Riset Pemprov Jakarta: Truk dan Motor Sumber Utama Polusi Udara di Jakarta

Sabtu, 12 Oktober 2024 19:31 WIB

Suasana Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta merilis laporan terbarunya yang mengungkapkan hasil pemetaan sumber emisi di sektor transportasi Jakarta sebagai bagian dari upaya strategis untuk mengatasi polusi udara.

Laporan ini menunjukkan kendaraan berat terutama truk adalah penyumbang terbesar emisi partikulat (PM10, PM2.5, dan karbon hitam), Nox, dan SO2. Dan sepeda motor lebih banyak menyumbang emisi karbon monoksida (CO) dan senyawa organik volatil non-metana( NMVOC).

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Afan Adriansyah Idris mengatakan hasil kajian ini penting untuk memberikan informasi mendasar untuk memahami sumber polusi di Jakarta. Hasil ini, kata dia, untuk mengembangkan kebijakan pengendalian polusi yang tepat sasaran.

“Dengan data ini, Jakarta lebih siap dalam menghadapi tantangan terkait polusi udara di masa depan,” kata Afan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo pada Jumat, 11 Oktober 2024.

Laporan ini didukung dan diserahkan oleh inisiatif Clean Air Catalyst (CAC) Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), yang dilaksanakan oleh WRI Indonesia. Laporan tersebut dibuat bekerja sama dengan Insitute Teknologi Bandung melalui Guru Besar Puji Lestari dari Institut Teknologi Bandung yang juga Co-Principal Investigator USAID CAC.

Advertising
Advertising

Studi ini juga menganalisis dampak dari berbagai skenario langkah pengendalian di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang mencakup 5 wilayah administrasi. Skenario langkah pengendalian termasuk penerapan standar bahan bakar Euro IV, adopsi kendaraan listrik, dan penggunaan filter partikel diesel (DPF).

Hasilnya, penerapan standar bahan bakar Euro IV diproyeksikan mampu menurunkan emisi polutan seperti PM10 dan PM2.5 hingga 70 persen pada 2030. Penurunan ini akan memberikan kontribusi bagi perbaikan kesehatan masyarakat, khususnya dalam menekan angka penyakit pernapasan dan penyakit kardiovaskular yang seringkali lebih tinggi di kawasan perkotaan.

Afan mengatakan visi Jakarta sebagai kota global diharapkan mampu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan upaya menjaga kualitas lingkungan hidup. “Solusi konkrit dan berkelanjutan harus dihadirkan untuk mengatasi masalah polusi udara, dan kerja sama ini menjadi langkah strategis menuju Jakarta yang lebih hijau dan sehat bagi generasi mendatang,” kata Afan.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan institusinya telah membuat kebijakan untuk mengurangi polusi di Jakarta. Salah satunya menambah jumlah stasiun pemantau kualitas udara yang dapat diakses masyarakat secara real-time melalui udara.jakarta.go.id.

“Memperluas uji emisi kendaraan secara berkala, serta meningkatkan pengawasan terhadap industri yang berpotensi mencemari lingkungan. Selain itu, kami juga sedang mempersiapkan rencana memperluas kawasan rendah emisi (low emission zone) guna mengurangi tingkat polusi udara secara signifikan," kata Asep.

Sementara itu, Guru Besar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung Puji Lestari mengatakan pemetaan atau inventarisasi ini akan membantu semua pihak untuk memahami sumber utama polusi. Selain itu, Co-Principal Investigator USAID CAC itu mengatakan hasil kajian ini juga akan memberi panduan untuk mengembangkan strategi penanganan polusi di Jakarta.

“Membantu kita memahami sumber utama polusi dan memberi panduan untuk pengembangan strategi yang lebih efektif dalam mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat,” kata dia.

Laporan ini merupakan bagian dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara WRI Indonesia dan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang telah dimulai sejak 2021. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan kualitas udara dengan menyediakan data ilmiah sebagai dasar pengambilan keputusan dan melibatkan berbagai pihak dalam forum diskusi strategis.Dengan adanya laporan ini, diharapkan Jakarta dapat terus memperkuat kebijakan berbasis data untuk mencapai udara yang lebih bersih dan sehat.

