Bitcoin Anjlok di Awal Oktober 2024, Analis Prediksi Tren Bullish Segera Kembali

Jumat, 4 Oktober 2024 16:49 WIB

Bitcoin dan Etherium ETF Spot. Dok. Rankpillar

TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan Bitcoin di awal Oktober 2024 cukup mengkhawatirkan. Terjadi penurunan secara signifikan pasca meningkatnya konflik Israel-Iran. Meski demikian, banyak analis yang tetap optimistis bahwa pasar akan segera bangkit kembali.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengatakan pada dasarnya, Oktober sering menjadi bulan yang kuat bagi Bitcoin secara historis. Tercatat beberapa kali mengalami kenaikan yang signifikan. Oktober 2023 misalnya, Bitcoin melonjak lebih dari 28 persen.

"Banyak pengamat memprediksi bahwa tren ini akan terulang tahun ini, meskipun ada tekanan jual di awal bulan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima tempo pada Kamis, 3 Oktober 2024.

Pada akhir September 2024, harga Bitcoin sempat turun dari US$ 65.609 menjadi US$ 60.805 dalam waktu singkat. Penurunan tersebut diperburuk dengan terjadinya ketegangan geopolitik yang semakin memanas, khususnya antara Israel dan Iran.

Akibatnya, Bitcoin turun 6 persen dalam sehari. Hal itu juga bersamaan dengan arus keluar dana dari ETF Bitcoin yang signifikan. Fidelity’s FBTC kehilangan US$ 144 juta, sementara ARKB mencatat penurunan sebesar US$ 84 juta.

Advertising
Advertising

"Selain ketegangan geopolitik, pasar Bitcoin juga dipengaruhi oleh pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, yang belum memberikan sinyal pemotongan suku bunga lanjutan dalam waktu dekat. Hal ini memicu kekhawatiran investor dan memperburuk tekanan jual di pasar kripto," kata Fyqieh.

Meski begitu, Fyqieh mengatakan bahwa kondisi penurunan harga Bitcoin yang mengkhawatirkan ini adalah kemunduran sesaat. Pasalnya, tren musiman Oktober masih dinilai sebagai bulan terbaik bagi Bitcoin. Investor hanya perlu lebih berhati-hati dalam menghadapi fluktuasi jangka pendek ini.

"Bitcoin sering kali mengalami penurunan di bulan September sebelum memulai lonjakan harga di Oktober. Meskipun ada tekanan jual saat ini, dalam beberapa minggu ke depan Bitcoin bisa kembali mencapai harga tertinggi baru, mengikuti pola bullish historis," ujarnya

Menurut Fyqieh, Bitcoin cenderung melalui fase 'pengisian ulang' sebelum akhirnya melonjak pada Oktober. Meski potensi semakin menurun juga tetap ada, ia merasa yakin bahwa Bitcoin akan mencetak harga tertinggi baru dalam beberapa minggu mendatang.

Karena itu, Fyqieh menyarankan investor untuk tetap memperhatikan faktor eksternal yang mempengaruhi pasar, contohnya ketegangan geopolitik dan kebijakan suku bunga. Bagi investor yang cermat, periode ini bisa dijadikan peluang untuk optimalisasi keuntungan di pasar kripto.

"Meski Oktober sering menjadi bulan yang kuat bagi Bitcoin, kondisi pasar global yang tidak menentu bisa mempengaruhi pergerakan harga kali ini. Namun, jika ketegangan mereda dan sentimen pasar kembali positif, Bitcoin memiliki potensi besar untuk pulih dan bahkan mencapai level baru yang lebih tinggi," imbuh Fyqieh.

Pilihan Editor: Kenapa Sri Mulyani Sebut Deflasi Berbulan-bulan Justru Positif Meski Pengusaha dan Ekonom Cemas?

Berita terkait

Transaksi Kripto di Indonesia Naik 15,54 Persen di Tengah Pasar Global Fluktuatif

8 jam lalu

Transaksi Kripto di Indonesia Naik 15,54 Persen di Tengah Pasar Global Fluktuatif

Industri aset kripto di Indonesia terus mengalami pertumbuhan di tengah perkembangan pasar global yang tidak stabil.

Baca Selengkapnya

IHSG Kembali Melemah di Penutupan Sesi I, Pasar Tertekan Situasi di Timur Tengah

1 hari lalu

IHSG Kembali Melemah di Penutupan Sesi I, Pasar Tertekan Situasi di Timur Tengah

IHSG kembali melemah di sesi pertama hari ini. Pasar mendapat tekanan di tengah makin memanasnya situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah di Akhir Perdagangan Hari Ini, Diprediksi akan Terus Melemah Besok

2 hari lalu

IHSG Melemah di Akhir Perdagangan Hari Ini, Diprediksi akan Terus Melemah Besok

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah hari ini. Diprediksi bakal terus mengalami pelemahan besok.

Baca Selengkapnya

Pasar Properti Masih Melambat di Kuartal III 2024, 2 Juta Meter Persegi Area Kantor di Jakarta Kosong

2 hari lalu

Pasar Properti Masih Melambat di Kuartal III 2024, 2 Juta Meter Persegi Area Kantor di Jakarta Kosong

Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan pasar properti masih melambat pada kuartal III 2024, salah satunya segmen perkantoran.

Baca Selengkapnya

Pedagang Pasar Rakyat Minta Perlindungan Kemendag soal Pengaturan Produk Tembakau

3 hari lalu

Pedagang Pasar Rakyat Minta Perlindungan Kemendag soal Pengaturan Produk Tembakau

Asosiasi Pasar Rakyat Seluruh Indonesia (APARSI) meminta perlindungan atas dampak yang akan timbul dari pemberlakuan (PP) Nomor 28 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

BNI Bakal Gelar Investor Summit, Bahas Kelanjutan Perekonomian di Masa Transisi Pemerintahan

3 hari lalu

BNI Bakal Gelar Investor Summit, Bahas Kelanjutan Perekonomian di Masa Transisi Pemerintahan

BNI bakal memperkenalkan pengembangan platform digital baru terintegrasi yang dirancang khusus memenuhi kebutuhan nasabah korporasi dan komersil.

Baca Selengkapnya

8 Pasar yang Menarik untuk Wisata Belanja di Chiang Mai Thailand

4 hari lalu

8 Pasar yang Menarik untuk Wisata Belanja di Chiang Mai Thailand

Chiang Mai, kota di Thailand Utara, menawarkan pengalaman belanja yang memukau dengan pasar malam dan mal modern

Baca Selengkapnya

IKN: Kritik hingga Kedatangan Investor Asing

4 hari lalu

IKN: Kritik hingga Kedatangan Investor Asing

Jokowi mengeklaim bahwa proyek IKN telah mendapat persetujuan dari seluruh rakyat Indonesia

Baca Selengkapnya

Daftar Proyek Investor Asing di IKN, Ada Hotel hingga Sekolah Internasional

5 hari lalu

Daftar Proyek Investor Asing di IKN, Ada Hotel hingga Sekolah Internasional

Investor asal Cina, Rusia, dan Australia mulai merealisasikan investasinya di IKN. Simak daftar proyek yang sedang dibangun tersebut.

Baca Selengkapnya

Mandiri Sekuritas Prediksi IHSG Capai Level 7.800 di Akhir 2024

5 hari lalu

Mandiri Sekuritas Prediksi IHSG Capai Level 7.800 di Akhir 2024

IHSG diprediksi bakal menembus level 7.800 pada akhir tahun, tertinggi bisa mencapai level 8.000.

Baca Selengkapnya