Bank Dinilai Belum Merespon Penurunan BI Rate

Reporter

Editor

Rabu, 19 Agustus 2009 10:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, menilai perbankan belum merespon BI Rate yang telah turun 250 basis poin dengan menurunkan suku bunga kredit dan deposito.

Menurut dia, bank masih khawatir dengan ketidakpastian ekonomi, sehingga masih menahan likuidtas deposan dengan memberikan suku bunga deposito yang cukup tinggi.

“Dengan alasan itu, bank belum mau menurunkan suku bunga kredit, karena keuntungan bunga bersih (NIM) bank bisa turun,” kata Lana dalam analisis sepekan Samuel Sekuritas Indonesia.

Dalam kondisi normal, Lana menambahkan, penurunan BI Rate seharusnya direspon dengan penurunan suku bunga perbankan. “Tapi tidak demikian faktanya dalam tujuh bulan terakhir,” ujarnya.

Padahal, penurunan suku bunga perbankan itu diharapkan bisa membuat sektor riil tetap berjalan di tengah lesunya permintaan masyarakat. Kenyataannya, bank masih enggan menyalurkan kredit.

Hingga akhir Juli, BI Rate telah turun sebesar 250 basis poin dari awal tahun menjadi 6,75 persen. Namun, Lana mengungkapkan, kelihatannya ada hubungan anomali antara kontraksi kebijakan moneter dengan penurunan suku bunga tersebut. Penurunan suku bunga lebih merupakan respon Bank Indonesia terhadap ekspektasi inflasi yang masih turun terus.

Tapi di sisi lain, menurut dia, BI tetap menjaga agar likuiditas rupiah tidak berlebihan sehingga laju pertumbuhan uang primer perlu ditahan. “Ini sebagai antisipasi kemungkinan dana pihak ketiga (DPK) akan keluar dari perbankan, akibat penurunan suku bunga tabungan/deposito perbankan,” kata Lana.

GRACE S GANDHI

Berita terkait

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

51 menit lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

5 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

7 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

7 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

7 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

11 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya