Riset Wahid Foundation: Ada 43,16 Persen Konten tentang Terorisme di Tiktok

Sabtu, 12 Oktober 2024 17:30 WIB

Ilustrasi anggota teroris. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Wahid Foundation mengungkap hasil penelusuran konten terkait bekas teroris yang dibuat dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan disebarkan melalui media sosial Tiktok. Wahid Foundation menelusuri dengan menggunakan kata kunci nama eks teroris di bawah jaringan Jamaah Islamiyah (JI).

“Konten-konten AI ekstrim ini berpotensi mengarah pada kultus personal terhadap sosok teroris. Sayangnya belum terdapat aturan dalam penggunaan teknologi AI, terkhusus pada bagaimana teknologi ini digunakan dalam penyebaran konten radikal,” kata Wahid Foundation dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo pada Jumat, 11 Oktober 2024.

Wahid Foundation menelusuri fenomena ini dengan mengetikkan kata kunci nama teroris di bawah bendera (JI). Nama-nama itu seperti Noordin Mohammad Top, Ali Ghufron alias Muklas, Umar Patek, Dr. Azahari bin Husin, Imam Samudera, Abdullah Sungkar, Amrozi , Hambali , dan Dulmatin. Selain itu, Wahid Foundation juga menelusuri dengan kata kunci seperti Ali Imron sebagai pembanding narasi “kontra radikal” dan kata kunci Aman Abdurrahman dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) juga dimasukkan sebagai pembanding narasi terkait ideologi.

“Pengumpulan dan pembersihan data dilakukan dari 8 hingga 19 Juli 2024. Ada sebanyak 95 konten ekstrimisme yang masuk dalam analisis lebih lanjut,” kata Wahid Foundation.

Wahid Foundation mencatat dari kategori konten yang tersebar di Tiktok, mayoritas bersifat kontra radikal dengan angka 48,42 persen, diikuti konten yang sifatnya netral, atau hanya bersifat mendeskripsikan narasi terorisme secara umum tanpa meng-endorse tindakan terorisme 43,16 persen. Konten kontra radikal ini tidak hanya datang dari kata kunci Ali Imron, Wahid Foundation juga mengklasifikasikan konten yang sifatnya mengutuk aksi teroris, menganggap tindakan terorisme itu buruk, atau konten yang menampilkan berita penyergapan sebagai kontra radikal.

Advertising
Advertising

“Hal ini menjadi penting apabila kita ingin melihat bagaimana warga TikTok melihat aksi terorisme yang dilakoni para teroris tersebut, apakah mereka membela, mengidolakan, memuji, atau mengutuk dan anti terhadapnya,” kata Wahid.

Wahid mengatakan institusinya mengapresiasi TikTok karena beberapa kata kunci, seperti Amrozi, Dulmatin, Abdullah Sungkar, dan Umar Patek, misalnya, tak bisa dicari lantaran melanggar Tiktok guideline. Wahid menilai hal ini merupakan suatu yang positif.

“Sebab platform media sosial telah bersiap dan menghadang konten dengan kata kunci bermuatan terorisme di platform mereka.

Selanjutnya baca: Hasil Penelitian: Konten tentang Ali Imron mendominasi dengan angka 40 persen

Berita terkait

Riset Pemprov Jakarta: Truk dan Motor Sumber Utama Polusi Udara di Jakarta

2 jam lalu

Riset Pemprov Jakarta: Truk dan Motor Sumber Utama Polusi Udara di Jakarta

Hasil kajian ini penting untuk memberikan informasi mendasar untuk memahami sumber polusi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Studi: Kendaraan Berat Penyumbang Terbesar Emisi Partikulat Sektor Transportasi Jakarta

11 jam lalu

Studi: Kendaraan Berat Penyumbang Terbesar Emisi Partikulat Sektor Transportasi Jakarta

Kendaraan berat, terutama truk, adalah penyumbang terbesar emisi partikulat (PM10, PM 2.5, dan karbon hitam), NOx, dan SO2.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Influencer Katak Bhizer yang Diduga Promosi Judi Online, Siapa Nama Sebenarnya?

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Influencer Katak Bhizer yang Diduga Promosi Judi Online, Siapa Nama Sebenarnya?

Keberadaan influencer Katak Bhizer sedang didalami Polda Metro Jaya karena diduga lakukan promosi judi online. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Cara Mencairkan Gift TikTok

3 hari lalu

Cara Mencairkan Gift TikTok

Melalui fitur ini, TikTok bisa menjadi salah satu sumber pendapatan. Pun cara pencairan yang cukup mudah.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Jawa Timur dan Banten Terima Laporan Dugaan Pelanggaran Pilkada, Mayoritas Melibatkan ASN

3 hari lalu

Bawaslu Jawa Timur dan Banten Terima Laporan Dugaan Pelanggaran Pilkada, Mayoritas Melibatkan ASN

Bawaslu Jawa Timur mengatakan ada 71 laporan dugaan pelanggaran Pilkada di Jawa Timur. Sebagian besar di antaranya adalah ASN.

Baca Selengkapnya

Riset Pinhome Menunjukkan Permintaan KPR Menurun, Bagaimana Nasib Industri Properti?

4 hari lalu

Riset Pinhome Menunjukkan Permintaan KPR Menurun, Bagaimana Nasib Industri Properti?

Menyambut kuartal keempat biasanya terjadi tren penurunan KPR.

Baca Selengkapnya

Fitur Baru Best Practice dari Instagram, Tak Sekadar Tuntunan Bikin Konten

4 hari lalu

Fitur Baru Best Practice dari Instagram, Tak Sekadar Tuntunan Bikin Konten

Instagram merilis fitur baru berupa tuntunan Best Practice. Semua orang mungkin bisa jadi kreator konten, tapi tak banyak yang berhasil.

Baca Selengkapnya

4 Fitur AI di Google Photos untuk Edit Gambar secara Gratis

5 hari lalu

4 Fitur AI di Google Photos untuk Edit Gambar secara Gratis

Fitur AI di Google Photos kini sudah bisa dinikmati penggunanya. Fitur-fitur tersebut dapat digunakan untuk mengedit gambar dengan mudah.

Baca Selengkapnya

Semakin Banyak Orang Mengakses Berita dari TikTok, Bagaimana Nasib Bisnis Media Massa?

6 hari lalu

Semakin Banyak Orang Mengakses Berita dari TikTok, Bagaimana Nasib Bisnis Media Massa?

Riset menyebut semakin banyak orang mengakses berita dari media sosial TikTok.

Baca Selengkapnya

Meta Umumkan Model AI Baru Movie Gen Bisa Menghasilkan Video dan Audio

6 hari lalu

Meta Umumkan Model AI Baru Movie Gen Bisa Menghasilkan Video dan Audio

Meta mengklaim Movie Gen dapat menyaingi tools dari perusahaan startup terkemuka seperti OpenAI dan ElevenLabs. Apa hebatnya?

Baca Selengkapnya