Bahlil Dorong Pemuda Katolik jadi Wirausahawan: Jangan Mimpi Kaya kalau Pilih jadi PNS

Minggu, 7 Juli 2024 11:11 WIB

Menteri Investasi Republik Indonesia Bahlil Lahadalia didampingi Pj Gubernur PBD Muhammad Musa'ad dan Ketua Umum PemudanKatolik pada pembukaan kegiatan Rapimnas II Pemuda Katolik di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (5/7/2024) (ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengajak seluruh Pemuda Katolik dari Sabang sampai Merauke untuk menjadi wirausahawan. Ia yakin menjadi seorang wirausahawan bisa sebagai bentuk kontribusi meningkatkan ekonomi bangsa.

Bahlil menyampaikan hal tersebut ketika membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Pemuda Katolik 2024 yang dipusatkan di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Sabtu, 6 Juli 2024.

"Sebab bagian ekonomi ini tidak dimanfaatkan oleh banyak orang, pemuda lebih cenderung ke politik. Padahal menjadi bupati harus siapkan dana begitu besar hingga Rp 40 miliar, mau jadi gubernur pun mencapai ratusan miliar demikian apalagi presiden," kata Bahlil, seperti dikutip dari Antara.

Bahlil menyatakan reformasi telah melahirkan dua gagasan besar yakni politik dan ekonomi. Adapun pada politik, telah terjadi perubahan berikut plus minus-nya.

"Presiden sudah berganti, menteri sudah berganti, gubernur hingga bupati dan DPR sudah berganti," kata Bahlil. "Yang tidak tergantikan adalah konglomerat. Mengapa? Karena organisasi kepemudaan itu selalu berpikir dan berorientasi kepada politik."

Oleh sebab itu, menurut Bahlil, tetap ada harapan dengan perspektif lain. Berkaca dari negara maju, kata dia, salah satu yang bisa dijadikan acuan adalah pertumbuhan dunia usaha harus dobel digit.

Advertising
Advertising

Ia mencontohkan, jumlah pengusaha di Indonesia hanya 3,8 persen, kemudian Singapura 11 persen, Malaysia tujuh persen, Thailand delapan persen dan Amerika sudah dobel digit.

"Rata-rata animo anak muda antara politisi dan pengusaha, lebih besar politisi daripada pengusahanya. Tapi mereka ada keinginan untuk kaya. Itu artinya antara keinginan dan cara, terjadi kontra produktif," kata Bahlil.

Khusus menyangkut investasi, menurut Bahlil, hal itu tak bisa dilepaskan karena merupakan salah satu instrumen penting dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Ia pun mengkritisi sejak Indonesia merdeka sampai 2020, pertumbuhan ekonomi lebih di wilayah Jawa karena nilai investasi lebih besar di wilayah Jawa ketimbang wilayah luar dari Pulau Jawa.

"Sejak saya masuk, atas perintah Pak Jokowi, 'jangan membangun Indonesia dengan Jawa sentris, harus Indonesia sentris'. Maka kita ubah kebijakannya sehingga investasi di luar Pulau Jawa jauh lebih besar," ucap Bahlil.

Oleh sebab itu, menurut dia, ada hal penting lainnya yang harus dilakukan oleh para aktivis kepemudaan. "Jangan kemudian tamat kuliah, bawa ijazah untuk tunggu penerimaan PNS. Jangan kamu bermimpi jadi orang kaya jika memilih menjadi PNS. Itu kuncinya," kata Bahlil memotivasi para Pemuda Katolik.

Bahlil juga menyebut hal konkret yang bisa dilakukan ke depan adalah mendorong hilirisasi investasi. Sebab, menurut Bahlil, investasi tidak bisa seterusnya menggunakan gaya lama.

Kebijakan tersebut, kata Bahlil, mesti didukung dengan sebuah regulasi yang mewajibkan setiap investor yang masuk ke daerah harus mengakomodasi pengusaha daerah, misalnya. "Supaya agar investasi di daerah itu menjadikan pengusaha lokal menjadi tuan di atas negerinya sendiri, bukan menjadi penonton."

Di masa mendatang, Bahlil mengajak Pemuda Katolik dan organisasi kepemudaan lainnya agar mengambil peluang ini, kalau mau mengisi kemerdekaan ambil bagian ekonomi. Selain itu dia pun mengakui bahwa Pemuda Katolik adalah garda terdepan yang menjaga toleransi, NKRI, menjaga intelektualitas dengan kritikan konstruktif demi kemajuan kemajemukan NKRI.

Pilihan Editor: Kritisi Rencana Pemerintah Bentuk Family Office, Pengamat: Ada Kebutuhan Rakyat yang Lebih Mendesak

Berita terkait

Bahlil Enggan Ungkap Nama Calon Menteri dari Golkar, Sempat Singgung Nusron Wahid

5 jam lalu

Bahlil Enggan Ungkap Nama Calon Menteri dari Golkar, Sempat Singgung Nusron Wahid

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia masih enggan mengungkap nama-nama kadernya yang diajukan sebagai menteri di kabinet Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Bahlil Targetkan Kemenangan Golkar di Pilkada 2024 Capai 65 Persen

6 jam lalu

Bahlil Targetkan Kemenangan Golkar di Pilkada 2024 Capai 65 Persen

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia masih mematok target kemenangan secara nasional di Pilkada 2024 sebesar 60 hingga 65 persen.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Bertolak ke IKN, Hadiri Nusantara TNI Fun Run

7 jam lalu

Presiden Jokowi Bertolak ke IKN, Hadiri Nusantara TNI Fun Run

Presiden Jokowi bertolak menuju Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Sabtu, 5 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap TNI Berbenah di Tengah Ancaman Siber dan Memanasnya Tensi Geopolitik

9 jam lalu

Jokowi Harap TNI Berbenah di Tengah Ancaman Siber dan Memanasnya Tensi Geopolitik

Presiden Jokowi mengingatkan tantangan global dan kesiapsiagaan bagi TNI.

Baca Selengkapnya

Dilaporkan ke Bareskrim Soal Fufufafa, Roy Suryo Mengaku Belum Ada Panggilan

10 jam lalu

Dilaporkan ke Bareskrim Soal Fufufafa, Roy Suryo Mengaku Belum Ada Panggilan

Roy Suryo justru senang dilaporkan ke polisi karena tindakan itu bisa memperjelas siapa sesungguhnya pemilik akun Fufufafa.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mengaku Tak Urus Kabinet Prabowo-Gibran: Hak Prerogatif Presiden

10 jam lalu

Jokowi Mengaku Tak Urus Kabinet Prabowo-Gibran: Hak Prerogatif Presiden

Jokowi menegaskan bahwa pembahasan mengenai kabinet adalah hak prerogatif dari presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Pasukan Bawah Tanah Jokowi Ancam Geruduk Bareskrim Jika Lambat Memproses Roy Suryo

11 jam lalu

Pasukan Bawah Tanah Jokowi Ancam Geruduk Bareskrim Jika Lambat Memproses Roy Suryo

Pasukan Bawah Tanah Jokowi melaporkan Roy Suryo karena menyebut Fufufafa 99 persen adalah Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Aplikasi Temu 3 Kali Gagal Daftar Merek di Indonesia, Aturan tentang Jaminan Ojol Diminta Segera Disahkan?

11 jam lalu

Terkini: Aplikasi Temu 3 Kali Gagal Daftar Merek di Indonesia, Aturan tentang Jaminan Ojol Diminta Segera Disahkan?

Aplikasi Temu telah tiga kali berusaha mendaftarkan merek di Indonesia. Bahkan pada 22 Juli 2024, aplikasi Temu sempat mengajukan pendaftaran ulang.

Baca Selengkapnya

Di HUT ke-79 TNI, Jokowi Ucapkan Terima Kasih Khusus untuk Prabowo

13 jam lalu

Di HUT ke-79 TNI, Jokowi Ucapkan Terima Kasih Khusus untuk Prabowo

Di akhir masa jabatan sebagai presiden, Jokowi turut menyampaikan terima kasih kepada prajurit TNI.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi Alami Penurunan

15 jam lalu

Survei Indikator: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi Alami Penurunan

Indikator Politik menyampaikan bahwa 75 persen masyarakat Indonesia merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Namun mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya