Catatan Ekonom Soal Asumsi Dasar Makro dalam RAPBN 2025, Pertumbuhan Ekonomi Tak akan Jauh dari 2024

Reporter

Nandito Putra

Editor

Aisha Shaidra

Sabtu, 6 Juli 2024 22:46 WIB

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal, memberi sejumlah catatan terkait asumsi dasar makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Faisal menyoroti pertumbuhan ekonomi yang dipatok 5,1 persen hingga 5,5 persen. Menurutnya target itu sulit tercapai bila pemerintahan selanjutnya masih menggunakan pendekatan yang sama dalam 10 tahun terakhir.

Menurut dia, pemerintah harus mendorong pertumbuhan industri manufaktur untuk berkontribusi lebih besar terhadap PDB. "Jadi artinya kalau ingin tumbuh ekonomi di atas 5 persen, apalagi pada 2025 dipatok hingga 5,5 persen, berarti harus ada pendekatan yang berubah. Jadi ada syaratnya, bukan berarti tidak realistis, tapi ada syaratnya, tidak bisa dengan pendekatan yang sudah-sudah," katanya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 6 Juni 2024.

Terkait laju inflasi yang ditetapkan 1,5 hingga 3,5 persen, menurut Faisal, masih dalam batas yang wajar. Kendati demikian, dia mengatakan kebijakan yang bisa memengaruhi harga-harga yang diatur pemerintah, seperti BBM dan LPG, harus diatur dengan teliti jika laju inflasi tidak ingin melebihi 3,5 persen.

"Kalau (harga) itu ada penyesuaian, ada kenaikan harga, efeknya bukan hanya first round efek, tapi juga second round efek yang berdampak juga ke harga-harga barang yang lain termasuk harga pangan," katanya.

Kemudian terkait target stabilitas nilai rupiah terhadap dolar ke level 15.300 hingga 15.900 dalam asumsi dasar makro, kata Faisal, terlalu ambisi. Menurutnya, capaian tertinggi nilai tukar rupiah per dolar hanya akan berada di level 15.900.

Advertising
Advertising

Dia menjelaskan nilai tukar rupiah sangat bergantung pada faktor eksternal, terutama kebijakan bank sentral Amerika Serikat. "Itu pun dengan asumsi memang di akhir tahun ini The Feed menurunkan tingkat suku bunganya, akhirnya seperti yang diprediksi memangkas tingkat suku bunganya, tidak lagi ditunda lagi sampai tahun depan," katanya.

Sedangkan terkait tingkat suku bunga SBN yang ditetapkan sebesar 6,9 persen hingga 7,2 persen masih bisa tercapai. "Demikian pula yang lain-lain, harga minyak mentah, lifting minyak bumi, dan gas bumi. Nah tapi kalau harga minyak mentah ini juga banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal dan geopolitik," ujarnya.

Dari sejumlah target-target di atas, Faisal memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2025 hanya berkisar 4,9 hingga 5 persen saja. " Artinya kalau berkaca pada 2024 ini dan pendekatannya masih sama saja, realisasi nanti di 2025 tidak akan jauh dari realisasi di 2024, kecuali ada pendekatannya yang berubah," kata Faisal.

Sebelumnya, pada Kamis, 4 Juli 2024, pemerintah menetapkan asumsi dasar makro dalam RAPBN 2025 sebagai berikut:

Pertumbuhan ekonomi: 5,1 persen hingga 5,5 persen
Laju inflasi: 1,5 persen hingga 3,5 persen
Nilai tukar rupiah: Rp15.300 hingga RP15.900 per dolar AS
Tingkat suku bunga SBN 10 tahun: 6,9 persen hingga 7,2 persen
Harga minyak mentah Indonesia: US$75 hingga US$85 per barel
Lifting minyak bumi: 580 ribu hingga 605 ribu barel per hari
Lifting gas bumi: 1.003 ribu hingga 1.047 ribu barel setara minyak per hari

Pilihan editor: Target Pertumbuhan Ekonomi di Asumsi Dasar RAPBN-RKP 2025 Beda, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Berita terkait

Terjadi dari Mei-September 2024, Apa Itu Deflasi dan Penyebabnya?

