Indonesia Buka Lagi Ekspor Pasir Laut ke Singapura, Pakar Sebut Bisa Ancam Kedaulatan

Senin, 14 Oktober 2024 19:55 WIB

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat pesisir Indonesia melakukan aksi protes di depan kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Aksi ini merupakan tanggapan terhadap kebijakan pembukaan kembali ekspor pasir laut, yang sebelumnya dilarang selama 20 tahun.

Dalam aksi tersebut, mereka menyampaikan berbagai tuntutan kepada pemerintah terkait penambangan sedimen di laut. "KKP tidak berhutang, yang akan berhutang banyaknya kalian. KKP tidak pernah berhutang kepada investor tapi dia akan menjadikan ini jariyah, dosa dari seluruh yang dirampok dari kawan-kawan," ujar Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Susan Herawati ketika melakukan orasi di depan kantor KKP pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Ekspor pasir laut ke Singapura

Singapura adalah salah satu pasar terbesar untuk pasir laut. Setiap tahun, Singapura semakin meluas melalui proyek reklamasi lahan. Sejak 1960, luas negaranya telah bertambah sekitar 20 persen, dari 581,5 km persegi menjadi 725,7 km persegi pada 2019, dan ditargetkan mencapai 766 km persegi pada 2030.

Reklamasi lahan telah menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Singapura. Infrastruktur seperti Bandara Changi, Pelabuhan Tuas, dan Pulau Jurong dibangun di atas lahan hasil reklamasi.

Advertising
Advertising

Pasir memainkan peran penting dalam memperluas daratan Singapura yang terbatas. Pada awal proyek reklamasi, Singapura menggunakan pasir lokal, seperti dalam Proyek Reklamasi Pantai Timur, di mana tanah dari perbukitan datar di Siglap dan Tampines digunakan untuk memperluas kawasan Bedok.

Setelah sumber pasir lokal habis, Singapura mulai mengimpor pasir dari luar negeri. Berdasarkan laporan keberlanjutan pasir dari Program Lingkungan PBB tahun 2019, Singapura telah menjadi importir pasir terbesar di dunia selama 20 tahun terakhir, dengan impor sekitar 517 juta ton dari negara-negara tetangga, termasuk Indonesia.

Dilansir dari Majalah Tempo, Singapura juga memperoleh pasokan pasir dari negara-negara seperti Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Menurut Herry Tousa, harga pasir laut dari Indonesia (Kepulauan Riau) berkisar antara S$20 hingga S$24 per meter kubik, yang lebih mahal dibandingkan pasir dari Johor, Malaysia, yang dihargai S$14 hingga S$16 per meter kubik.

Harga pasir dari Vietnam bahkan lebih tinggi, melebihi S$30, disebabkan oleh jarak pengiriman yang lebih jauh. Meski lebih mahal, Herry menambahkan bahwa pasir laut dari Indonesia tetap diminati karena kualitasnya yang unggul. Pada 2022, The Observatory of Economic Complexity mencatat bahwa Singapura mengimpor pasir senilai US$46,6 juta, menjadikannya importir pasir terbesar ke-15 di dunia.

Pasir laut juga merupakan komoditas impor terbanyak ke-472 di Singapura, dengan pasokan utama berasal dari Malaysia (77 persen), Filipina (14 persen), Uzbekistan (4 persen), dan India (1 persen).

Kenaikan permintaan pasir laut terkait dengan meningkatnya permintaan global akan pasir silika. Berdasarkan data dari Fortune Business Insight, pasar komoditas ini bernilai US$12,16 miliar pada 2023, diperkirakan meningkat menjadi US$13,10 miliar pada 2024, dan mencapai US$23,70 miliar pada 2032. Peningkatan ini dipicu oleh pertumbuhan sektor infrastruktur dan konstruksi, serta permintaan pasir silika untuk industri kaca dan panel surya.

Pakar: Bisa ancam kedaulatan RI

Keputusan pemerintah untuk kembali mengizinkan ekspor pasir laut, dengan alasan bahwa pasir tersebut merupakan hasil sedimentasi laut, telah mendapat penolakan dari sejumlah pakar dan aktivis lingkungan.

Ihsan Ro'is, pakar ekonomi dari Universitas Mataram, berpendapat bahwa ekspor sedimen laut ke luar negeri dapat merugikan Indonesia dalam jangka panjang. "Kita banyak ekspor pasir ke Singapura. Ini tidak menguntungkan," ujarnya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu pekan lalu.

Ia menjelaskan bahwa pasir laut yang dijual ke Singapura selama ini digunakan untuk proyek reklamasi pantai, yang menyebabkan perluasan wilayah daratan negara tersebut. Awalnya, luas Singapura hanya 578 kilometer persegi, tetapi telah bertambah sekitar 25 persen menjadi 719 kilometer persegi saat ini.

