Kenaikan Gaji Pegawai Bukan Jaminan Perbaikan Kinerja

Reporter

Editor

Senin, 3 Agustus 2009 20:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Rencana menaikkan gaji pegawai negeri tahun depan tidak akan menjamin kenaikan kinerja dan produktivitas para birokrat itu. Lebih baik kenaikan gaji itu dialokasikan untuk dana infrastruktur yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Secara normatif memang gaji pegawai negeri sudah tidak manusiawi lagi," ujar Ketua Panitia Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Emir Moeis ketika dihubungi Tempo, Senin (3/8), dari Jakarta. "Tapi hal itu tidak menjamin perbaikan kinerja mereka."

Namun demikian, menurut Emir, rencana kenaikan gaji itu mau tidak mau harus dilaksanakan meskipun akan mempengaruhi anggaran negara. "Kalau tidak dilakukan, bagaimana mereka dapat bekerja dengan jujur," kata Emir, menambahkan.

Pemerintah mengalokasikan anggaran belanja pegawai Rp 161,7 triliun atau naik Rp 28 triliun (21 persen) dari anggaran tahun lalu. Dalam pidato kenegaraannya di DPR, Senin pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan kenaikan tersebut untuk memperbaiki kinerja birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Alokasi anggaran belanja pegawai akan dipakai untuk meningkatkan penghasilan aparatur negara dan pensiunan melalui kenaikan gaji pokok dan pensiunan rata-rata 25 persen, pemberian gaji dan pensiunan di bulan ke-13, kenaikan uang makan bagi TNI Polri, dari Rp 35 ribu ke Rp 40 ribu per hari kerja.

SORTA TOBING

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

18 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

19 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

20 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

3 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

3 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

4 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

5 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya