Fit and Proper Test, Destry Damayanti Sebut Ekonomi RI Masih Bersinar di Tengah Ketidakpastian Global

Senin, 3 Juni 2024 13:03 WIB

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti. Antaranews

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menyebut ekonomi Indonesia masih mampu bersinar, meskipun situasi global penuh ketidakpastian yang tinggi. Secara global, kata Destry pemulihan ekonomi berjalan dengan lambat, dengan ketidakpastian yang masih tinggi. Kemudian, terjadi pula decoupling inflasi negara emerging market dan develop market.

Dia menjelaskan bahwa tingkat inflasi di negara maju masih di atas target, sementara inflasi beberapa negara emerging market sudah jauh di bawah target.

"High for longer dicerminkan dengan inflasi yang tinggi, di mana akibatnya adalah kebijakan suku bunga masing-masing negara, khususnya negara maju akan dipertahankan tinggi pada tempo yang cukup lama. Kita namakan itu situasi high for longer," katanya saat menjalani fit and proper test sebagai kandidat Deputi Gubernur Senior BI di Senayan pada Senin, 3 Juni 2024.

Kondisi ini, kata dia berimbas pada penguatan dolar AS dan melemahkan mata uang negara lain."Ini menyebabkan yield US Treasury akan tetap tinggi, sehingga mendorong penguatan dolar indeks terhadap mata uang negara kuat lainnya. Hal ini tentu berpotensi mendorong outflow dari negara emerging market."

Di tengah kondisi sedemikian rupa, Destry mengatakan Indonesia masih bersinar. Sebagaimana data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 sebesar 5,05 persen. Pada kuartal pertama 2024, ekonomi Indonesia dilaporkan tumbuh 5,11 persen.

Advertising
Advertising

"Alhamdulillah di tengah kondisi ekonomi global yang cukup sulit, Indonesia masih dapat menjaga pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan. (Pertumbuhan ekonomi) diperkirakan 2024 dan 2025 akan berada dalam range 4,7 hingga 5,5 persen dan 4,8 persen hingga 5,6 persen," tuturnya.

Sementara itu, inflasi tercatat pada level 2,61 persen year-on-year (yoy) pada tahun 2023. Pada April 2024, inflasi mencapai 3 persen yoy, di mana inflasi inti mencapai 1,82 persen yoy. "Ini masih di dalam rentang target BI 1,5 hingga 3,5 persen pada 2024 serta 2025," ucap Destry.

Dia berterima kasih atas sinergi yang baik antra pemerintah pusat dan daerah, BI, lembaga terkait lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah. "Dilengkapi dengan gerakan nasional Pengendalian Inflasi Pangan, sehingga inflasi pangan yang selama ini menjadi momok dapat secara bertahap turun."

Pilihan Editor: Pekan Terakhir Mei, Aliran Modal Asing Masuk ke Indonesia Tembus Rp 4,75 Triliun

Berita terkait

Kabar Uang Rp10.000 Emisi 2005 Tidak Berlaku, Bank Indonesia Berikan Klarifikasi

1 hari lalu

Kabar Uang Rp10.000 Emisi 2005 Tidak Berlaku, Bank Indonesia Berikan Klarifikasi

BI menegaskan bahwa uang Rp10.000 tahun emisi 2005 masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

Baca Selengkapnya

Setelah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut, Kota Solo Alami Inflasi 1,69 Persen di Bulan September 2024

1 hari lalu

Setelah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut, Kota Solo Alami Inflasi 1,69 Persen di Bulan September 2024

Kota Solo pada bulan September 2024 mengalami inflasi sebesar 1,69 persen. Inflasi tersebut terjadi setelah empat bulan sebelumnya secara berturut-turut, yaitu dari Mei hingga Agustus 2024, Solo mengalami deflasi.

Baca Selengkapnya

IHSG Masih Lemah di Level 7.496, Analis Imbau Waspada Pelemahan Lanjutan di Senin Depan

1 hari lalu

IHSG Masih Lemah di Level 7.496, Analis Imbau Waspada Pelemahan Lanjutan di Senin Depan

Analis memproyeksikan IHSG akan lanjut melemah pada Senin depan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Sri Mulyani Sebut Deflasi Berbulan-bulan Justru Positif Meski Pengusaha dan Ekonom Cemas?

1 hari lalu

Kenapa Sri Mulyani Sebut Deflasi Berbulan-bulan Justru Positif Meski Pengusaha dan Ekonom Cemas?

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut deflasi yang terjadi berturut-turut selama 5 bulan justru positif. Pengusaha dan ekonom justru cemas.

Baca Selengkapnya

Hari Jadi Bank Mandiri ke-26, Kilas Balik Peleburan 4 Bank Pelat Merah

3 hari lalu

Hari Jadi Bank Mandiri ke-26, Kilas Balik Peleburan 4 Bank Pelat Merah

Bank Mandiri memperingati Hari Jadinya yang ke-26 pada 2024. BUMN ini lahir dari peleburan empat bank pemerintah pada 2 Oktober 1998.

Baca Selengkapnya

Pinjaman Pegadaian Meningkat Jadi Rp 84,18 Triliun, OJK: Digunakan untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

4 hari lalu

Pinjaman Pegadaian Meningkat Jadi Rp 84,18 Triliun, OJK: Digunakan untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, mengungkapkan tingkat penyaluran pinjaman industri pegadaian mengalami kenaikan 25,83 persen secara year on year (yoy).

Baca Selengkapnya

Mata Uang Rupiah Anjlok 66 Poin Hari Ini, Analis Prediksi Bakal Terus Melemah hingga Besok

4 hari lalu

Mata Uang Rupiah Anjlok 66 Poin Hari Ini, Analis Prediksi Bakal Terus Melemah hingga Besok

Mata uang rupiah melemah 66 poin di level Rp 15.206 pada akhir perdagangan sore ini, Selasa 1 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

RI Mengalami Deflasi Lima Bulan Beruntun, Ekonom Core: Mendekati Krisis Era Pandemi

4 hari lalu

RI Mengalami Deflasi Lima Bulan Beruntun, Ekonom Core: Mendekati Krisis Era Pandemi

BPS mencatat Indonesia telah mengalami deflasi lima bulan berturut-turut yang menunjukkan terjadinya pelemahan daya beli konsumen

Baca Selengkapnya

BI Resmi Luncurkan Central Counterparty Hari Ini, Apa Saja Manfaatnya?

5 hari lalu

BI Resmi Luncurkan Central Counterparty Hari Ini, Apa Saja Manfaatnya?

Bank Indonesia (BI) bersama OJK, BEI dan delapan perbankan resmi meluncurkan lembaga Central Counterparty atau CCP hari ini.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan BI Turun, Kapan Giliran Bunga Kredit dan Deposito Ikut Turun?

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan BI Turun, Kapan Giliran Bunga Kredit dan Deposito Ikut Turun?

Penurunan suku bunga acuan BI biasanya akan direspons dengan penurunan suku bunga kredit pedbankan dan deposito. Kapan bank akan menurunkan bunga?

Baca Selengkapnya