Pilihan Editor: 15 Destinasi Populer di Dunia yang Kualitas Udaranya Buruk

Berita terkait

Kun Wardana: Sulfur di BBM adalah Sumber Utama Polusi Jakarta

5 jam lalu

Kun Wardana: Sulfur di BBM adalah Sumber Utama Polusi Jakarta

Calon Wakil Gubernur Jakarta, Kun Wardana, mengatakan sulfur dalam BBM sebagi sumber utama polusi Jakarta.

Baca Selengkapnya

Wahid Foundation dan BNPT Bersiap Gelar Forum Kemitraan Nasional Penanggulangan Eskrimisme

6 jam lalu

Wahid Foundation dan BNPT Bersiap Gelar Forum Kemitraan Nasional Penanggulangan Eskrimisme

Wahid Foundation menyatakan melalui kemitraan yang erat pemangku kepentingan dari berbagai sektor bisa berbagi pengalaman dan solusi.

Baca Selengkapnya

Studi: Kendaraan Berat Penyumbang Terbesar Emisi Partikulat Sektor Transportasi Jakarta

13 jam lalu

Studi: Kendaraan Berat Penyumbang Terbesar Emisi Partikulat Sektor Transportasi Jakarta

Kendaraan berat, terutama truk, adalah penyumbang terbesar emisi partikulat (PM10, PM 2.5, dan karbon hitam), NOx, dan SO2.

Baca Selengkapnya

Happy Salma Belajar Naik Motor Demi Peran di Tebusan Dosa: Susah, Hampir Masuk Sungai

2 hari lalu

Happy Salma Belajar Naik Motor Demi Peran di Tebusan Dosa: Susah, Hampir Masuk Sungai

Cerita Happy Salma belajar mengendarai motor pertama kali untuk syuting Tebusan Dosa.

Baca Selengkapnya

Spesifikasi Honda Giorno dan Harganya di Tahun 2024

2 hari lalu

Spesifikasi Honda Giorno dan Harganya di Tahun 2024

Honda Giorno hadir dengan tampilan retro modern yang menarik. Motor matic ini diprediksi akan menjadi pesaing Yamaha Grand Filano. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Siapkan 20 Kota Prioritas untuk Pengembangan Angkutan Massal Berbasis BRT

3 hari lalu

Pemerintah Siapkan 20 Kota Prioritas untuk Pengembangan Angkutan Massal Berbasis BRT

Kementerian PPN/Bappenas berencana menyiapkan 20 kota prioritas untuk pengembangan angkutan massal berbasis jalan atau Bus Rapid Transit (BRT).

Baca Selengkapnya

Beli Hak Penamaan Stasiun MRT Bundaran HI, Ingin Ulangi Kesuksesan Senayan Bank DKI?

3 hari lalu

Beli Hak Penamaan Stasiun MRT Bundaran HI, Ingin Ulangi Kesuksesan Senayan Bank DKI?

Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo menyebutkan pembelian naming rights Stasiun Bundaran HI milik MRT Jakarta untuk mengulang kesuksesan Halte Senayan Bank DKI yang telah lebih dulu dibeli hak penamaannya oleh Bank DKI.

Baca Selengkapnya

Janji Kampanye Tarif akan Digratiskan, Begini Tanggapan Petinggi MRT dan LRT Jakarta

4 hari lalu

Janji Kampanye Tarif akan Digratiskan, Begini Tanggapan Petinggi MRT dan LRT Jakarta

Komisaris PT LRT Jakarta, Azas Tigor Nainggolan, menyambut baik janji penggratisan tarif angkutan umum di Jakarta, termasuk LRT dan MRT.

Baca Selengkapnya

Menhub Dorong Penguatan Fondasi Digitalisasi Sektor Transportasi Berbasis Teknologi

4 hari lalu

Menhub Dorong Penguatan Fondasi Digitalisasi Sektor Transportasi Berbasis Teknologi

Menhub Budi Karya Sumadi menegaskan pentingnya penguatan fondasi digital di sektor transportasi guna menghadapi tantangan teknologi masa depan dan memastikan keamanan dari ancaman siber.

Baca Selengkapnya

Riset Pinhome Menunjukkan Permintaan KPR Menurun, Bagaimana Nasib Industri Properti?

4 hari lalu

Riset Pinhome Menunjukkan Permintaan KPR Menurun, Bagaimana Nasib Industri Properti?

Menyambut kuartal keempat biasanya terjadi tren penurunan KPR.

Baca Selengkapnya