"Nanti dari daratan itu diambil garis pantai, kena lagi pantai kita. Bahaya juga (bagi kedaulatan dan laut teritorial)," kata Ihsan.

SUKMA KANTHI NURANI | M. RAIHAN MUZZAKI | LINDA LESTARI
Pilihan editor: Deretan Fakta Kapal Asing yang Tertangkap Mencuri Pasir Laut di Batam

Berita terkait

KKP Akan Lakukan Monitoring Perairan Batam setelah 2 Kapal Asing Tertangkap Curi Pasir Laut

5 jam lalu

KKP Akan Lakukan Monitoring Perairan Batam setelah 2 Kapal Asing Tertangkap Curi Pasir Laut

KKP akan melakukan monitoring di perairan Batam setelah dua kapal berbendera Singapura tertangkap melakukan penyedotan pasir laut secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Tim Patroli Bea Cukai Batam Kejar Hingga Kandaskan Kapal Cepat Penyelundup Benih Lobster

6 jam lalu

Tim Patroli Bea Cukai Batam Kejar Hingga Kandaskan Kapal Cepat Penyelundup Benih Lobster

Kapal cepat penyelundup benih lobster itu kandas di Pulau Joyo lalu orang-orangnya kabur ke daratan. Benih lobster itu akan dibawa ke Vietnam.

Baca Selengkapnya

Dua Kapal Berbendera Singapura Bisa Ambil 100.000 Meter Kubik Pasir Laut per Bulan dari Indonesia

9 jam lalu

Dua Kapal Berbendera Singapura Bisa Ambil 100.000 Meter Kubik Pasir Laut per Bulan dari Indonesia

KKP menghentikan operasional dua kapal keruk berbendera Singapura yang kedapatan mencuri pasir laut di Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya

Deretan Fakta Kapal Asing yang Tertangkap Mencuri Pasir Laut di Batam

1 hari lalu

Deretan Fakta Kapal Asing yang Tertangkap Mencuri Pasir Laut di Batam

2 kapal yang ditahan KKP di kasus dugaan pencurian pasir laut itu adalah Yang Cheng 6 Treetown Imo 83533245 dan Zousun 9.

Baca Selengkapnya

Kapten Kapal Asing yang Ditangkap KKP Bantah Curi Pasir Laut di Batam

2 hari lalu

Kapten Kapal Asing yang Ditangkap KKP Bantah Curi Pasir Laut di Batam

Kapten kapal MV Yang Cheng 6 mengaku menyedot pasir laut dari perairan Malaysia, bukan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kabar Anak Perusahaannya Bakal Dicaplok Sea Group, BNI: Hanya Mitra Teknologi

2 hari lalu

Kabar Anak Perusahaannya Bakal Dicaplok Sea Group, BNI: Hanya Mitra Teknologi

BNI menjawab kabar bahwa perusahaan asal Singapura, Sea Group, ingin menjadi pemegang saham di PT Bank Hibank Indonesia

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Daftar Menteri Jokowi yang Dikabarkan Lanjut di Kabinet Prabowo, Manoj Punjabi Jadi Direktur Utama Net TV

2 hari lalu

Terpopuler: Daftar Menteri Jokowi yang Dikabarkan Lanjut di Kabinet Prabowo, Manoj Punjabi Jadi Direktur Utama Net TV

Pergantian pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto semakin dekat. Sejumlah nama menteri Jokowi dikabarkan masih ada.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Lokasi Syuting Jigra Film Terbaru Alia Bhatt dari Mumbai hingga Singapura

3 hari lalu

Jelajahi Lokasi Syuting Jigra Film Terbaru Alia Bhatt dari Mumbai hingga Singapura

Meski lokasi syuting Jigra secara fisik belum terungkap, beberapa adegan direkam di Mumbai dan Singapura

Baca Selengkapnya

Menteri Kelautan Pergoki Pencurian Pasir Laut oleh Kapal Malaysia, Negara Rugi Ratusan Miliar

3 hari lalu

Menteri Kelautan Pergoki Pencurian Pasir Laut oleh Kapal Malaysia, Negara Rugi Ratusan Miliar

Pencurian pasir laut yang dilakukan dua kapal Malaysia di perairan Kepulauan Riau telah merugikan negara lebih dari Rp223 miliar

Baca Selengkapnya

Masyarakat Pesisir Demo KKP Soal Pasir Laut, Menteri Wahyu Trenggono Tegaskan Keuntungan untuk Negara

3 hari lalu

Masyarakat Pesisir Demo KKP Soal Pasir Laut, Menteri Wahyu Trenggono Tegaskan Keuntungan untuk Negara

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono berserta jajaran melakukan serangkaian kunjungan kerja di Kota Batam.

Baca Selengkapnya