Kementerian ESDM Usulkan Volume BBM Bersubsidi di RAPBN 2025, Ini Detailnya

Jumat, 19 Juli 2024 09:10 WIB

Suasana SPBU di pinggir Jalan Tol S. Parman, Jakarta Barat. BBM subsidi jenis Pertalite sudah tidak dijual. SPBU bernomor 31.114.01 itu hanya menawarkan Pertamax Turbo, Pertamax 92, Pertamax Green 95, Pertamina Dex, dan Dexlite. Tempo/Aisyah Amira Wakang.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan volume BBM bersubsidi dalam RAPBN TA 2025 sebesar 18,84 - 19,99 juta KL pada 2025. Usulan tersebut terdiri dari minyak tanah sebesar 0,51 - 0,55 juta KL dan minyak solar sebesar 18,33 - 19,44 juta KL.

"Kami mengusulkan volume BBM bersubsidi dalam RAPBN TA 2025 sebesar 18,84 - 19,99 juta KL," ujar Menteri ESDM, Arifin Tasrif, dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, seperti dikutip dari esdm.go.id pada Rabu, 5 Juni 2024.

Dalam rapat tersebut, Arifin mengatakan pemerintah terus memberikan subsidi tetap untuk BBM Solar dan subsidi selisih harga untuk minyak tanah, dengan pengendalian volume dan mengontrol kelompok atau sektor yang berhak mendapatkan manfaat. Pemerintah mempertimbangkan perkembangan indikator ekonomi makro, terutama ICP dan nilai tukar Rupiah, saat menentukan besaran subsidi tetap Solar.

"Dalam RAPBN T.A. 2025, kami mengusulkan subsidi tetap untuk minyak solar sebesar Rp1.000 - Rp3.000 per liter dan subsidi selisih harga untuk minyak tanah," kata Arifin.

Hal ini sebab harga keekonomian minyak solar mencapai Rp12.100/liter sedangkan harga jual eceran sebesar Rp6.800/liter. Minyak solar masih banyak dipergunakan untuk transportasi darat, transportasi laut, kereta api, usaha perikanan, usaha pertanian, usaha mikro, dan pelayanan umum, sehingga diperlukan upaya menjaga harga jual eceran minyak solar.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, dinukil dari Antara, saat rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024, Arifin mengungkapkan bahwa, arah kebijakan subsidi BBM adalah pemberian subsidi tetap untuk minyak solar, dan subsidi selisih harga untuk minyak tanah serta melanjutkan roadmap registrasi konsumen pengguna BBM.

Ia juga menjelaskan, kenaikan yang cukup tinggi pada volume BBM bersubsidi dibandingkan dengan outlook 2024 disebabkan oleh metode perhitungan regresi non-linear untuk konsumsi BBM terhadap perkiraan PDB tahun 2025. "Dan metode eskalasi laju pertumbuhan ekonomi berdasarkan data penyaluran BBM dengan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen," imbuh Arifin.

ESDM I ANTARA NEWSVIDEO

Pilihan editor: Maju Mundur Soal Pembatasan BBM Bersubsidi, Ada Sengkarut?

Berita terkait

Bahlil Raih Gelar Doktor, ESDM: Ilmu Beliau jadi Landasan Kokoh Sektor Energi Lebih Berkelanjutan

3 jam lalu

Bahlil Raih Gelar Doktor, ESDM: Ilmu Beliau jadi Landasan Kokoh Sektor Energi Lebih Berkelanjutan

Kementerian ESDM mengucapkan selamat kepada Bahlil Lahadalia selaku menteri yang telah secara resmi menyandang gelar doktor.

Baca Selengkapnya

Kisah Bahlil Usai Raih Gelar Doktor dari UI, Mengaku Tidak Punya Target hingga Wujudkan Mimpi Ayah

14 jam lalu

Kisah Bahlil Usai Raih Gelar Doktor dari UI, Mengaku Tidak Punya Target hingga Wujudkan Mimpi Ayah

Bahlil Lahadalia mengatakan tidak pernah menyangka bisa mendapatkan gelar doktor dengan predikat cumlaude dari Universitas Indonesia. Simak ceritanya.

Baca Selengkapnya

Sidang Helena Lim, Hakim Cecar Saksi Soal Evaluasi Tambang: Jangan Mengada-ada

15 jam lalu

Sidang Helena Lim, Hakim Cecar Saksi Soal Evaluasi Tambang: Jangan Mengada-ada

Hakim sidang Helena Lim mencecar saksi Erman Budiman, Kepala Bidang Pertambangan Umum Dinas ESDM Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bahlil Lulus Doktor dari UI dengan Predikat Cumlaude, Profil 3 Calon Wakil Menteri Keuangan Sri Mulyani

1 hari lalu

Terpopuler: Bahlil Lulus Doktor dari UI dengan Predikat Cumlaude, Profil 3 Calon Wakil Menteri Keuangan Sri Mulyani

Menteri SDM Bahlil Lahadalia selesai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar oleh Kajian Stratejik dan Global di UI Depok.

Baca Selengkapnya

Bahlil Lahadalia Resmi Sandang Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude dari Universitas Indonesia

1 hari lalu

Bahlil Lahadalia Resmi Sandang Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude dari Universitas Indonesia

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia selesai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar oleh Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia, Depok, 16 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sidang Promosi Doktor di UI, Disertasinya Temukan Hilirisasi Nikel Belum Untungkan Warga Lokal

1 hari lalu

Bahlil Sidang Promosi Doktor di UI, Disertasinya Temukan Hilirisasi Nikel Belum Untungkan Warga Lokal

Sebelumnya, Bahlil pernah menyebutkan hasil penelitiannya menunjukkan manfaat terbesar hilirisasi nikel diterima oleh investor dan pemerintah pusat.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Teken Kontrak Investasi Rp 246,83 miliar untuk Pengelolaan WK Amanah dan WK Melati

2 hari lalu

SKK Migas Teken Kontrak Investasi Rp 246,83 miliar untuk Pengelolaan WK Amanah dan WK Melati

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto melakukan penandatanganan dengan kontraktor pemenang kontrak investasi di dua wilayah kerja migas Amanah dan Melati

Baca Selengkapnya

Alasan Kementerian ESDM Mulai Fokus Eksplorasi Migas di Kawasan Indonesia Timur

3 hari lalu

Alasan Kementerian ESDM Mulai Fokus Eksplorasi Migas di Kawasan Indonesia Timur

Fokus eksplorasi migas mulai darahkan ke kawasan timur Indonesia karena potensinya masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

Indonesia Exploration Forum 2024, Kementerian ESDM Ingatkan Pesan Jokowi yang Tak Mau Produksi Minyak Turun

3 hari lalu

Indonesia Exploration Forum 2024, Kementerian ESDM Ingatkan Pesan Jokowi yang Tak Mau Produksi Minyak Turun

Kegiatan yang dibuka Plt Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana itu itu diikuti oleh 550 peserta.

Baca Selengkapnya

Bahlil Lahadalia Klaim Industri Transportasi Listrik Dunia Bergantung pada RI

3 hari lalu

Bahlil Lahadalia Klaim Industri Transportasi Listrik Dunia Bergantung pada RI

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengklaim perkembangan transportasi listrik dunia sangat bergantung pada Indonesia

Baca Selengkapnya