Ahli Polimer Sebut Jumlah BPA di Campuran Polikarbonat Sangat Kecil

Reporter

Rabu, 28 Agustus 2024 15:56 WIB

Ilustrasi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) galon Polikarbonat. Dok. Collegality

INFO NASIONAL - Ahli polimer jebolan salah satu universitas di Jerman menyebutkan unsur Bisfenol A (BPA) dalam campuran pembuatan kemasan Polikarbonat termasuk galon jumlahnya sangat sedikit. Selain itu, BPA ini akan bermigrasi hanya jika galonnya meleleh saja.

Hal itu diutarakan ahli polimer lulusan University of Applied Science Darmstadt, Jerman jurusan Teknologi Polimer, Oka Tan, baru-baru ini. “Unsur BPA itu jumlahnya sangat sedikit pada barang jadinya. Jadi, tidak mungkin Polikarbonat itu melepas BPA dalam jumlah yang sangat besar,” ujarnya.

Dengan membentuk kemasan yang sangat kuat dan tahan panas, BPA yang terikat dalam bentuk polimer pada galon Polikarbonat ini juga tidak akan mungkin bermigrasi saat terjadinya benturan atau gesekan dan jika terkena sinar matahari. “BPA dalam polimernya tidak akan bermigrasi kecuali kemasannya itu meleleh. Tapi, itu kan tidak pernah terjadi, kemasan Polikarbonat itu sampai meleleh. Itu karena kemasan Polikarbonat ini tahan panas hingga ratusan derajat atau lebih dari 200 derajat,” ungkapnya.

Jika terjadi gesekan saat proses distribusinya, menurut Oka, itu tidak mempengaruhi bagian dalam galon sama sekali. “Yang bergesekan itu kan bagian luarnya dan tidak bagian dalamnya. Jadi, tidak mungkin itu terjadi migrasi BPA ke dalam airnya. Orang mungkin berpikiran pada saat bergesekan akan terjadi bagian luarnya pecah sehingga mikroplastiknya keluar. Tapi sampai sekarang itu juga belum terbukti,” ucapnya.

Baru-baru ini, seorang profesor ahli farmakologi dari Universitas Airlangga, Junaidi Khotib, menyampaikan bahwa ada kemungkinan jumlah ambang batas aman itu berubah. Sebab, jumlah BPA yang bermigrasi dari polimer polikarbonat sangat tergantung pada tingkat keasaman cairan yang dikemas, suhu penyimpanan (distribusi dan penyimpanan retail) dan paparan sinar matahari.

Menanggapi hal ini, Oka menegaskan bahwa BPA itu tidak akan bermigrasi, baik itu jika terjadi gesekan selama distribusinya maupun terkena sinar matahari. “Setiap orang bisa beropini seperti itu. Tapi, jika terjadi gesekan itu kan terjadi di luar galon bukan di bagian dalamnya. Jadi tidak mungkin itu terjadi migrasi. BPA itu juga baru bermigrasi jika kemasannya meleleh,” tandasnya.

Menurutnya, sebelum digunakan untuk minuman, galon Polikarbonat itu dianeling dulu atau proses dipanaskan lagi, supaya lebih kuat. “Makanya orang suka pakai Polikarbonat ini karena dia tahan banting,” ujarnya.

Secara prinsip, kata Oka, Polikarbonat ini juga masih diijinkan oleh FDA atau Food and Drug Administration, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat dan juga negara-negara lain termasuk Indonesia. “Kalau sudah dianggap membahayakan kesehatan, kemasan ini kan seharusnya sudah sejak lama ditarik dari peredaran. Tapi, nyatanya hal itu tidak dilakukan,” ujarnya.

Malah, menurut pengakuan Oka, Polikarbonat ini malah dikembangkan dalam pembuatan tupperware di Irlandia, Amerika dan Belgia. “Itu kan karena semua orang tahu kalau Polikarbonat itu masih aman untuk digunakan,” katanya.

Memang, dia mengakui jika BPA itu bisa membuat kromosom berubah. “Tapi, dalam kasus sudah dijadikan gaslon itu sangat aman dan sudah diteliti baik di Eropa, Amerika, dan negara lainnya. “Jika berbahaya, mereka juga kan seharusnya sudah melarang jauh-jauh sebelumnya,” tandasnya.

Karenanya, dia melihat isu-isu BPA ini dihembuskan hanya karena adanya unsur persaingan usaha saja. “Karena, di semua negara belum terbukti ada kasus migrasi BPA dari kemasan Polikarbonat yang melebihi ambang batas aman yang ditetapkan negaranya. Semua masih di bawah limit,” ungkapnya.(*)

Berita terkait

BRI Konsisten Turunkan ESG Risk Rating

16 menit lalu

BRI Konsisten Turunkan ESG Risk Rating

BRI tidak hanya mengejar keuntungan finansial semata, tetapi juga menaruh perhatian besar pada dampak sosial, lingkungan, dan tata kelola

Baca Selengkapnya

Ade Muchlas Syarif Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Serang 2024

58 menit lalu

Ade Muchlas Syarif Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Serang 2024

Sesepuh Partai Amanat Nasional (PAN) Banten, Ade Muchlas Syarif, secara tegas menyatakan dukungannya kepada bakal calon Bupati Serang, Andika Hazrumy, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Serang 2024

Baca Selengkapnya

Bupati dan Ketua DPRD Trenggalek Raih Penghargaan Nirwasita Tantra

10 jam lalu

Bupati dan Ketua DPRD Trenggalek Raih Penghargaan Nirwasita Tantra

Penghargaan ini merupakan bukti kerja keras pemerintah daerah dalam menjaga indeks kualitas lingkungan hidup di Trenggalek.

Baca Selengkapnya

Wahyu Hidayat Kunjungi Lokasi Kebakaran Pasar Baru Barat Comboran Kota Malang

11 jam lalu

Wahyu Hidayat Kunjungi Lokasi Kebakaran Pasar Baru Barat Comboran Kota Malang

Kehadirannya di lokasi untuk mengetahui langsung bagaimana dampak kebakaran dan kondisi pedagang di Pasar Baru Barat Comboran.

Baca Selengkapnya

Ketika Calon Wali Kota Malang Peduli Pelestarian Seni Budaya

12 jam lalu

Ketika Calon Wali Kota Malang Peduli Pelestarian Seni Budaya

Kecenderungan anak muda di Kota Malang yang mulai tertarik berkecimpung di kegiatan seni dan budaya.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Dorong Sinergi Fasilitas Kesehatan

12 jam lalu

BPJS Kesehatan Dorong Sinergi Fasilitas Kesehatan

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah, fasilitas kesehatan, hingga asosiasi dan organisasi profesi, dalam mendukung keberlangsungan dan peningkatan mutu Program JKN.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Rahmad Mas'ud Cetak Hattrick Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra

13 jam lalu

Wali Kota Rahmad Mas'ud Cetak Hattrick Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra

Nirwasita Tantra merupakan penghargaan yang diberikan kepada Kepala Daerah atas kepemimpinannya yang berhasil merumuskan dan menerapkan pembangunan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Wahyu Hidayat: Seragam Gratis untuk Siswa Tak Mampu di Kota Malang

13 jam lalu

Wahyu Hidayat: Seragam Gratis untuk Siswa Tak Mampu di Kota Malang

Dengan adanya bantuan sepatu dan tas ini diharapkan menjadi penyemangat untuk anak-anak dapat mengenyam pendidikan di Kota Malang.

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Sampaikan 4 Cita-cita untuk Morowali

13 jam lalu

Anwar Hafid Sampaikan 4 Cita-cita untuk Morowali

Anwar Hafid, calon gubernur Sulawesi Tengah, berkomitmen memperjuangkan tenaga honorer, mengatasi kemacetan, memastikan upah layak, dan menurunkan biaya transportasi di Morowali.

Baca Selengkapnya

Kopi Wanoja, UMKM Binaan Bank BJB Kini Menembus Pasar Eropa

14 jam lalu

Kopi Wanoja, UMKM Binaan Bank BJB Kini Menembus Pasar Eropa

Kopi Wanoja, mitra UMKM binaan bank bjb, semakin mengukuhkan eksistensinya di pasar global

Baca Selengkapnya