3 Sektor Saham Pilihan Analis di Masa Suku Bunga Rendah Akhir 2024

Reporter

Hammam Izzuddin

Editor

Aisha Shaidra

Kamis, 10 Oktober 2024 01:28 WIB

Pekerja tengah mengikuti pelatihan dan pengenalan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024. Di tengah kenaikan ini, saham PT Tempo Intimedia Tbk (TMPO) termasuk dalam lima besar saham naik paling tinggi yaiyu 28,14 persen atau menjadi Rp. 214. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar saham memasuki siklus baru usai Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan pada September lalu. Chief Investment Officer Manulife Asset Manajemen Indonesia, Samuel Kesuma, mengungkapkan momen tersebut menjadi peluang bagi investor jangka panjang untuk berinvestasi.

Pasalnya, kata dia, secara historis pasar saham Indonesia konsisten mencatat kinerja posisif dalam periode pemangkasan suku bunga. Sehingga menjadi titik menarik bagi investor untuk menanamkan modal. “Dari sisi valuasi pun per akhir September pasar saham kita terlihat atraktif,” kata Samuel dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 9 Oktober 2024.

Sebagai informasi, September lalu The Fed menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin. Sementara, BI memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen. Kendati begitu, pada akhir September lalu, pasar domestik sempat mengalami goncangan saat ada arus keluar investor asing. Namun, Samuel mengungkapkan setahun terakhir tren minat investor asing di pasar Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan.

Menurutnya, arus dana asing saat ini memang sedang fluktuatif karena beberapa faktor seperti pemilu di Amerika Serikat hingga tensi geopolitik dunia sedang memanas. Berkaitan dengan situasi tersebut, Samuel merekomendasikan sektor-sektor saham degan pertimbangan peluang jangka menengah dan panjang. Pasalnya, ia memproyeksikan tidak ada perubahan signifikan dalam jangka pendek.

Sektor pertama yang Samuel rekomendasikan adalah saham emiten keuangan dan perbankan. Menurutnya emiten perbankan akan membukukan kinerja yang lebih baik tahun depan seiring dengan tren suku bunga yang lebih rendah dan kondisi likuiditas yang lebih baik. “Tekanan jual jangka pendek dari investor asing memberi peluang akumulasi untuk investor jangka panjang,” ujar Samuel.

Advertising
Advertising

Selanjutnya, ia merekomendasikan sektor telekomunikasi. Keputusan sejumlah operator untuk menaikkan harga paket, kata dia, mengurangi kekhawatiran akan eskalasi kompetisi di industri telekomunikasi. Selain itu, Samuel memproyeksikan pemulihan bertahap pada aspek daya beli masyarakat akan mendukung kinerja laba emiten telekomunikasi tahun depan.

Terakhir, ia merekomendasikan emiten sektor konsumer. Menurutnya secara umum sektor ini memiliki kinerja finansial yang cukup baik tahun ini. Perbaikan daya beli konsumen pada tahun depan, kata dia, akan menambah sentimen positif pada sektor konsumer.

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil Analisis Manulife Asset Manajemen Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Pilihan editor: Direktur Net TV Tegaskan Tidak Ada PHK Karyawan setelah Jajaran Direksi Mengundurkan Diri

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Besok Bisa Melemah di Level 15.730 per dolar AS

13 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Besok Bisa Melemah di Level 15.730 per dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutp menguat hari ini. Besok rupiah diperkirakan melemah bahkan bisa tembus Rp 15.730 per dolar AS

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Tipis di Akhir Sesi Pertama Hari Ini, 311 Saham Turun Harga

16 jam lalu

IHSG Melemah Tipis di Akhir Sesi Pertama Hari Ini, 311 Saham Turun Harga

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun 0,13 persen di level 7.547,1 pada akhir perdagangan sesi pertama, Rabu, 9 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Net TV yang Jajaran Direksinya Mundur Usai Rencana Penggabungan Saham

20 jam lalu

Profil Net TV yang Jajaran Direksinya Mundur Usai Rencana Penggabungan Saham

Tujuh orang jajaran Direktur dan Dewan Komisaris PT Net Visi Media Tbk atau Net TV mengundurkan diri dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

Riset Pinhome Menunjukkan Permintaan KPR Menurun, Bagaimana Nasib Industri Properti?

1 hari lalu

Riset Pinhome Menunjukkan Permintaan KPR Menurun, Bagaimana Nasib Industri Properti?

Menyambut kuartal keempat biasanya terjadi tren penurunan KPR.

Baca Selengkapnya

VERN dan PTMR Resmi Catatkan Saham Perdana di Bursa Efek Hari Ini

1 hari lalu

VERN dan PTMR Resmi Catatkan Saham Perdana di Bursa Efek Hari Ini

PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN) dan PT Master Print Tbk (PTMR) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 8 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Menguat di Sesi I, Bukalapak Dapat Angin Segar di Tengah Isu Akuisisi Temu

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Menguat di Sesi I, Bukalapak Dapat Angin Segar di Tengah Isu Akuisisi Temu

IHSG berhasil bangkit dan menutup sesi pertama hari ini di zona hijau, tepatnya di level 7.532,2 atau +0,37 persen.

Baca Selengkapnya

MNC Sekuritas Proyeksi IHSG Masih akan Terkoreksi, Rekomendasikan Saham Pilihan Perdagangan pada Senin

2 hari lalu

MNC Sekuritas Proyeksi IHSG Masih akan Terkoreksi, Rekomendasikan Saham Pilihan Perdagangan pada Senin

Analis MNC Sekuritas mengatakan IHSG masih akan rawan melanjutkan koreksi untuk menguji area 7.454 atau worst case-nya ke level 7.347

Baca Selengkapnya

IHSG Diproyeksi Melemah Secara Terbatas Pekan Depan, Pasar Menantikan Sentimen Debat Pilgub Jakarta

3 hari lalu

IHSG Diproyeksi Melemah Secara Terbatas Pekan Depan, Pasar Menantikan Sentimen Debat Pilgub Jakarta

Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai pergerakan IHSG pekan depan masih melemah pada harga saham terbatas.

Baca Selengkapnya

Beredar Penawaran Saham Whoosh, KCIC Imbau Mayarakat Waspada Penipuan

4 hari lalu

Beredar Penawaran Saham Whoosh, KCIC Imbau Mayarakat Waspada Penipuan

Beredar tangkapan layar oknum yang menawarkan saham Whoosh, Menejemen KCIC menegaskan, sebagai perusahaan Tbk, Whoosh tidak menjual saham di bursa saham mana pun.

Baca Selengkapnya

Dampak Tren Penurunan Harga Komoditas, Analis Samuel Sekuritas: Indofood hingga Mayora Dapat Berkah

5 hari lalu

Dampak Tren Penurunan Harga Komoditas, Analis Samuel Sekuritas: Indofood hingga Mayora Dapat Berkah

Tim riset Samuel Sekuritas mencatat sejumlah komoditas pangan mengalami penurunan. Beberapa perusahaan konsumen seperti Mayora dan Indofood diperkirakan turut merasakan dampaknya.

Baca Selengkapnya