Kwik: Kebocoran Dana Juga Terjadi dalam ABPN Setiap Tahunnya

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 10:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kebocoran dana tidak hanya terjadi dalam pengunaan utang luar negeri, tapi juga APBN secara keseluruhan. Bocor 20 persen setiap tahunnya, itu perkiraan konservatif, tegas Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kwik Kian Gie di sela-sela seminar privatisasi Indosat di Hotel Crown Plasa Jakarta, Selasa (28/1). Menurut Kwik, di dalam APBN juga terdapat anggaran pinjaman proyek dari Consultative Group of Indonesia (CGI). Jadi, kata dia, logika utang dari CGI bila dirata-ratakan juga 20 persen. Tidak ada pertentangan pendapat (antara Kwik dan Sekertarisnya, Koensatwanto Inpasihardjo), ujar dia yang membantah menyebut kebocoran dana CGI sebesar 20 persen dalam Sidang CGI, 21 Januari lalu. Ia mengatakan adanya kebocoran itu bukan asal bicara. Karena secara random atau acak dirinya mendengarkan penjelasan dari para kontraktor pelaksana proyek. Kemudian membandingkan dengan harga yang dibeli pemerintah dengan harga pasar. Itu bahkan jauh lebih besar 20 persen mark up-nya, jelas Kwik. Bahkan, tambah dia, sebelum dirinya ekonom Sumitro Djojohadikusumo menyebutkan angka 30 persen. Kwik menegaskan pihaknya belum melaporkan adanya kebocoran itu, karena memang tidak ada yang bisa dilaporkan. Bappenas belum bisa membuktikan secara fisik penyalahgunaan ini.Korupsi mana yang bisa dibuktikan, sedikit sekali yang bisa dibuktikan. Karena orang tidak terlalu bodoh hingga korupsinya bisa dibuktikan, tambah dia, apalagi membocorkan proyek bagaimana bisa dibuktikan. Staf Ahli Menteri Koordinator bidang Perkonomian Mahendra Siregar mengatakan pemerintah belum mengetahui atau diberi laporan mengenai kebocoran sebesar 20 persen pada berbagai proyek yang dibiayai dana pinjaman luar negeri. Kami belum tahu kebocoran itu persisnya di mana, dan bagian mana, serta tanggung jawab siapa, kata dia di Departemen Keuangan kemarin. Ia menambahkan lembaga yang dipimpinnya tidak memiliki wewenang untuk mengambil tindakan terhadap pelaku kebocoran. Bappenas, kata dia, hanya bisa mengadakan observasi dan memberikan pendapat. Bagaimana dengan penerbitan keputusan atau instruksi presiden? Itu saya kira sudah ada overlaping dengan RUU Korupsi yang sedang disusun, ujar Kwik. Sebelumnya, Sekertaris Meneg PPN/ Kepala Bappenas mengusulkan penerbitan keppres atau inpres mengenai pemantauan pengunaan utang luar negeri, sekaligus untuk mengurangi anggaran rutin dan pembangunan. Menurut dia, kebocoran ini tidak bisa dibiarkan terus. Perlu ada punishment agar tahun berikutnya kebocoran itu bisa dihindari, kata dia pekan lalu. SS Kurniawan --- TNR

Berita terkait

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

4 menit lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

9 menit lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

14 menit lalu

Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

Pemerintah telah tiga kali merevisi Peraturan Menteri Perdagangan tentang impor barang. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan ini....

Baca Selengkapnya

Simak 5 Penyebab Gigi Ngilu, Begini Cara Mengatasinya

18 menit lalu

Simak 5 Penyebab Gigi Ngilu, Begini Cara Mengatasinya

Memahami penyebab gigi ngilu sangat penting agar dapat menemukan cara yang tepat untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

26 menit lalu

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama para perwira tinggi Jenderal TNI siap bergerak bersama memastikan program optimasi lahan rawa (Oplah) dan pompanisasi di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Raffi Ahmad dan Keluarga akan Naik Haji Tahun Ini: Akhirnya Doa Kami Dikabulkan

34 menit lalu

Raffi Ahmad dan Keluarga akan Naik Haji Tahun Ini: Akhirnya Doa Kami Dikabulkan

Setelah batal tahun lalu, Raffi Ahmad mengatakan akan berangkat naik haji tahun ini bersama keluarga dan timnya.

Baca Selengkapnya

iQOO Z9x 5G Rilis di India, Ini Spesifikasinya

36 menit lalu

iQOO Z9x 5G Rilis di India, Ini Spesifikasinya

Ponsel iQOO Z9x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1 4nm yang dipadukan dengan GPU Adreno 710.

Baca Selengkapnya

Pertamina Merilis Competency Development Program

37 menit lalu

Pertamina Merilis Competency Development Program

Pertamina merilis Competency Development Program sebagai bagian dari Pertamina Investment Excellent untuk menjawab kebutuhan serta tantangan bisnis ke depan, khususnya terkait pengelolaan dan eksekusi investasi.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

45 menit lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

PPP Persilakan Khofifah Silaturahmi ke DPW, Awiek: Kita Tidak Halangi

47 menit lalu

PPP Persilakan Khofifah Silaturahmi ke DPW, Awiek: Kita Tidak Halangi

Khofifah sebelumnya mengklaim dia akan mendapatkan surat rekomendasi dari PPP untuk maju di Pilkada Jawa Timur.

Baca Selengkapnya