Ekonom Beberkan Kriteria Menteri Keuangan di Era Pemerintahan Prabowo Subianto

Kamis, 3 Oktober 2024 12:08 WIB

Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (3/3/2023) Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengatakan kursi Menteri di bidang ekonomi pada era pemerintahan Prabowo Subianto harus diisi oleh sosok yang inovatif dan visioner. Apalagi, Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen.

Menurut Achmad, salah satu posisi krusial untuk menghadapi tantangan target tersebut adalah Menteri Keuangan. Terlebih, target prabowo lebih tinggi dari proyeksi moderat yang diberikan oleh lembaga internasional, seperti International Monetary Fund (IMF) yang hanya memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di sekitar 5 persen.

Belum lagi defisit APBN di tahun pertama pemerintahan Prabowo yang mencapai hampir 3 persen dan juga kondisi deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut, membuat posisi Menteri Keuangan harus mampu memecahkan masalah struktural yang menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi dalam beberapa dekade terakhir.

"Kriteria yang harus dimiliki Menteri Keuangan di era Prabowo adalah pemahaman mendalam terhadap kebijakan fiskal dan moneter," ujar Achmad saat diwawancarai Tempo pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Achmad mengatakan saat ini krisis ekonomi dan ketidakpastian pasar internasional tengah menjadi tantangan global. Karena itu, Menteri Keuangan seharusnya mampu merumuskan kebijakan yang menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan penerimaan negara.

Advertising
Advertising

"Dalam konteks defisit yang mencapai mendekati dari 3 persen, menjaga agar defisit tidak semakin membesar dan mengarah kepada krisis fiskal," katanya.

Selanjutnya, Achmad juga berpendapat bahwa Menteri Keuangan harus mempunyai pengalaman manajemen krisis ekonomi. Seperti deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut ini harus diselesaikan dengan mengambil kebijakan tegas yang mampu menstimulasi perekonomian, baik melalui kebijakan fiskal ekspansif yang terukur.

Menteri Keuangan seharusnya bernegosiasi di level internasional, salah satunya dengan lembaga seperti IMF, Bank Dunia, dan negara-negara yang menjadi mitra Indonesia. Tujuannya tentu untuk mendapatkan dukungan investasi, baik melalui pinjaman maupun bantuan teknis yang tentunya membantu memperkuat perekonomian nasional.

"Menteri Keuangan juga harus cerdas dalam bernegosiasi terkait utang luar negeri dan perjanjian perdagangan, sehingga Indonesia tidak hanya menjadi penerima bantuan tetapi juga menjadi pemain global yang kuat," tuturnya.

Kriteria selanjutnya adalah kemampuan untuk mendorong transformasi ekonomi digital dan industri berbasis teknologi. Target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen tidak akan tercapai jika Indonesia terus mengandalkan sektor-sektor tradisional, seperti pertanian dan pertambangan.

Selain itu, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, Menteri Keuangan perlu memiliki kemampuan dalam meningkatkan inklusi keuangan. Pada era Prabowo, target pertumbuhan ekonomi yang ambisius harus didukung oleh kebijakan inklusif yang memastikan seluruh lapisan masyarakat, terutama UMKM dan sektor informal, memiliki akses ke layanan keuangan. "Akhirnya, kolaborasi antar kementerian dan lembaga juga harus diperhatikan," imbuhnya.

Menurut Achmad, pertumbuhan ekonomi yang diharapkan oleh Prabowo tidak akan tercapai tanpa adanya kolaborasi yang kuat antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, serta kementerian terkait sektor ekonomi, seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian BUMN.

Achmad mengatakan sosok seperti Sri Mulyani Indrawati, Chatib Basri, dan Perry Warjiyo sebenarnya kompeten. Namun, pada era mereka, pertumbuhan ekonomi hanya di level moderat sekitar 5 persen. Karena itu, menurut Achmad, untuk mencapai target ambisius Prabowo diperlukan sosok pemimpin baru di sektor ekonomi dengan visi yang lebih segar dan berani mengambil kebijakan radikal.

Pilihan Editor: Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Bikin Apindo Cemas tapi Pemerintah Tenang, Apa Bedanya dengan Inflasi?

Berita terkait

Ketua DPD Sultan Najamudin Akui Sempat Dihubungi Jokowi: Beliau Titip Pesan agar Guyub

19 menit lalu

Ketua DPD Sultan Najamudin Akui Sempat Dihubungi Jokowi: Beliau Titip Pesan agar Guyub

Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin, mengatakan bahwa dirinya dihubungi oleh Presiden Joko Widodo usai dilantik

Baca Selengkapnya

Pesan Prabowo ke Pimpinan DPD yang Baru Dilantik: Kita Harus Bersama

36 menit lalu

Pesan Prabowo ke Pimpinan DPD yang Baru Dilantik: Kita Harus Bersama

Prabowo berharap persatuan bisa menjadi modal untuk percepatan menuju cita-cita bangsa.

Baca Selengkapnya

Soal Lokasi Pertemuan Prabowo - Megawati, Said PDIP: Tempat Terbaik, yang Sakral

49 menit lalu

Soal Lokasi Pertemuan Prabowo - Megawati, Said PDIP: Tempat Terbaik, yang Sakral

Politikus PDIP Said Abdullah mengungkap rencana lokasi pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri. Ia ungkap tempat yang sakral.

Baca Selengkapnya

Putusan PTUN Soal Gugatan PDIP Terhadap Penetapan Gibran sebagai Cawapres Dibacakan 10 Oktober 2024

1 jam lalu

Putusan PTUN Soal Gugatan PDIP Terhadap Penetapan Gibran sebagai Cawapres Dibacakan 10 Oktober 2024

PTUN akan membacakan putusan soal gugatan PDIP terhadap penetapan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pada 10 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

15 Tahun Dukung Prabowo, Eko Patrio: PAN Ingin Jatah Menteri Sebanyak-Banyaknya

1 jam lalu

15 Tahun Dukung Prabowo, Eko Patrio: PAN Ingin Jatah Menteri Sebanyak-Banyaknya

Sekjen PAN Eko Patrio mengatakan, partainya menginginkan kursi menteri sebanyak-banyaknya, karena PAN sudah 15 tahun mendukung Prabowo maju di Pilpres.

Baca Selengkapnya

Said Abdullah: DPR Siapkan Jumlah Komisi Jadi 13

1 jam lalu

Said Abdullah: DPR Siapkan Jumlah Komisi Jadi 13

Said Abdullah mengonfirmasi bahwa DPR akan membentuk 13 komisi. Sudah mendapatkan restu dari fraksi-fraksi.

Baca Selengkapnya

Istana: Tak Masalah Jokowi atau Prabowo yang Serahkan Nama Capim KPK ke DPR

2 jam lalu

Istana: Tak Masalah Jokowi atau Prabowo yang Serahkan Nama Capim KPK ke DPR

Staf Khusus Presiden bidang Hukum, Dini Purwono, mengatakan, proses penyerahan nama Capim KPK dan Calon Dewas ke DPR sifatnya hanya administratif.

Baca Selengkapnya

7 Program Prioritas Prabowo - Gibran, Telan Anggaran Rp 121 Triliun

3 jam lalu

7 Program Prioritas Prabowo - Gibran, Telan Anggaran Rp 121 Triliun

Rincian program unggulan atau quick win Prabowo - Gibran yang memperoleh anggaran Rp 121 triliun pada 2025

Baca Selengkapnya

Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Puan: Bisa di Kertanegara atau Hambalang

3 jam lalu

Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Puan: Bisa di Kertanegara atau Hambalang

Puan sampaikan rencana pertemuan Prabowo-Megawati yang sedang dimatangkan antara dua belah pihak.

Baca Selengkapnya

Blusukan dan Masuk Gorong-gorong, Gaya Khas Presiden Jokowi yang Sebentar Lagi Lengser

3 jam lalu

Blusukan dan Masuk Gorong-gorong, Gaya Khas Presiden Jokowi yang Sebentar Lagi Lengser

Jokowi rajin blusukan ke kelurahan, dan yang paling diingat masyarakat adalah ketika ia masuk gorong-gorong di kawasan Bundaran HI

Baca Selengkapnya