Pemerintah Sebaiknya Tidak Lagi Mengekspor Pupuk

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 10:19 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:DPR meminta kepada pemerintah khususnya kepada pengusaha pupuk untuk tidak lagi mengekspor pupuk. Pemerintah diharapkan lebih dulu memenuhi kebutuhan dalam negeri baru memikirkan ekspor. "Pupuk tidak laku di pasaran jangan dijadikan dalih untuk mengekspor pupuk," kata Sutrisno, wakil ketua Komisi III dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Dirjen Bina Sarana Pertanian, Dirjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Kepala Badan Bimas Ketahanan Pangan di DPR, Jakarta, Selasa (28/1). Menurut Sutrisno, sebaiknya pengusaha pupuk tidak mendesak pemerintah untuk segera megeluarkan kebijakan mengekspor pupuk. Alasan para pengusaha itu adalah banyakya pupuk yang menumpuk di gudang-gudang pabrik pupuk. Penumpukan pupuk ini bisa mengakibatkan kualitas pupuk mereka rusak dan harga jualnya menjadi rendah. Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Dirjen Bina Sarana Pertanian, Ato Suprapto, menerangkan bahwa akibat musim tanam yang mundur penyerapan pupuk di lapangan menjadi rendah. Selain itu, penumpukan pupuk juga disebabkan banyaknya petani yang hanya mempunyai lahan seluas setengah hektar. Namun, menurut Ato, pihaknya tetap berusaha menjaga ketersediaan pupuk ini sampai dengan tingkat petani. Dia mengharapkan tidak akan ada lagi kelangkaan pupuk pada puncak musim tanam nanti. Sebab, bila terjadi kelangkaan pupuk maka harga pupuk akan menjadi sangat mahal bagi petani. Selain itu, pihaknya juga masih berusaha untuk mempercepat pelaksanaan subsidi pupuk kepada petani. Selain menyoroti masalah pupuk, komisi III juga menyoroti masalah infrastruktur pertanian seperti jaringan irigasi dan alat-alat pertanian. Menurut, Made Urip, salah seorang anggota komisi III, dirinya pernah menyaksikan jaringan irigasi di beberapa desa di daerah Bali banyak yang rusak dan perlu diperbaiki. Dia juga mengusulkan perlunya perbaikan lumbung desa yang ada saat ini menjadi lumbung desa yang lebih modern. Sedangkan, Goediono, anggota komisi III yang lainnya mengatakan pemerintah sebaiknya meniadakan pajak bea masuk bagi alat-alat pertanian. Sebab, kata dia, dengan demikian alat-alat pertanian yang sampai saat ini masih harus didatangkan dari luar dapat dibeli dengan harga murah oleh petani Indonesia. Dia juga menyarankan masalaha kemudahan ekspor impor alat pertanian ini sebaiknya dibicarakan antar departemen. Dewi Retno --- TNR

Berita terkait

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 menit lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Akses Game Sekuel Helldivers Diputus di 177 Negara, Ini Alasan Sony

7 menit lalu

Akses Game Sekuel Helldivers Diputus di 177 Negara, Ini Alasan Sony

Gamer dibuat terkejut akibat keputusan Sony yang mengharuskan para pemain game Helldivers 2 untuk terhubung ke jaringan PlayStation Network (PSN).

Baca Selengkapnya

Duo Persija Jakarta Bertekad Tingkatkan Kemampuan Usai Tampil Bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

15 menit lalu

Duo Persija Jakarta Bertekad Tingkatkan Kemampuan Usai Tampil Bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Pemain Persija Jakarta Rayhan Hannan dan Dony Tri Pamungkas etik pelajaran berharga usai tampil bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

20 menit lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

21 menit lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

24 menit lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

29 menit lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

PSIS Semarang Resmi Lepas Alfeandra Dewangga ke Timnas U-23 Indonesia untuk Laga Lawan Guinea

30 menit lalu

PSIS Semarang Resmi Lepas Alfeandra Dewangga ke Timnas U-23 Indonesia untuk Laga Lawan Guinea

CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi berharap Alfeandra Dewangga bisa menambah kekuatan Timnas U-23 Indonesia di playoff Olimipadei Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

30 menit lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

31 menit lalu

Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

Mahasiswa di kampus-kampus di seluruh dunia menggelar unjuk pro-Palestina untuk memprotes genosida di Gaza oleh Israel.

Baca Selengkapnya