Penyebab Rupiah Melemah Menurut Bank Indonesia dan Pakar Ekonomi, Salah Satunya karena Modal Asing Keluar

Minggu, 23 Juni 2024 16:35 WIB

Pegawai tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Penukaran Valuta Asing PT Ayu Masagung, Jakarta, Kamis 20 Juni 2024. Rupiah spot berbalik melemah pada perdagangan Kamis (20/6) pagi. Pukul 09.10 WIB, rupiah spot ada di level Rp 16.391 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,16% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.365 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) dan pakar ekonomi mengungkapkan sejumlah penyebab kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan akhir pekan ini. Pelemahan nilai tukar tersebut terjadi usai pengumuman keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang mempertahankan suku bunga BI Rate.

Adapun pada akhir perdagangan Kamis, 20 Juni 2024, rupiah turun 65 poin atau 0,40 persen menjadi Rp 16.430 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada Jumat, 14 Juni 2024 sebesar Rp16.365 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar berdasarkan data Bloomberg pada Kamis sore terpantau naik 0,24 persen ke posisi 105,132.

“Bank Indonesia masih tetap mempertahankan suku bunganya pada level 6,25 persen,” kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova, di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024.

Penyebab Rupiah melemah menurut BI

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ada tiga faktor yang membuat rupiah kembali melemah. Salah satunya faktor teknikal mengenai persepsi kesinambungan fiskal pemerintah ke depan. Perry menyampaikan ini usai rapat Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis sore, 20 Juni 2024.

Advertising
Advertising

Faktor pertama yang yang disorot oleh Gubernur BI adalah faktor global, seperti Fed Fund Rate yang tidak dapat diprediksi dan kenaikan suku bunga obligasi pemerintahan Amerika 4,5 persen hingga 6 persen. BI juga menyoroti kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) yang menurunkan suku bunga, menyebabkan sentimen global memberikan dampak ke pelemahan nilai tukar.

Faktor kedua yaitu soal sentimen domestik, Perry menyebut di triwulan II yang akan berakhir pada Juni terjadi kenaikan permintaan (dolar AS) oleh korporat. Pada triwulan II, Gubernur BI menyebut korporasi perlu melakukan repatriasi dividen dan perlu juga untuk membayar utang.

“Ketiga, seperti yang dibilang (Menteri Keuangan) Bu Sri Mulyani, masalah persepsi sustainabilitas fiskal ke depan, itu membuat sentimen kemudian menjadi tekanan nilai tukar rupiah,” kata Perry usai rapat.

Penyebab Rupiah melemah menurut pakar ekonomi

Pelemahan rupiah pada akhir pekan ini sudah diprediksi oleh Pengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran, Arianto Muditomo. “Secara fundamental pasar, rupiah masih akan mengalami tekanan,” kata Arianto kepada Tempo melalui aplikasi perpesanan pada Rabu lalu. Pihaknya bahkan memproyeksikan mata uang rupiah akan melemah hingga Rp 16.900.

Menurut Arianto, proyeksi rupiah bisa tembus Rp 17.000 menjadi skenario terburuk yang berkaitan dengan suku bunga di AS, tingkat permintaan pasar ekspor Indonesia dan ketidakpastian global. Selain itu, fundamental ekonomi Indonesia dan kondisi global juga akan memainkan peran penting dalam menentukan nilai tukar rupiah terhadap valuta asing.

Dia menguraikan ada tiga faktor yang menyebabkan pelemahan mata uang rupiah;

Faktor pertama, penguatan dolar AS yang didorong oleh kebijakan moneter ketat bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) untuk meredam inflasi.

Faktor kedua, aliran modal asing yang keluar. Hal ini terjadi karena investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi di negara lain, terutama di negara maju.

Faktor ketiga, mengenai ketidakpastian global. “Ketidakpastian global seperti perang di Ukraina dan potensi resesi di beberapa negara maju juga turut menekan nilai tukar rupiah,” tuturnya.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | DANIEL A. FAJRI | ANNISA FEBIOLA | GRACE GANDHI

Pilihan Editor: Rupiah Melemah Usai RDG BI Umumkan Pertahankan Suku Bunga

Berita terkait

Rupiah kembali Melemah, Sektor Industri Terdampak

1 hari lalu

Rupiah kembali Melemah, Sektor Industri Terdampak

Mata uang rupiah kembali melemah dalam penutupan perdagangan hari ini Selasa, 2 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

3 hari lalu

Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

Rupiah menguat karena dolar sedikit terpengaruh data terbaru yang menunjukkan adanya penurunan pada perekonomian Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Serang PDNS, Ransomware LockBit Juga Bobol Data The Fed AS

5 hari lalu

Tak Hanya Serang PDNS, Ransomware LockBit Juga Bobol Data The Fed AS

Kelompok peretas, LockBit, menuntut US$ 50 ribu dari pihak The Fed sebagai ganti kerahasiaan data.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru 3 DPO Kasus Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

6 hari lalu

Polisi Buru 3 DPO Kasus Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polda Metro Jaya telah menangkap empat tersangka kasus pemalsuan uang sebesar Rp 22 miliar di Srengseng Raya pada 15 Juni lalu.

Baca Selengkapnya

Sindikat Pemalsuan Uang Tukar Uang Palsu dengan Uang Tak Layar Edar Bank Indonesia

6 hari lalu

Sindikat Pemalsuan Uang Tukar Uang Palsu dengan Uang Tak Layar Edar Bank Indonesia

Polisi membongkar sindikat pemalsuan uang yang akan menukarkan uang palsu dengan uang tak layak edar (UTLE) Bank Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gelombang PHK Industri Tekstil, BI: Permintaan Turun, Bahan Baku Sulit, Marak Impor Ilegal..

7 hari lalu

Gelombang PHK Industri Tekstil, BI: Permintaan Turun, Bahan Baku Sulit, Marak Impor Ilegal..

Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng menyatakan PHK di industri tekstil karena pabrik kesulitan memperoleh bahan baku dan penurunan permintaan.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Melemah, Apindo: Indonesia yang Terparah Dibanding 5 Negara ASEAN

8 hari lalu

Kurs Rupiah Melemah, Apindo: Indonesia yang Terparah Dibanding 5 Negara ASEAN

Apindo mencatat deprisiasi nilai tukar rupiah adalah yang terparah di 5 negara ASEAN. Apa saja dampaknya bagi industri?

Baca Selengkapnya

Perlu Metode yang Tepat untuk Kembalikan Nilai Tukar Rupiah

8 hari lalu

Perlu Metode yang Tepat untuk Kembalikan Nilai Tukar Rupiah

Diagnosis penyebab terjadinya penguatan dolar US terhadap rupiah harus dipertajam.

Baca Selengkapnya

Cerita Penangkapan Tersangka Kasus Uang Palsu Rp 22 Miliar yang Kabur ke Atap Rumah Warga Srengseng

8 hari lalu

Cerita Penangkapan Tersangka Kasus Uang Palsu Rp 22 Miliar yang Kabur ke Atap Rumah Warga Srengseng

Dua tersangka kasus uang palsu itu yang bikin rusak genting rumah warga Srengseh Sawah itu akhirnya menyerah ketika polisi lepas tembakan.

Baca Selengkapnya

Analis: IHSG Hari Ini Diprediksi Melemah di Rentang 6.810 - 6.930

8 hari lalu

Analis: IHSG Hari Ini Diprediksi Melemah di Rentang 6.810 - 6.930

IHSG dibuka melemah 14,29 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.874,87.

Baca Selengkapnya