Misbakhun Dukung Prabowo Bawa Indonesia Menjadi Anggota BRICS
Reporter
Vedro Imanuel G
Editor
Agung Sedayu
Kamis, 31 Oktober 2024 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi XI DPR RI, Misbakhun, mengatakan dirinya tak khawatir akan kemungkinan dominasi Cina bila Indonesia memutuskan bergabung ke BRICS. Cina merupakan salah satu negara dengan ekonomi besar yang ikut menjadi pendiri dari forum BRICS. Pernyataan tersebut menanggapi kekhawatiran sejumlah kalangan terhadap langkah Presiden Prabowo untuk membawa Indonesia sebagai anggota BRICS.
“Mereka (anggota BRICS) saling mengimbangi,” kata Misbakhun ketika ditemui di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.
Menurut Misbakhun, bergabungnya Indonesia ke BRICS dapat memperkuat hubungan Indonesia dengan negara-negara selatan. Terlebih, kata Misbakhun, sejak era Soeharto Indonesia sudah aktif menginisiasi hubungan selatan-selatan.
“Pak Menteri Luar Negeri kan sudah menyampaikan bahwa ini memperkuat hubungan Selatan. Dan pak Harto dulu juga menginisiasi hubungan selatan-selatan,” kata Misbakhun di depan para wartawan.
Ia juga menilai, BRICS dapat menjadi nilai penyeimbang dalam tataran geopolitik dan kerjasama ekonomi internasional. Oleh karena itu, dirinya menilai keputusan Indonesia untuk ikut bergabung ke dalam BRICS adalah keputusan yang tepat untuk diambil.
“BRICS itu menjadi penyeimbang terhadap geopolitik dan kerjasama ekonomi internasional,” ucap politikus Golkar tersebut.
Sebelumnya dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI pada Jumat, 25 Oktober 2024, Indonesia telah menyampaikan keinginan bergabung dengan BRICS dalam pertemuan KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia pada 23-24 Oktober 2024. Dengan pengumuman tersebut, maka proses Indonesia untuk bergabung menjadi anggota BRICS telah dimulai.
Sementara itu, Ekonom dari Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, berpendapat Indonesia dapat mengambil skenario terbaik yang dapat diambil, yaitu dengan bergabung ke forum BRICS maupun ke Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Hal itu, kata Wijayanto, dapat mendongkrak profil internasional serta meningkatkan posisi tawar Indonesia di mata global.
Fachri Hamzah ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Kejagung Tetapkan Tom Lembong Tersangka Impor Gula, Beberapa Kali Beda Pendapat dengan Bahlil Soal Hilirisasi dan IKN