Tekan Impor Ilegal, Zulhas Dorong Anak Muda Prioritaskan Produk Lokal

Senin, 14 Oktober 2024 20:52 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat sesi wawancara dengan Tempo di kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin, 23 September 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendorong generasi muda memprioritaskan produk lokal untuk tekan produk impor ilegal. Dengan adanya bonus demografi, Zulhas menilai pilihan belanja dan penggunaan produk lokal anak muda akan berpengaruh kepada perekonomian. Hal ini disampaikan Zulhas saat menghadiri sosialisasi Kecintaan Produk Dalam Negeri di SMAN 53 Jakarta, Jakarta Timur, Senin, 14 Oktober 2024.

“Semua punya peran dalam tercapainya Indonesia Emas 2045, dan itu dapat dimulai dari hal sederhana yang bisa dilakukan oleh generasi muda. Salah satunya adalah memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri,” ucap Zulhas, dikutip dari keterangan tertulis.

Zulhas mengatakan, pemerintah berupaya menciptakan ekosistem perekonomian yang berpihak pada produsen lokal sekaligus mengurangi banjirnya produk impor ilegal. Hal ini dia nilai akan menjadi kian efektif jika diiringi peran serta generasi muda yang bangga menggunakan dan memperkenalkan produk dalam negeri kepada masyarakat.

“Semakin banyak yang berminat dan memilih penggunaan produk dalam negeri yang kini kualitasnya semakin baik, maka produk impor ilegal juga akan dapat ditekan peredarannya,” ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Ketua Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB), Nandi Herdiaman, mengaku putus harapan karena kondisi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tak kunjung membaik dalam satu tahun belakangan. Dia merasa, berbagai regulasi dan satuan tugas bentukan pemerintah tak kuasa menopang lesunya industri akibat banjir impor dari Cina.

Advertising
Advertising

Karena itu, menjelang pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto, Nandi meminta pemerintah berfokus mengampanyekan masyarakat agar membeli produk-produk dalam negeri. Menurut dia, imbauan itu keluar dan dsampaikani dari level presiden hingga pejabat-pejabat di tingkat daerah. "Saat ini hanya itu yang bisa kami harapkan," ucapnya saat dihubungi Tempo, Sabtu malam, 28 September 2024.

Sejak 2021, pemerintah telah menerbitkan berbagai regulasi mengatur industri TPT, dari pengenaan bea masuk tambahan hingga relaksasi impor. Nyatanya, Nandi mengatakan kebijakan-kebijakan itu tak efektif. Para importir tak jera memasukkan barang-barang jadi secara ilegal dari luar negeri. Akibatnya, kata dia, banyak pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Industri TPT sedikit mendapatkan angin segar tatkala momentum pemilihan kepala darah (pilkada) menyeruak pada tahun ini. Para pengusaha konveksi yang mengerjakan pesanan seragam sedikit terbantu oleh banyaknya permintaan pembuatan baju partai. Dengan momentum ini, dia mengklaim produksi terdongkrak hingga 30 persen. Namun, para pengusaha ritel masih berat untuk bangkit.

Pilihan editor: Momen Tepat untuk Investasi Dolar AS, Analis: Tunggu Rupiah di Bawah Rp15 Ribu

Berita terkait

Trade Expo Indonesia Catat Transaksi USD 22,73 Miliar, Zulhas: Lampaui Target

2 hari lalu

Trade Expo Indonesia Catat Transaksi USD 22,73 Miliar, Zulhas: Lampaui Target

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas resmi menutup gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39.

Baca Selengkapnya

Lempar Pujian pada Jokowi, Zulhas: Hanya Sedikit yang Menilai Apa-Apa Salah

3 hari lalu

Lempar Pujian pada Jokowi, Zulhas: Hanya Sedikit yang Menilai Apa-Apa Salah

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memuji kinerja sepuluh tahun pemerintahan Presiden Jokowi. Ia mengklaim hanya sedikit masyarakat yang menilai salah

Baca Selengkapnya

Hari Ini Masyarakat Pesisir Gelar Aksi untuk Perjuangkan Bahari dari Ekspor Pasir Laut

6 hari lalu

Hari Ini Masyarakat Pesisir Gelar Aksi untuk Perjuangkan Bahari dari Ekspor Pasir Laut

Hari ini masyarakat pesisir laut Indonesia mengadakan aksi buntut dari pengesahan aturan ekspor pasir laut.

Baca Selengkapnya

YKMI Serukan Boikot Produk untuk Keadilan dan Kebebasan Palestina

8 hari lalu

YKMI Serukan Boikot Produk untuk Keadilan dan Kebebasan Palestina

YKMI menyerukan aksi boikot produk global dalam rangka memperingati setahun genosida di Palestina untuk menghentikan dukungan finansial yang berkontribusi pada kejahatan kemanusiaan.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra Soal Harapan PAN Dapat Jatah Menteri Sebanyak-banyaknya di Kabinet Prabowo

9 hari lalu

Respons Gerindra Soal Harapan PAN Dapat Jatah Menteri Sebanyak-banyaknya di Kabinet Prabowo

Dasco akan bertanya langsung kepada Eko Patrio soal harapan PAN mendapat jatah menteri sebanyak-banyaknya di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Berkelakar Singgung Zulhas Calon Menteri Prabowo

10 hari lalu

Wapres Ma'ruf Amin Berkelakar Singgung Zulhas Calon Menteri Prabowo

Ma'ruf Amin mengatakan Zulhas akan kembali menduduki posisi menteri Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Datangi Istana, Zulhas Undang Jokowi Hadiri Trade Expo Indonesia

10 hari lalu

Datangi Istana, Zulhas Undang Jokowi Hadiri Trade Expo Indonesia

Mendag Zulhas menyampaikan undangan acara Trade Expo Indonesia kepada Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Rumor PDIP Masuk Kabinet, Zulhas Klaim yang Pertama Usulkan ke Jokowi dan Prabowo

11 hari lalu

Rumor PDIP Masuk Kabinet, Zulhas Klaim yang Pertama Usulkan ke Jokowi dan Prabowo

Zulhas mengatakan pernah mengusulkan pada Jokowi, Prabowo dan Bahlil agar PDIP dirangkul bergabung dalam koalisi pemerintahan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

15 Tahun Dukung Prabowo, Eko Patrio: PAN Ingin Jatah Menteri Sebanyak-Banyaknya

11 hari lalu

15 Tahun Dukung Prabowo, Eko Patrio: PAN Ingin Jatah Menteri Sebanyak-Banyaknya

Sekjen PAN Eko Patrio mengatakan, partainya menginginkan kursi menteri sebanyak-banyaknya, karena PAN sudah 15 tahun mendukung Prabowo maju di Pilpres.

Baca Selengkapnya

MUI: Gerakan Boikot Produk yang Terafiliasi Israel Wujud Komitmen Mendukung Palestina

11 hari lalu

MUI: Gerakan Boikot Produk yang Terafiliasi Israel Wujud Komitmen Mendukung Palestina

MUI juga menghimbau masyarakat berpantang dari mengkonsumsi produk yang diproduksi oleh perusahaan yang mempromosikan segala hal yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama, Pancasila, dan UUD 1945, termasuk LGBT, terorisme, dan ultra liberalisme.

Baca Selengkapnya