Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Jadi Sorotan Pelaku Pasar Asing

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 12 Juli 2024 19:02 WIB

Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis pada 29 Februari 2024. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp 15 ribu per porsi dalam simulasi program makan siang gratis tersebut. Antara/Sulthony Hasanuddin

TEMPO.CO, Jakarta - Program makan bergizi gratis presiden terpilih Prabowo Subianto mendapat sorotan para pelaku pasar, yang terbiasa dengan stabilitas dan kehati-hatian fiskal di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ini.

Kantor berita Reuters, Selasa, 9 Juli 2024, melaporkan rencana mengenai belanja besar-besaran saja sudah meresahkan. Akibatnya, imbal hasil obligasi meningkat dan nilai tukar rupiah terdepresiasi, meskipun pelemahan mata uang ini sebagian besar disebabkan oleh ketahanan dolar AS.

“Pertimbangan dasar kami adalah bahwa hal ini lebih merupakan kegaduhan saat ini, namun kami melihat peningkatan risiko fiskal dan oleh karena itu pasar mungkin mulai memerlukan lebih banyak premi risiko pada obligasi pemerintah Indonesia,” kata Jenny Zeng, kepala investasi pendapatan tetap APAC di Allianz Global Investor.

“Risiko lainnya juga adalah karena adanya pergantian menteri,” kata Zeng, merujuk pada ketidakpastian mengenai siapa yang akan menggantikan mantan direktur pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani.

Seorang bankir di sebuah pemberi pinjaman Cina di Indonesia mengatakan kekhawatiran fiskal telah mendorong mereka untuk memindahkan sekitar 30% portofolionya ke instrumen-instrumen dengan tenor lebih rendah, termasuk melakukan diversifikasi ke surat berharga jangka pendek (SRBI) berdenominasi rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

Advertising
Advertising

Prabowo memenangkan pemilu pada bulan Februari, namun baru mulai menjabat pada bulan Oktober 2024. Rencana makan bergizi gratis ini sudah dianggarkan sebesar Rp71 triliun dalam APBN 2025.

Negara terbesar di Asia Tenggara ini telah mengalami peningkatan keuangan di bawah pemerintahan Jokowi dan mengalami defisit anggaran yang kecil. Dari peringkat 'junk' pada awal abad ini, obligasinya kini dianggap sebagai peringkat investasi.

Beberapa investor bahkan melihat ada baiknya Indonesia mengeluarkan lebih banyak uang untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Namun ada ketidakpastian mengenai berapa banyak uang yang akan dibelanjakan oleh Prabowo untuk program-programnya, dan apakah ia akan memotong subsidi BBM serta investasi lainnya untuk menyeimbangkan keuangannya.

"Tampaknya akan ada lebih banyak ketidakpastian daripada kepastian. Saya masih tetap berinvestasi tetapi mungkin tidak terlalu besar seperti dulu," kata Clifford Lau, manajer portofolio di William Blair.

Investasi portofolio asing telah menyusut, dengan investor luar negeri menarik $2,8 miliar dari obligasi pemerintah rupiah dan pasar saham hingga bulan Juni tahun ini.

Nilai tukar rupiah berada pada titik terendah dalam empat tahun terhadap dolar, dengan kerugian lebih dari 5% pada tahun ini, meskipun sebagian besar penurunan tersebut sejalan dengan penurunan mata uang negara-negara berkembang akibat kenaikan imbal hasil (yield) AS dan kenaikan dolar.

Investor yang mencari obligasi dengan imbal hasil lebih tinggi juga telah beralih ke India, yang obligasinya tidak hanya memiliki imbal hasil sebanding namun juga baru saja masuk dalam indeks global JP Morgan.

Penjualan tersebut telah membuat imbal hasil obligasi Indonesia bertenor 10 tahun naik 35 basis poin sejak akhir Mei menjadi 7,05%.

Tidak semuanya buruk

Beberapa investor meragukan kekhawatiran ini, dengan menunjuk pada bagaimana pemerintahan juga berencana untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kepatuhan pajak, dan membatasi defisit fiskal sebesar 2,8% dari PDB, meskipun lebih tinggi dari target tahun ini sebesar 2,3%.

“Dia juga berbicara tentang perlunya meningkatkan pendapatan fiskal… jadi sebenarnya ini tidak sepenuhnya tentang meningkatkan pengeluaran,” kata manajer investasi pendapatan tetap Abrdn Asia, Jerome Tay. Ia menilai obligasi pemerintah Indonesia dalam jangka menengah cukup positif.

Obligasi tersebut telah lama menjadi favorit investor pasar negara berkembang karena 'carry' atau imbal hasil yang tinggi.

Selisih antara imbal hasil obligasi Indonesia dan AS saat ini hanya setengah dari 600 basis poin sebelum Federal Reserve mulai menaikkan suku bunga pada tahun 2022, namun selisih tersebut masih menarik bagi investor berpendapatan tetap.

