TEMPO Interaktif, Jakarta - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata serta Kepolisian RI kemungkinan besar akan mendapatkan dana mitigasi pascaledakan bom di hotel JW Marriot dan Ritz Carlton pada Jumat pekan lalu. Sebab kedua intitusi ini terkena dampak terbesar dari peristiwa ledakan bom.
"Menteri Pariwisata sudah berbicara (kebutuhannya)," kata Pelaksana tugas Menteri Koordinator Perekonomian/Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kantornya, Kamis (22/7).
Panitia Kerja Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI kemarin mendukung penggunaan selisih defisit APBN sebesar 0,1 persen atau Rp 5,5 triliun untuk dana mitigasi pascaledakan.
Untuk infrastruktur yang rusak akibat ledakan, Sri menegaskan pemerintah tak akan mengganti karena berada di dalam kawasan hotel. Dana mitigasi juga akan digunakan guna memperbaiki citra Indonesia akibat peledakan.
Sidang Perdana Kasus Bom JW Marriot Digelar Hari Ini
10 Februari 2010
Sidang Perdana Kasus Bom JW Marriot Digelar Hari Ini
Sidang perdana pelaku teroris bom JW Marriot dan Ritz Carlton akhirnya digelar. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pagi ini akan mendengarkan dakwaan jaksa terhadap Amir Abdillah.
Djahri atau Muh Djahri, yang rumahnya digerebek Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian RI pada Jumat dua pekan lalu, akhirnya pulang
Nana Ikhwan Maulana, yang menjadi pelaku bom bunuh diri di Hotel Ritz-Carlton pada 17 Juli lalu bukan rekrutan baru. Dia ternyata pernah terkait dengan konflik Poso.
Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) akan membantu kepolisian melihat hubungan keuangan diantara pelaku terorismen baik diminta maupun tidak.