6 jam lalu

Terjadi dari Mei-September 2024, Apa Itu Deflasi dan Penyebabnya?

Deflasi merupakan fenomena penurunan harga yang ada di dalam suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Gaji dan Tunjangan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang Jadi Ketua MPR 2024-2029, Giliran Budi Arie Kunjungi Anindya Bakrie di Menara Kadin

1 hari lalu

Terkini: Gaji dan Tunjangan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang Jadi Ketua MPR 2024-2029, Giliran Budi Arie Kunjungi Anindya Bakrie di Menara Kadin

Sekjen Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani resmi dilantik sebagai Ketua MPR periode 2024-2029. Berapa gaji dan tunjangannya?

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto tentang Kelanjutan Program Kartu Prakerja: Masih Perlu Dibicarakan

2 hari lalu

Airlangga Hartarto tentang Kelanjutan Program Kartu Prakerja: Masih Perlu Dibicarakan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berharap program Kartu Prakerja berlanjut di pemerintahan berikutnya. Menurut dia, hal itu masih perlu dibicarakan.

Baca Selengkapnya

7 Program Prioritas Prabowo - Gibran, Telan Anggaran Rp 121 Triliun

2 hari lalu

7 Program Prioritas Prabowo - Gibran, Telan Anggaran Rp 121 Triliun

Rincian program unggulan atau quick win Prabowo - Gibran yang memperoleh anggaran Rp 121 triliun pada 2025

Baca Selengkapnya

Terkini: Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Apindo Cemas vs Pemerintah Tenang-tenang Saja, Program Kartu Prakerja Diharapkan Tetap Berlanjut di Era Prabowo

2 hari lalu

Terkini: Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Apindo Cemas vs Pemerintah Tenang-tenang Saja, Program Kartu Prakerja Diharapkan Tetap Berlanjut di Era Prabowo

Kemenko Perekonomian mengatakan deflasi yang sudah berlangsung selama lima bulan berturut-turut tidak berkaitan dengan pelemahan daya beli.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Thomas Djiwandono Klaim Ekonomi ASEAN Tangguh, Pertumbuhannya Melebihi Rata-Rata Global

2 hari lalu

Wamenkeu Thomas Djiwandono Klaim Ekonomi ASEAN Tangguh, Pertumbuhannya Melebihi Rata-Rata Global

Thomas Djiwandono mengklaim ASEAN telah membuktikan ketangguhan ekonominya dimana pertumbuhan ekonomi ASEAN melebihi rata-rata global.

Baca Selengkapnya

Obligasi Ritel Seri Baru ORI026 Sudah Bisa Dipesan, Kupon Mulai dari 6,3 Persen

3 hari lalu

Obligasi Ritel Seri Baru ORI026 Sudah Bisa Dipesan, Kupon Mulai dari 6,3 Persen

Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI026T3 dan ORI026T6 atau seri baru resmi bisa dipesan saat ini. Pemesanan dapat dimulai dari Rp 1 juta

Baca Selengkapnya

BNI Bakal Gelar Investor Summit, Bahas Kelanjutan Perekonomian di Masa Transisi Pemerintahan

4 hari lalu

BNI Bakal Gelar Investor Summit, Bahas Kelanjutan Perekonomian di Masa Transisi Pemerintahan

BNI bakal memperkenalkan pengembangan platform digital baru terintegrasi yang dirancang khusus memenuhi kebutuhan nasabah korporasi dan komersil.

Baca Selengkapnya

IKN Diklaim Lahir dari Aspirasi Rakyat, Ekonom Beberkan Fakta IKN Keinginan Jokowi

5 hari lalu

IKN Diklaim Lahir dari Aspirasi Rakyat, Ekonom Beberkan Fakta IKN Keinginan Jokowi

Ekonom Senior Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin membeberkan sejumlah fakta bahwa proyek IKN merupakan keinginan Jokowi. Bukan kehendak rakyat

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Rp8,4 Kuadriliun, Tahun Depan Tambah Rp775 Triliun

6 hari lalu

Utang Pemerintah Rp8,4 Kuadriliun, Tahun Depan Tambah Rp775 Triliun

Tahun depan pemerintah berencana melakukan penarikan utang baru sebesar Rp775 triliun.

Baca Selengkapnya