Keramik Cina Banjiri Pasar Indonesia, Asaki Catat Ada Penurunan Produksi dan Permintaan

Reporter

Nandito Putra

Editor

Aisha Shaidra

Sabtu, 29 Juni 2024 17:45 WIB

Jurnalis merekam gudang penyimpanan produk keramik dan tableware ilegal saat Ekspose Barang Hasil Pengawasan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 20 Juni 2024. Kemendag akan memusnahkan sebanyak 4.565.598 biji produk keramik dan tableware senilai Rp79.897.965.000 asal Cina karena tidak memiliki Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB) SNI. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia atau Asaki mencatat penurunan utilisasi kapasitas produksi keramik sepanjang enam bulan terakhir. Penurunan produksi dan permintaan tersebut diduga karena pasar dalam negeri dibanjiri keramik asal Cina yang dijual dengan harga murah dibanding keramik dalam negeri. Praktik ini dikenal dengan istilah dumping.

Praktik dumping terjadi jika produsen mengekspor produknya dengan harga lebih rendah di pasar luar negeri dibandingkan jika ia menjualnya di pasar dalam negerinya sendiri.

Ketua Asaki, Edy Suyanto, meyakini dumping keramik tersebut menjadi pemicu lesunya industri keramik dalam negeri. Berdasarkan catatan Asaki, utilitas produksi keramik dalam enam bulan terakhir hanya 65 persen. Jumlah tersebut turun sebanyak empat persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Memasuki kuartal ketiga 2024, Edy optimis produksi dan permintaan akan keramik dalam negeri bisa melampaui target. "Jika kebijakan antidumping bisa diimplementasikan dalam bulan Juli 2024, maka Asaki optimis target 75 persen bisa tercapai," kata Edy kepada Tempo, Sabtu 29 Juni 2024.

Edy mengatakan ada sejumlah faktor yang mengguncang industri keramik dalam negeri. Pertama, subsidi pemerintah Cina terhadap industri keramik memicu terjadinya produksi berlebih. Kemudian adanya kebijakan antidumping di negara-negara Eropa, Timur Tengah dan Amerika Serikat, yang selama ini menjadi pasar utama ekspor keramik Cina.

"Para Importir juga menerapkan predatory pricing dan dengan sengaja menjual produk impor jauh di bawah biaya produksi keramik nasional," katanya.

Advertising
Advertising

Edy mangatakan selama lima bulan terakhir, industri keramik dalam negeri kehilangan potensi keuntungan lebih dari US$ 13 miliar. "Ini seharusnya tidak perlu terjadi karena semua kebutuhan atau permintaan keramik nasional, baik dari sisi volume kebutuhan dan jenis keramik bisa terpenuhi oleh industri dalam negeri," katanya.

Edy menagih keseriusan Komisi Anti Dumping Indonesia (KADI) untuk mencegah praktik dumping dalam industri keramik. Dia mendesak agar KADI melakukan penyelidikan secara komprehensif dan segera mengeluarkan hasil akhir penyidikan antidumping terhadap produk keramik Cina dalam waktu dekat. "Keramik dari luar harus dikenakan BMAD (Bea Masuk Anti Dumping) yang tinggi seperti di Amerika, yakni 200 persen-an dan berlaku untuk semua produsen dan eksportir," katanya.

Pilihan editor: Banjir Produk Impor, Kemendag Kumpulkan Bukti Praktik Dumping Keramik asal Cina

Berita terkait

Asosiasi Keramik Desak Kementerian Keuangan Keluarkan Aturan Bea Masuk Antidumping Baru

2 jam lalu

Asosiasi Keramik Desak Kementerian Keuangan Keluarkan Aturan Bea Masuk Antidumping Baru

Utilisasi produksi keramik dalam negeri dilaporkan terus turun akibat banjir produk impor.

Baca Selengkapnya

Ini Sebabnya Pakar Sebut Pajak 200 Persen untuk Produk Cina Bisa Bahayakan Indonesia

1 hari lalu

Ini Sebabnya Pakar Sebut Pajak 200 Persen untuk Produk Cina Bisa Bahayakan Indonesia

Pemerintah akan mengenakan bea masuk hingga 200 persen untuk produk Cina yang membanjiri pasar, tapi pakar ingatkan bahayanya..

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Target Mentan untuk Setop Impor Kambing, Sritex Blak-blakan Kondisi Perusahaan hingga Profil Haji Isam

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Target Mentan untuk Setop Impor Kambing, Sritex Blak-blakan Kondisi Perusahaan hingga Profil Haji Isam

Mentan Amran Sulaiman menargetkan bisa mencetak peternak kambing di seluruh Indonesia untuk menyetop impor kambing.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sritex Tepis Isu Bangkrut, Penerimaan Bea Cukai Turun

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Sritex Tepis Isu Bangkrut, Penerimaan Bea Cukai Turun

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Minggu sore, 30 Juni 2024 antara lain bos Sritex Iwan Kurniawan Lukminto menepis isu bangkrut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Praktik Dumping yang Diduga Mengusik Industri Keramik Dalam Negeri

4 hari lalu

Mengenal Praktik Dumping yang Diduga Mengusik Industri Keramik Dalam Negeri

Mengapa dumping bisa merugikan industri dalam negeri? Persaingan harga tidak sehat yang tengah menerpa industri keramik Indonesia

Baca Selengkapnya

Banjir Produk Impor, Kemendag Kumpulkan Bukti Praktik Dumping Keramik asal Cina

4 hari lalu

Banjir Produk Impor, Kemendag Kumpulkan Bukti Praktik Dumping Keramik asal Cina

Kemendag masih menyelidiki bukti dumping keramik asal Cina yang berdampak pada industri keramik dalam negeri yang merosot

Baca Selengkapnya

Industri Keramik Terus Merugi, KPPI Selidiki Perpanjangan Tindakan Pengamanan Perdagangan Impor

7 hari lalu

Industri Keramik Terus Merugi, KPPI Selidiki Perpanjangan Tindakan Pengamanan Perdagangan Impor

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) mulai menyelidiki perpanjangan tindakan pengamanan perdagangan impor ubin keramik. Buntut industri keramik dalam negeri terus merugi

Baca Selengkapnya

Utilitas Eksportir Udang Susut di Bawah 60 Persen: Ini Penyebabnya

7 hari lalu

Utilitas Eksportir Udang Susut di Bawah 60 Persen: Ini Penyebabnya

Ketua Umum Forum Udang Indonesia Budhi Wibowo mengatakan sudah dua tahun terakhir kondisi eksportir udang di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Lepas Impor Delapan Kontainer Baja Lapis ke Tiga Negara

10 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Lepas Impor Delapan Kontainer Baja Lapis ke Tiga Negara

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melepas ekspor delapan kontainer produk baja lapis tujuan Australia, Kanada, dan Puerto Rico

Baca Selengkapnya

Kemendag Bakal Kenakan Pajak Tinggi untuk Keramik Impor

12 hari lalu

Kemendag Bakal Kenakan Pajak Tinggi untuk Keramik Impor

Kementerian Perdagangan bakal kenakan pajak tinggi untuk keramik impor. Diklaim untuk menjaga harga keramik dalam negeri.

Baca Selengkapnya