Serba Serbi Gibran Tinjau Uji Coba Makan Gratis Bergizi Rp 7.500 Per Porsi
Reporter
Adinda Alya Izdihar
Editor
S. Dian Andryanto
Kamis, 25 Juli 2024 11:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka melakukan pengecekan uji coba program makan siang gratis di SDN Sentul 03 dan 02 Kabupaten Bogor, pada Selasa, 23 Juli 2024. Gibran hadir bersama dengan Presiden Gojek Unit Bisnis On-Demand Service GoTo Catherine Hindra Sutjahyo dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Bambang Widodo Tawekal.
Gibran bersama dengan Catherine, dan Bambang Widodo juga ikut membagikan susu kemasan dan buku tulis sembari menyapa para murid SDN Sentul 03 dan 02 Kabupaten Bogor.
Kolaborasi dengan layanan pesan antar Gojek adalah sebagai bantuan transportasi untuk mengirimkan paket makanan Program Makan Bergizi Gratis ke setiap sekolah nantinya. Kemudian, paket makanan tersebut akan dibagikan kepada murid sekolah. Paket makanan tersebut berisi nasi putih, ayam goreng, sayur, buah, dan susu.
Tidak hanya Bogor saja yang melakukan uji coba program makan siang gratis, tetapi juga Pemerintah Kota Solo. Menurut Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa, uji coba program makan siang gratis akan dimulai saat tahun ajaran baru setiap hari jumat.
“Kita ini kan sudah ada tradisi masing-masing. Ke depan ini diawali di tahun ajaran baru, di sekolah ada program makan di hari Jumat, anggap saja Jumat berkah," kata Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Jawa Tengah, Senin, 22 Juli 2024.
Anggaran yang direalisasikan untuk uji coba program makan bergizi gratis yang dulu dikampanyekan dengan sebutan makan siang gratis oleh Pemerintah Kota Solo sebesar Rp7.500 per porsi. Dengan biaya yang ada, Teguh Prakosa mengatakan tidak akan menurunkan mutu gizi yang akan diberikan kepada murid-murid sekolah.
“Mestinya lebih sederhana tetapi mutu dan kualitasnya tidak kalah. Kalau kemarin dari Rp12.000 per porsi, hitungannya di APBN turun jadi Rp7.500 per porsi. Kalau di Solo itu jalan," katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa program makan siang gratis sebelumnya sudah ada di beberapa sekolah dan dilakukan seminggu sekali dan tidak ada pemaksaan ke setiap sekolah untuk menjalankan program ini secara terburu-buru.
“Ini justru ide kreatif sekolah, jadi tidak ada pemaksaan. Ini kesempatan yang baik, tinggal nanti dinas menjadwalkan di beberapa sekolah dulu. Nanti kami meninjau pas makan bersama," katanya.
Ia mengatakan program tersebut tidak dilakukan setiap hari karena harus menyesuaikan anggaran yang ada. "Memang tidak setiap hari, karena anggaran kan sudah berjalan. Jadi lepas dari perencanaan APBN, karena transisinya Oktober," katanya.
ADINDA ALYA IZDIHAR | ANTARA
Sumber: Anggaran Makan Bergizi Gratis Dipatok Rp 7.500 Per Orang, Dapat Menu Apa?