Deflasi Beruntun 5 Bulan, Kemenko Perekonomian Sebut Masyarakat Tak Perlu Khawatir

Kamis, 3 Oktober 2024 10:28 WIB

Suasana pusat perbelanjaan di Jakarta, 3 September 2024. Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat secara bulanan Indonesia mengalami deflasi 0,03 persen pada Agustus 2024. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan tren deflasi beruntun lima bulan belakangan. Meski deflasi, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan bahwa daya beli masyarakat saat ini masih tinggi.

Menurut penjelasannya, deflasi terjadi bukan pada core inflation atau inflasi inti, tetapi pada volatile food atau komoditi pangan yang bergejolak. Sementara itu, data menunjukkan inflasi inti naik.

“Nggak ada yang perlu khawatir. Daya beli, kita bisa lihat core inflation masih naik 1,64 persen. Itu juga masih tinggi sekali,” kata Susi saat ditemui usai konferensi pers di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Oktober 2024.

Susi memaparkan bahwa daya beli masyarakat masih tinggi terlepas dari deflasi yang terjadi. Contohnya bisa dilihat pada tren pembelian di sektor properti kelas menengah.

Berdasarkan catatan Kemenko Perekonomian, pemerintah telah memfasilitasi 166 ribu skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Jumlah itu, menurut Susi, telah habis dalam waktu dua bulan dari target awal setahun. “Yang seharusnya setahun, dua bulan lalu sudah habis,” kata dia.

Advertising
Advertising

Ia lantas menyampaikan bahwa deflasi beberapa bulan terakhir hanya perlu dianggap sebagai catatan dan peringatan supaya masyarakat antisipasi. “Tapi tidak harus khawatir, karena banyak sekali indikator yang menunjukkan masih cukup kuat daya beli masyarakat kita,” ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perekonomian Indonesia kembali mengalami deflasi. Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2024 tercatat sebesar minus 0,12 persen (MtM).

Angka tersebut menunjukkan tren deflasi beruntun selama lima bulan terakhir sejak Mei 2024. Secara historis, deflasi kali ini merupakan yang terdalam dibanding bulan yang sama dalam lima tahun terakhir.

Ilona Esterina Piri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Terpopuler: Perusahaan Yusril Ihza Disebut Masuk Daftar Calon Penambang Pasir Laut, Gaji hingga Berbagai Tunjangan Anggota DPR

Berita terkait

Terkini: Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Apindo Cemas vs Pemerintah Tenang-tenang Saja, Program Kartu Prakerja Diharapkan Tetap Berlanjut di Era Prabowo

2 jam lalu

Terkini: Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Apindo Cemas vs Pemerintah Tenang-tenang Saja, Program Kartu Prakerja Diharapkan Tetap Berlanjut di Era Prabowo

Kemenko Perekonomian mengatakan deflasi yang sudah berlangsung selama lima bulan berturut-turut tidak berkaitan dengan pelemahan daya beli.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Harap Pemerintahan Prabowo Lanjutkan Program Kartu Prakerja

5 jam lalu

Kemenko Perekonomian Harap Pemerintahan Prabowo Lanjutkan Program Kartu Prakerja

Kemenko Perekonomian berharap program Kartu Prakerja berlanjut di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Bikin Apindo Cemas tapi Pemerintah Tenang, Apa Bedanya dengan Inflasi?

5 jam lalu

Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Bikin Apindo Cemas tapi Pemerintah Tenang, Apa Bedanya dengan Inflasi?

Ketua Apindo Shinta Widjaja Kamdani mengaku gelisah deflasi 5 bulan ini bakal berpengaruh pada tingkat konsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Deflasi Lima Bulan Berturut-Turut, Ekonom Ramal akan Berlanjut di Oktober

7 jam lalu

Deflasi Lima Bulan Berturut-Turut, Ekonom Ramal akan Berlanjut di Oktober

Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, memprediksi deflasi akan kembali terjadi di bulan Oktober ini.

Baca Selengkapnya

Apindo Waswas RI Deflasi Lima Bulan Beruntun, Khawatir Daya Beli Turun

22 jam lalu

Apindo Waswas RI Deflasi Lima Bulan Beruntun, Khawatir Daya Beli Turun

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) kahawatir deflasi yang terjadi lima bulan beruntun berdampak padapenurunan daya beli atau konsumsi domestik

Baca Selengkapnya

Startup Inovasi Pangan dan Kosmetik Halal dari UI Toreh Prestasi di YSSC 2024

23 jam lalu

Startup Inovasi Pangan dan Kosmetik Halal dari UI Toreh Prestasi di YSSC 2024

Keberhasilan startup Cocova dan Rolic di YSSC 2024 membuka peluang besar untuk menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak.

Baca Selengkapnya

Fenomena 'Makan Tabungan' di Masyarakat, Boss LPS: Mungkin Juga Gak Punya Duit dari Pertama

1 hari lalu

Fenomena 'Makan Tabungan' di Masyarakat, Boss LPS: Mungkin Juga Gak Punya Duit dari Pertama

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan fenomena makan tabungan bisa saja karena sedari awal tidak memiliki tabungan ataupun saldo tabungan.

Baca Selengkapnya

Rencana Bansos untuk Kelas Menengah Disebut-sebut sebagai Pengganti Pembatasan BBM Bersubsidi

1 hari lalu

Rencana Bansos untuk Kelas Menengah Disebut-sebut sebagai Pengganti Pembatasan BBM Bersubsidi

Ekonom menduga rencana pemerintah memberikan bansos untuk kelas menengah sebagai kompensasi pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perusahaan Yusril Ihza Disebut Masuk Daftar Calon Penambang Pasir Laut, Gaji hingga Berbagai Tunjangan Anggota DPR

1 hari lalu

Terpopuler: Perusahaan Yusril Ihza Disebut Masuk Daftar Calon Penambang Pasir Laut, Gaji hingga Berbagai Tunjangan Anggota DPR

Presiden Jokowi telah mengizinkan pelaksanaan ekspor pasir laut melalui PP Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.

Baca Selengkapnya

RI Alami Deflasi Lima Bulan Beruntun, Ekonom Indef: Jadi Tantangan Awal Perekonomian Era Prabowo

1 hari lalu

RI Alami Deflasi Lima Bulan Beruntun, Ekonom Indef: Jadi Tantangan Awal Perekonomian Era Prabowo

Ekonom senior Indef mengatakan Ekonomi RI yang mengalami deflasi beruntun secara bulanan menjadi tantangan perekonomian yang berat bagi pemerintahan baru

Baca Selengkapnya