Pusat Riset Kebijakan Publik TII Minta Pemerintah Evaluasi Menyeluruh usai PDN Diretas

Reporter

Adil Al Hasan

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 29 Juni 2024 10:53 WIB

Lokasi Unit Pelayanan Percepatan Paspor Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta di Area Perkantoran Lantai 4, Gedung Parkir Terminal 3 Internasional, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis 27 Juni 2024. Layanan diberitahukan dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan buntut ransomware yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara. FOTO: AYU CIPTA I TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Riset dan Program The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII) Arfianto Purbolaksono mengatakan pemerintah harus bertanggung jawab atas adanya peretasan terhadap Pusat Data Nasional (PDN) yang terjadi belakangan ini. Selain itu, dia meminta pemerintah meminta maaf kepada masyarakat karena sejumlah layanan publik di kementerian dan lembaga turut terdampak.

Arfianto menyebut pemerintah yang bertanggung jawab dalam kejadian ini adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

“Pemerintah harus menjelaskan secara terbuka kepada publik terkait persoalan peretasan yang terjadi, sehingga hal ini menjadi transparan dan akuntabel. Pemerintah juga harus meyakinkan publik tengah berupaya untuk segera mengatasi permasalahan tersebut dan menjamin akan memfasilitasi jika ada yang menjadi korban akibat kejadian ini,” kata Arfianto dalam keterangan tertulis pada Jumat, 28 Juni 2024

Selain dampaknya terhadap gangguan pelayanan publik, Arfianto mengatakan ada kekhawatiran juga soal keamanan data pribadi warga negara. Oleh karena itu, dia menilai sangat penting bagi pemerintah untuk segera mengatasi persoalan ini.

“Jika data pribadi sampai bocor, maka hal tersebut dapat digunakan untuk mencuri identitas individu, yang dapat digunakan untuk melakukan kejahatan lain, seperti kejahatan finansial dengan membobol akun bank dengan menggunakan data tersebut,” kata Arfianto.

Advertising
Advertising

Tak hanya itu, Arfianto menyebut kejadian ini harus menjadi bahan evaluasi pemerintah dalam memperbaiki perlindungan data di Indonesia. Pemerintah mesti mengevaluasi secara menyeluruh meliputi payung hukum, anggaran, infrastruktur, hingga sumber daya manusia dalam atata kelola data di Indonesia.

Dengan kejadian ini, dia menyebut, kesiapan dan kesigapan pemerintah untuk mengamankan data dan kapasitas terkait dunia digital dan data bisa dipertanyakan.

“Pemerintah juga harus melibatkan banyak pihak, seperti civic tech, sektor swasta, kelompok masyarakat sipil, hingga media massa. Kolaborasi multi pihak ini diharapkan dapat memperbaiki celah-celah kebocoran data yang luput dari pengawasan Kominfo atau BSSN,” kata Arfianto.

Pilihan Editor: Sahamnya Masih Disuspensi, Waskita Karya Klaim Progres Restrukturisasi Utang Sudah 75 Persen

Berita terkait

PDNS Diretas, PPI Dunia Sarankan Buat Simulasi Rutin Kesiapan Hadapi Serangan Siber

2 jam lalu

PDNS Diretas, PPI Dunia Sarankan Buat Simulasi Rutin Kesiapan Hadapi Serangan Siber

PPI Dunia melihat tata kelola keamanan siber dan data di Indonesia saat ini masih lemah.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Jokowi soal Desakan agar Budi Arie Mundur usai PDNS Diretas

2 jam lalu

Begini Respons Jokowi soal Desakan agar Budi Arie Mundur usai PDNS Diretas

Seruan pencopotan terhadap Budi Arie sebagai Menkominfo muncul imbas peretasan terhadap Pusat Data Nasional (PDN).

Baca Selengkapnya

Tanggapan Jokowi soal Peretasan PDN: Terjadi di Negara Lain, Bukan Kita Saja

2 jam lalu

Tanggapan Jokowi soal Peretasan PDN: Terjadi di Negara Lain, Bukan Kita Saja

Jokowi menyatakan pemerintah sudah mengevaluasi peretasan Pusat Data Nasional (PDN).

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 1.389 Personel Amankan Demo Buruh di 3 Titik Hari Ini

3 jam lalu

Polisi Kerahkan 1.389 Personel Amankan Demo Buruh di 3 Titik Hari Ini

Demo buruh hari ini berlangsung di tiga titik, yaitu kawasan Patung Kuda, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Kementerian Perdagangan

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Ini soal Peretas Umumkan Beri Kunci Gratis Buka Enkripsi Pusat Data Nasional

4 jam lalu

Pakar Ingatkan Ini soal Peretas Umumkan Beri Kunci Gratis Buka Enkripsi Pusat Data Nasional

Peretas mengatakan, kunci untuk membuka akses enkripsi Pusat Data Nasional ini akan diberikan pada Rabu. Mungkinkah menurut pendapat pakar?

Baca Selengkapnya

Siapa Brain Cipher dan Bagaimana Kelompok Ini Menyerang PDNS dengan Ransomware?

6 jam lalu

Siapa Brain Cipher dan Bagaimana Kelompok Ini Menyerang PDNS dengan Ransomware?

Informasi ihwal kelompok Brain Cipher dan lokasi keberadaannya masih belum banyak terungkap ke publik.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Peretasan PDN Tak Ganggu Layanan Penerbangan

6 jam lalu

Kemenhub Pastikan Peretasan PDN Tak Ganggu Layanan Penerbangan

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Sigit Hani Hadiyanto sebut gangguan di PDN tak berdampak terhadap layananan pesawat terbang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Donasi Peretas dan Janji Kunci Dekripsi Akses PDNS, Tren Cek Khodam Online

7 jam lalu

Top 3 Tekno: Donasi Peretas dan Janji Kunci Dekripsi Akses PDNS, Tren Cek Khodam Online

Topik pemberian donasi kepada Brain Cipher jika benar membuka kembali akses ke PDNS menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Pernyataan Maaf Geng Hacker Ransomware Brain Cipher, Janji Beri Kunci Buka Data PDNS Besok

16 jam lalu

Pernyataan Maaf Geng Hacker Ransomware Brain Cipher, Janji Beri Kunci Buka Data PDNS Besok

Geng hacker ransomware Brain Cipher minta maaf kepada publik di Indonesia karena retas PDNS. Simak pesannya untuk Kominfo.

Baca Selengkapnya

Peretas Janji Buka Data PDNS dengan Kunci Dekripsi, Apa itu?

16 jam lalu

Peretas Janji Buka Data PDNS dengan Kunci Dekripsi, Apa itu?

Enkripsi akan membuat data teks biasa menjadi acak, termasuk dalam kasus peretasan PDNS. Hanya bisa dibuka kembali dengan kunci deskripsi

Baca Selengkapnya