Sri Mulyani Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo: Untuk Perbaikan Sumber Daya Manusia
Reporter
Han Revanda Putra
Editor
Agung Sedayu
Rabu, 5 Juni 2024 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perbaikan sumber daya manusia (SDM) penting untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6–8 persen sesuai visi Indonesia Emas 2045. Menurut dia, program perbaikan SDM itu antara lain dapat dilakukan melalui makanan bergizi.
“Program perbaikan SDM melalui makanan bergizi, perbaikan dan reformasi kesehatan, pendidikan dan jaring pengaman sosial menjadi sangat penting,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Juni 2024.
Sri Mulyani menjelaskan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi harus disertai dengan kualitas dan inklusivitas yang terus diperbaiki. Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi itu, kata dia, kontribusi produktivitas harus ditingkatkan melalui investasi SDM dan transformasi ekonomi.
Bendahara negara itu mencontohkan, Korea Selatan bisa menjadi negara maju karena konsisten memiliki produktivitas tinggi. Dalam 15 tahun menuju negara maju, Sri Mulyani menyebut investasi dan sektor manufaktur Korea Selatan tumbuh rata-rata di atas 10 persen setiap tahun.
Sri Mulyani juga mengambil contoh Taiwan. Dalam proses menjadi negara maju, kata dia, investasi di sana tumbuh rata-rata 20 persen dengan sektor manufaktur tumbuh di atas 8 persen setiap tahun.
Makan bergizi gratis merupakan program andalan presiden terpilih Prabowo Subianto. Awalnya, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabumin Raka menawarkan program makan siang gratis dalam kampanye mereka saat menjadi calon presiden dan wakil presiden. Program tersebut menuai banyak polemik, terutama terkait sumber dana untuk merealisasikannya.
Belakangan, Prabowo-Gibran mengubah program tersebut menjadi makan bergizi gratis yang diberikan pada pagi hari atau saat sarapan. Prabowo berencana menyediakan sarapan bergizi seimbang bagi siswa sekolah yang membutuhkan. Alih fokus program unggulan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu telah dibahas bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas.
“Perubahan waktu itu lebih tepat, yakni sarapan menjelang proses kegiatan pembelajaran,” kata Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas, Amich Alhumami, Jumat, 31 Mei 2024.
Hingga kini pemerintah Presiden Joko Widodo atau presiden terpilih Prabowo belum menetapkan lembaga yang akan bertugas mengeksekusi program makan bergizi gratis ini. Bappenas diperkirakan akan menjadi lembaga yang menjalankan program ini sudah mendapat informasi soal pelaksanaannya.
Pilihan Editor: Perusahaan HTI PT Mayawana Persada Diduga Sebabkan Deforestasi Besar di Ketapang, Kalimantan Barat