TEMPO Interaktif, Jakarta - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini masih akan dipengaruhi oleh tren bursa regional dan harga komoditas. Kembali menguatnya harga minyak mentah di pasar internasional yang mencapai US$ 69 per barel akan menjadi motor penggerak saham pertambangan sehinga memicu pergerakan indeks.
“Membanjirnya aliran dana asing perlu diwaspadai, apakah makin menguat momentumnya atau sudah mencapai puncaknya yang bisa membawa indeks mengalami koreksi,” kata Ikhsan Binarto, analis dari PT Optima Sekuritas. Keluarnya data inflasi Juli kemarin, ia melanjutkan, diharapkan bisa menjadi katalis lain bagi indeks selain laporan keuangan emiten semester pertama 2009. Hari ini pergerakan indeks akan berada dalam kisaran antara 2.300 – 2.360.
Pada akhir pekan kemarin indeks ditutup di posisi 2.323,236, yang berarti menguat 137,582 poin (6,29 persen) dibandingkan penutupan pekan sebelumnya 2.185,654. “Optimisme bahwa laporan keuangan emiten semester I 2009 masih bisa tumbuh, naiknya harga komoditas, serta membanjirnya aliran dana asing ke bursa saham mampu menjadi pendorong kenaikan indeks,” imbuhnya. VIVA BK
Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).