Banyak Negara Bidik RI jadi Pasar Produk Halal, Kemenperin: Yang Mau Masuk Lebih Banyak Lagi

Kamis, 26 September 2024 17:22 WIB

Pelaku usahaindustri kecil dan menengah menerima Sertifikat Halal di Bale Asri Pusdai Jabar, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 20 September 2017. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar membagikan 750 sertifikat halal bagi pelaku usaha di 27 kabupaten dan kota guna mendorong kesadaran mereka akan pentingnya sertifikasi dan standardisasi produk dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). ANTARA FOTO/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko S.A Cahyanto menyatakan bahwa banyak negara yang membidik Indonesia sebagai pasar dari produk bersertifikasi halal. Menurutnya, hal ini dikarenakan banyaknya penduduk Indonesia serta mayoritas di antaranya beragama Islam.

“Penduduk Indonesia kan besar sekali, kemudian mayoritas penduduknya beragama Islam sehingga mereka memang membutuhkan produk-produk halal tersebut,” ujar Eko saat ditemui di acara Pembukaan Pameran Halal Indonesia International Industry Expo (Halal Expo 2024) pada Kamis, 26 September 2024.

Eko menyebut, salah satu negara yang berniat menjadikan Indonesia pasar produk halalnya adalah Vietnam. Ia menyatakan bahwa Vietnam tertarik untuk masuk ke pasar halal Indonesia karena besarnya potensi pasar yang dimiliki oleh Indonesia. Ia juga menyebut bahwa selama ini, Indonesia juga telah mengonsumsi beberapa produk dari Vietnam.

“Sehingga saya pikir, selama anda (Vietnam) dapat memproduksi produk dengan kualitas yang baik, yang diinginkan dan dapat menarik orang (Indonesia), maka saya pikir potensinya ada di sana,” ujar Eko.

Eko tidak menyebutkan secara spesifik jenis produk halal apa yang akan diimpor Indonesia dari luar negeri. Namun, dirinya mengklaim bahwa banyak jenis produk halal yang ingin masuk ke Indonesia.

Advertising
Advertising

“Yang masuk sudah banyak, yang mau masuk lebih banyak lagi,” ujarnya.

Menurut Eko, pada dasarnya produsen manapun tentu akan mencari pasar yang dapat mereka suplai. Dengan jumlah penduduk yang besar, tidak mengherankan jika Indonesia ditargetkan sebagai pasar dari sejumlah negara asing.

Meski demikian, ia menyatakan bahwa alangkah lebih baiknya apabila Indonesia tidak perlu mengimpor jika produknya dapat diproduksi sendiri di dalam negeri. “Kalau kita bisa produksi, kenapa kita harus datangkan dari luar kan?” katanya.

Adapun Kementerian Perindustrian dan Dyandra Promosindo membuka Pameran Halal Indonesia International Industry Expo (Halal Indo Expo) pertama di Indonesia. Bertempat di Convention Exhibition (ICE) BSD City Tangerang, Banten, acara tersebut diikuti oleh 300 peserta yang terdiri dari pelaku industri makanan, minuman, fashion, dan kosmetik. Acara ini berlangsung selama 4 hari, mulai dari 26 hingga 29 September 2024.

Pilihan Editor: Roti Okko Tak Hanya Ditarik dari Peredaran, Sertifikat Halal Juga Dicabut

Berita terkait

Targetkan Gen Z, Pameran Halal Indo Expo Undang Influencer Muda

14 jam lalu

Targetkan Gen Z, Pameran Halal Indo Expo Undang Influencer Muda

Pameran menargetkan anak muda generasi Z untuk agar dapat memahami pentingnya produk industri halal.

Baca Selengkapnya

Ekspor Perhiasan Melonjak 18,66 Persen, Tembus Angka USD3,67 Miliar

4 hari lalu

Ekspor Perhiasan Melonjak 18,66 Persen, Tembus Angka USD3,67 Miliar

Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-12 negara eksportir terbesar produk perhiasan dunia.

Baca Selengkapnya

Cara Mengetahui IMEI iPhone Terblokir dan Solusi Mengatasinya

8 hari lalu

Cara Mengetahui IMEI iPhone Terblokir dan Solusi Mengatasinya

Setelah membeli iPhone, Anda bisa memeriksa apakah IMEI iPhone terblokir atau tidak. Anda bisa mengeceknya lewat situs Kemenperin.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Masih Berpeluang Besar Genjot Ekspor, Kemenperin: Bidik Pasar Eropa

14 hari lalu

Industri Tekstil Masih Berpeluang Besar Genjot Ekspor, Kemenperin: Bidik Pasar Eropa

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional masih berpeluang besar meningkatkan lagi ekspor. Salah satu kawasan yang bisa dibidik khususnya adalah pasar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

BBKFK Kemenperin Buktikan Galon Polikarbonat Aman Digunakan

14 hari lalu

BBKFK Kemenperin Buktikan Galon Polikarbonat Aman Digunakan

Balai Besar Kimia, Farmasi, dan Kemasan (BBKFK) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuktikan migrasi Bisfenol-A (BPA) dari berbagai merek air minum dalam kemasan (AMDK) galon berbahan polikarbonat yang diteliti masih jauh di bawah ambang batas aman.

Baca Selengkapnya

Industri Makanan dan Minuman Tumbuh 5,53 Persen, Beri Sumbangan Terbesar ke PDB

22 hari lalu

Industri Makanan dan Minuman Tumbuh 5,53 Persen, Beri Sumbangan Terbesar ke PDB

Industri makanan dan minuman tumbuh 5,53 persen pada triwulan II-2024. Topang kontribusi industri pengolahan nonmigas terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Selengkapnya

Terkini: Sosok Ignasius Jonan yang Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus, Paus Pilih Naik ITA Airways Ketimbang Jet Pribadi

23 hari lalu

Terkini: Sosok Ignasius Jonan yang Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus, Paus Pilih Naik ITA Airways Ketimbang Jet Pribadi

Sosok mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan erat kaitannya dengan lawatan Paus Fransiskus ke Jakarta pada 3-6 September 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Formasi CPNS Kemenperin 2024 untuk Lulusan SMK, D3, S1, S2, hingga Guru

24 hari lalu

Daftar Formasi CPNS Kemenperin 2024 untuk Lulusan SMK, D3, S1, S2, hingga Guru

Kemenperin membuka formasi CPNS sebanyak 971 formasi. Ini deretan formasi CPNS Kemenperin 2024 untuk lulusan SMK, D3, D4, S1, dan S2.

Baca Selengkapnya

Ancaman Megathrust, Menperin Klaim Hati-Hati Loloskan Izin Kawasan Industri

30 hari lalu

Ancaman Megathrust, Menperin Klaim Hati-Hati Loloskan Izin Kawasan Industri

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita klaim hati-hati berikan izin kawasan industri. Mitigasi ancaman Megathrust.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil dan Pakaian Jadi Alami Kontraksi 0,03 Persen, Agus Gumiwang: Buntut Banjir Impor

44 hari lalu

Industri Tekstil dan Pakaian Jadi Alami Kontraksi 0,03 Persen, Agus Gumiwang: Buntut Banjir Impor

Industri tekstil dan pakaian jadi mengalami kontraksi 0,03 persen. Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita tuding banjir impor sebagai penyebabnya.

Baca Selengkapnya