2024: Leg 2 Semifinal PSG vs Borussia Dortmund

10 menit lalu

Jadwal Live Liga Champions Rabu Dinihari 8 Mei 2024: Leg 2 Semifinal PSG vs Borussia Dortmund

Jadwal Liga Champions pada Rabu dinihari, 8 Mei 2024, akan menampilkan satu pertandingan leg kedua semifinal. PSG akan menjamu Borussia Dortmund.

Baca Selengkapnya

Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-36: Bagaimana Peluang Manchester United Lolos ke Eropa setelah Keok 0-4 dari Palace?

23 menit lalu

Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-36: Bagaimana Peluang Manchester United Lolos ke Eropa setelah Keok 0-4 dari Palace?

Manchester United terancam tak lolos ke kompetisi Eropa musim depan setelah kalah 0-4 dari Crystal Palace pada pekan ke-36 Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

23 menit lalu

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

Kontraktor proyek Masjid Al Barkah tak kunjung menyelesaikan bangunan itu. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan uang Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

28 menit lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Manchester United Kalah 0-4 di Markas Crystal Palace, Christian Eriksen Sebut Sebuah Kekecewaan Besar

39 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Manchester United Kalah 0-4 di Markas Crystal Palace, Christian Eriksen Sebut Sebuah Kekecewaan Besar

Manchester United mendapat malu dan kalah 0-4 di kandang Crystal Palace pada pertandingan pekan ke-36 Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

53 menit lalu

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih menjadi Ketua dan Sekjen AJI yang baru dalam Kongres XII AJI.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

53 menit lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Persiapan Hotel The Mark Tempat Selebriti Menginap saat Met Gala 2024

53 menit lalu

Persiapan Hotel The Mark Tempat Selebriti Menginap saat Met Gala 2024

Selama periode Met Gala 2024, Hotel The Mark menerima sekitar 60 tamu

Baca Selengkapnya