Arsjad Rasjid Bersyukur Wapres dan Menkeu Masih Mengakuinya sebagai Ketua Kadin: Alhamdulillah
Reporter
Oyuk Ivani S
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 6 Oktober 2024 07:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengaku bersyukur dirinya masih diakui oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai Ketua Umum Kadin.
“Alhamdulillah, saya tadi hadir di acara Pak Wapres, ternyata Ibu Sri Mulyani masih memanggil saya sebagai ketua umum, lalu Pak Wapres juga mengatakan bahwa Kadin ketua umumnya masih Arsjad,” ujarnya pada awak media pada Jumat, 4 Oktober 2024 di Jakarta Selatan.
Atas pengakuan tersebut, Arsjad mengucapkan terima kasih pada Mar'ruf Amin dan Sri Mulyani.
Di kesempatan yang sama, ia juga menanggapi kegiatan sarasehan yang dilakukan oleh Ketua Umum Kadin versi Musyawarah Internal Luar Biasa (Munaslub) Anindya Bakrie bersama sejumlah menteri. Ia mengakatan bahwa dirinya akan berpegang pada kesepakatan yang telah ia dan Anindya buat sebelumnya dalam pertemuuan mereka dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Jumat pekan lalu.
“Kesepakatan sudah jelas dikatakan kalau Munas itu akan terjadi setelah nanti pelantikan presiden. Sebelum Munas itu terjadi belum ada perubahan, belum ada pergantian (kepemimpinan),” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyapa Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dalam pidatonya di Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah pada Jum’at, 4 Oktober. Ma’ruf memanggil Arsjad sebagai Ketua Umum Kadin di tengah dualisme di internal tubuh asosiasi pengusaha itu.
“Pak Arsjad masih ketua Kadin,” kata Ma’ruf dalam pidatonya yang Tempo pantau melalui Youtube Wakil Presiden Republik Indonesia.
Adapun kisruh di tubuh Kadin Indonesia usai Munaslub yang digelar pada Sabtu, 14 September 2024. Dalam hajatan ini, Anindya Bakrie ditunjuk sebagai Ketua Umum periode 2024-2029 menggantikan Arsjad. Adapun, Arsjad terpilih sebagai Ketua Umum pada Munas VIII di Kendari pada 2021 silam.
Kubu Arsjad menuding Munaslub yang melengserkan Direktur Utama Indika Energy itu ilegal karena menyalahi AD/ART. Sedangkan, kubu Anindya mengklaim Munaslub itu legal karena permintaan para ketua umum Kadin Daerah.
Setelah pertemuannya dengan Arsjad dan Anindya, Bahlil menyebut seteru di internal Kadin seharusnya tak terjadi. Dia menyebut Arsjad dan Anindya merupakan sahabat dan masing-masing sudah dewasa.
“Mereka berdua sahabat, tapi ada tukang goreng,” kata Bahlil.
Adil Al Hasan berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Bertemu Menkumham, Anindya Bakrie: Bahas Pentingnya Kepastian Hukum