Indonesia juga kini tidak terlalu rentan, mengingat kepemilikan asing hanya sebesar 14% dari obligasi pemerintah yang beredar. Mereka dulunya memiliki separuh obligasi satu dekade lalu.

Ekspektasi bahwa The Fed akan segera mulai menurunkan suku bunganya memberikan kenyamanan bagi investor rupiah dan obligasi Indonesia, kata Rudiyanto, direktur manajemen aset lokal Panin.

Namun risiko lain yang mungkin terjadi, terutama jatuh tempo utang yang sangat besar, yaitu sekitar Rp 800 triliun pada tahun 2025, hampir dua kali lipat dibandingkan tahun ini, meskipun Sri Mulyani mengatakan refinancing tidak akan menjadi masalah, asalkan pemerintah menjaga kepercayaan pasar.

REUTERS

Pilihan Editor Babah Alun, Bos Jalan Tol yang Dicalonkan Golkar Mendampingi Kaesang dalam Pilkada Jakarta

Berita terkait

Kata Ketua DPD Sultan Najamudin Soal Banyaknya Menteri di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Kata Ketua DPD Sultan Najamudin Soal Banyaknya Menteri di Kabinet Prabowo

Ketua DPD mengatakan tidak tepat apabila jumlah kementerian dan komposisi susunan kabinet Prabowo dikatakan gemuk.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Kemenkes soal Waktu dan Frekuensi Ideal Makan Bergizi Gratis

1 jam lalu

Rekomendasi Kemenkes soal Waktu dan Frekuensi Ideal Makan Bergizi Gratis

Kemenkes merekomendasikan waktu dan frekuensi ideal pemberian makan bergizi gratis pada ibu hamil, menyusui, balita, anak usia prasekolah dan sekolah.

Baca Selengkapnya

Polri Siapkan Rekayasa Lalu Lintas pada Hari Pelantikan Presiden

2 jam lalu

Polri Siapkan Rekayasa Lalu Lintas pada Hari Pelantikan Presiden

Antisipasi membludaknya volume lalu lintas saat hari pelantikan presiden, Polri akan siapkan rekayasa lalu lintas.

Baca Selengkapnya

TNI Kerahkan 24 Ribu Personel Gabungan untuk Pengamanan Pelantikan Prabowo-Gibran

2 jam lalu

TNI Kerahkan 24 Ribu Personel Gabungan untuk Pengamanan Pelantikan Prabowo-Gibran

Personel gabungan TNI yang berasal dari tiga matra akan dikerahkan untuk mengamankan proses pelantikan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Alasan Profesor Tsinghua University Stella Christie Mau Gabung di Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Alasan Profesor Tsinghua University Stella Christie Mau Gabung di Kabinet Prabowo

Profesor Tsinghua University, Stella Christie, juga mengikuti pembekalan di kediaman Prabowo di Hambalang, pada Kamis kemarin.

Baca Selengkapnya

Aktivis 98 yang Masuk Kabinet Prabowo Dikaitkan dengan Stockholm Syndrome, Apa Itu?

2 jam lalu

Aktivis 98 yang Masuk Kabinet Prabowo Dikaitkan dengan Stockholm Syndrome, Apa Itu?

Stockholm Syndrome, yang dikaitkan dengan aktivis 98, adalah sebuah respons emosional yang dirasakan korban kejahatan yang mengalami penyanderaan.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Prabowo Disebut Akan Dihadiri 36 Kepala Negara

3 jam lalu

Pelantikan Prabowo Disebut Akan Dihadiri 36 Kepala Negara

Panglima TNI sebut pelantikan Prabowo menjadi presiden akan dihadiri oleh 36 kepala negara sahabat.

Baca Selengkapnya

Masa Depan AI Masuk dalam Materi Pembekalan Calon Wakil Menteri Kabinet Prabowo di Hambalang

3 jam lalu

Masa Depan AI Masuk dalam Materi Pembekalan Calon Wakil Menteri Kabinet Prabowo di Hambalang

Hari kedua pembekalan Kabinet Prabowo, dihadiri oleh 54 peserta dengan materi geopolitik, masa depan AI, hingga berurusan dengan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stella Christie, Profesor Tsinghua University yang Ikut Dipanggil Prabowo ke Kertanegara

3 jam lalu

Mengenal Stella Christie, Profesor Tsinghua University yang Ikut Dipanggil Prabowo ke Kertanegara

Usai menemui Prabowo. Stella Christie mengenalkan dirinya sebagai seorang akademisi dan profesor di Tsinghua University, Cina.

Baca Selengkapnya

Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK Menuju Posisi Menteri: Yusril Ihza Mahendra, Otto Hasibuan, dan Eddy Hiariej

3 jam lalu

Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK Menuju Posisi Menteri: Yusril Ihza Mahendra, Otto Hasibuan, dan Eddy Hiariej

Beberapa nama Tim Pembela Prabowo-Gibran dalam sengketa Pilpres 2024, Yusril Ihza Mahendra, Otto Hasibuan, dan Eddy Hiariej digadang jadi menteri.

Baca Selengkapnya