Politikus Gerindra Minta Ekspor Pasir Laut Ditunda, Kiara: Harusnya Minta Dibatalkan

Kamis, 26 September 2024 08:30 WIB

Konferensi pers Kementerian Kelautan dan Perikanan, Senin 23 September 2024. Di dalamnya dinyatakan antara lain KKP menyeleksi ketat izin ekspor pasir laut dan mengawasi praktiknya di lapangan. Dok. Humas KKP

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Susan Herawati mengkritik keras pernyataan Politikus Gerindra, Ahmad Muzani untuk menunda ekspor pasir laut. Menurut Susan, seharusnya kebijakan tersebut dibatalkan. Ia mengatakan pernyataan penundaan ekspor pasir laut, dinilai tidak mewakilkan rakyat yang terdampak penambangan itu.

"Kalau Gerindra memang memikirkan rakyat juga ya dan memikirkan kawan-kawan, harusnya jangan minta ditunda. Ditunda ini mau apa gitu? Harusnya minta untuk dibatalkan dong," jelas Susan saat dihubungi pada Rabu sore, 25 September 2024.

Dia mengatakan, pemerintah berpura-pura dalam mengatur kebijakan sedimentasi atau pasir laut. Sehingga, kata Susan, regulasi yang mengatur kebijakan itu wajib untuk dibatalkan. "Substansinya bukan pada permasalahan ini ditunda atau tidak, tapi ini sudah wajib dibatalkan. Karena sedimentasi itu cuma kayak akal-akalan aja," kata dia.

Selain itu, dia menduga, pernyataan tentang penundaan itu masih tahap akan melanjutkan kebijakan ekspor pasir laut. Sebab, kata Susan, harga patokan pasir laut dalam perhitungan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP) Nomor 6 tahun 2024, memiliki angka yang cukup besar. "Karena kita tahu bahwa di dalam PNBP yang mau dikatrol di dalam pasir ini juga kan angkanya fantastis gitu," kata dia.

Adanya pernyataan yang diungkapkan politikus Gerindra itu, Susan menilai hal itu justru membuka peluang lain selain ekspor pasir laut. "Jangan nanti kemudian narasi ditunda itu membuka peluang deal-dealan. Melihat pajak yang tidak sedikit akan digulirkan gitu," ucap Susan.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Petinggi Partai Gerindra, Ahmad Muzani, yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, mengusulkan agar rencana kebijakan ekspor pasir laut hasil sedimentasi di laut ditunda terlebih dahulu. "Ya, saya mengusulkan kalau bisa ekspor, rencana ekspor pasir laut kalau memungkinkan ditunda," kata Muzani di Jakarta, Sabtu, 21 September 2024. Pernyataan itu dapat dianggap penting dikarenakan Gerindra bakal menjadi partai penguasa setelah ketua umumnya, Prabowo Subianto, dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024.

Pilihan Editor: Bandara IKN Dinilai Tak Layak untuk Penerbangan Komersial, Ini Sebabnya

Berita terkait

5 Figur Berikut Santer Diisukan Bakal Menjadi Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

15 jam lalu

5 Figur Berikut Santer Diisukan Bakal Menjadi Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

Pertemuan itu memicu spekulasi, terutama karena setelahnya Prabowo membagikan foto-foto, di mana Sri Mulyani juga didampingi oleh Thomas Djiwandono.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Ungkap Potensi PNBP Ekspor Pasir Laut Capai Triliunan

15 jam lalu

Kemenkeu Ungkap Potensi PNBP Ekspor Pasir Laut Capai Triliunan

Kementerian Keuangan mengatakan pemerintah belum menentukan target penerimaan dari ekspor pasir laut untuk tahun depan.

Baca Selengkapnya

Kampanye Pilkada, Bobby Nasution Cerita Dipecat PDIP: Terima Kasih Gerindra yang Mau Tampung Saya

18 jam lalu

Kampanye Pilkada, Bobby Nasution Cerita Dipecat PDIP: Terima Kasih Gerindra yang Mau Tampung Saya

Saat kampanye di Kabupaten Deliserdang, Bobby Nasution cerita dulu pernah menjadi kader PDIP namun kemudian dipecat karena dukung Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Puan PDIP Beri Penjelasan soal Tempat Pertemuan Prabowo-Megawati

18 jam lalu

Puan PDIP Beri Penjelasan soal Tempat Pertemuan Prabowo-Megawati

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut pertemuan antara Prabowo-Megawati menunggu waktu yang tepat. Mengenai tempat pertemuan, Puan bilang begini.

Baca Selengkapnya

Dosen Unair Jelaskan Dampak Ekspor Pasir Laut: Intrusi Air Laut ke Darat Hingga Meningkatnya Biaya Melaut Nelayan

20 jam lalu

Dosen Unair Jelaskan Dampak Ekspor Pasir Laut: Intrusi Air Laut ke Darat Hingga Meningkatnya Biaya Melaut Nelayan

Perlu diperhatikan dampak ekologis maupun sosial dari kegiatan ekspor pasir laut.

Baca Selengkapnya

Dasco Sebut Finalisasi Kabinet Prabowo Akan Dilakukan Sebelum Pelantikan Presiden

20 jam lalu

Dasco Sebut Finalisasi Kabinet Prabowo Akan Dilakukan Sebelum Pelantikan Presiden

Dasco mengatakan soal pemecahan kementerian di kabinet Prabowo bisa ada bisa tidak, semua tergantung finalisasi sebelum pelantikan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani: Pertemuan Megawati dan Prabowo Akan Segera Dilakukan

20 jam lalu

Puan Maharani: Pertemuan Megawati dan Prabowo Akan Segera Dilakukan

Puan Maharani menyebut pertemuan antara Megawati-Prabowo menunggu waktu yang tepat.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Megawati-Prabowo Masih Dipastikan, Dasco: Soal Makanan Sudah Ditentukan

21 jam lalu

Pertemuan Megawati-Prabowo Masih Dipastikan, Dasco: Soal Makanan Sudah Ditentukan

Dasco buka suara soal rencana pertemuan Prabowo dan Megawati. Lokasi dan waktu masih dipastikan, tapi soal makanan sudah ditentukan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Kekayaan Alam Indonesia yang Melimpah Jadi Incaran Negara Lain

22 jam lalu

Prabowo Sebut Kekayaan Alam Indonesia yang Melimpah Jadi Incaran Negara Lain

Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Namun, kekayaan alam Tanah Air ini masih mengalami kebocoran.

Baca Selengkapnya

Ditanya Isu Prabowo Mau Bentuk 44 Kementerian, Jokowi: Kok, Ditanyakan ke Saya?

23 jam lalu

Ditanya Isu Prabowo Mau Bentuk 44 Kementerian, Jokowi: Kok, Ditanyakan ke Saya?

Jokowi meminta wartawan menanyakan soal jumlah kementerian yang akan datang ke Presiden terpilih Prabowo Subianto. Itu hak prerogatif Prabowo.

Baca Selengkapnya