Akibat Krisis Ekonomi 1997, Ratusan Perusahaan Masih Mangkrak

Reporter

Editor

Kamis, 16 Juli 2009 09:24 WIB

TEMPO Interaktif, Bandarlampung - Sebanyak 220 perusahaan dari 350 perusahaan atau enam puluh persen lebih, perusahaan yang tercatat di Badan Penanaman Modal Daerah Lampung tidak lagi beroperasi.

Mereka masih mengantongi izin meski keberadaannya tidak jelas. “Anehnya mereka masih mengurus perpanjangan ijin beroperasi di Jakarta meski telah lama tidak beroperasi,” kata Adeham, Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Lampung, Kamis (16/07).

Perusahaan yang tidak beroperasi itu rata-rata bergerak di bidang perdagangan dan agro industri. Sebagian besar mereka sudah tidak beroperasi sejak tahun 1998. “Rata-rata mereka terhantam krisis ekonomi tahun 1997,” kata Adeham.

Menurut Adeham, pihaknya saat ini sedang menginventarisir perusahaan yang memiliki ijin di Lampung sekaligus melakukan pengecekan di lapangan. Langkah itu untuk menata dan melakukan pengawasan aktifitas perusahaan di Lampung. “Selanjutnya kami kemudian akan mengusulkan pemutusan ijin perusahaan-perusahaan yang sudah tidak lagi beroperasi itu,” ujarnya.

Selain itu, penataan dan pengawasan itu juga untuk memetakan apa saja yang menjadi penghambat investasi di Lampung. Dia mengatakan sistem perijinan investasi di daerah selama ini ditangani oleh pusat. Daerah hanya bertugas melakukan promosi, pengendalian dan pengawasan. “Tugas terbatas itu membuat perusahaan yang berinvestasi kurang memberi manfaat lebih kepada daerah. Ibaratnya, mereka mencetak mesin uang di Lampung tapi uangnya dilarikan ke Jakarta,” tegasnya.

Dia meminta pemerintah pusat tidak lagi mengurusi ijin prinsip perusahaan yang bergerak di bidang yang bisa ditangani daerah. “Masa untuk mendirikan pabrik pengolahan tempe dan tahu saja ijin prinsipnya harus ke Jakarta,” katanya. Pemerintah pusat, kata dia, seharusnya cukup menangani perusahaan yang bergerak di bidang industri strategis saja.

Saat ini, setidaknya ada delapan perusahaan besar yang hendak berinvestasi di Lampang dan telah mengajukan ijin. Lima dari perusahaan modal asing dan tiga dari dalam negeri. Rencananya mereka akan menggarap sektor pertanian dan perkebunan. Total nilai investasi mereka sekitar Rp 701,4 milyar. “Investor terbesar dari Arab Saudi yang hendak menggarap perkebunan sawit dan karet di Kabupaten Way Kanan dengan nilai investasi Rp 300 milyar,” ujarnya.

Pemerintah Lampung sedang gencar melakukan promosi potensi investasi di bidang perkebunan dan kehutanan. Pada 25 Juli ini, Pemerintah Lampung akan mengkiuti pamerah industri perkebunan dan kehutan terbesar di Eropa. “Kita akan mengirim semua informasi potensi hutan dan perkebunan ke ajang International Librament Fair di Belgia.

NUROCHMAN ARRAZIE

Berita terkait

Krisis Ekonomi Asia 1997 Berpotensi Terulang, Ini Kata McKinsey

26 Agustus 2019

Krisis Ekonomi Asia 1997 Berpotensi Terulang, Ini Kata McKinsey

McKinsey memperingatkan negara-negara Asia Pasifik agar mewaspadai terulangnya krisis ekonomi yang pernah terjadi pada 1997 silam.

Baca Selengkapnya

Darmin Sebut Idul Adha Kali Ini Berbeda Karena Gejolak Ekonomi

22 Agustus 2018

Darmin Sebut Idul Adha Kali Ini Berbeda Karena Gejolak Ekonomi

Menko Darmin mengatakan gejolak ekonomi dunia membuat perayaan Idul Adha tahun ini berbeda.

Baca Selengkapnya

George Soros Ingatkan Ancaman Krisis Ekonomi Global

31 Mei 2018

George Soros Ingatkan Ancaman Krisis Ekonomi Global

George Soros mengingatkan, gejolak di Uni Eropa bisa memicu krisis ekonomi global.

Baca Selengkapnya

20 Tahun Reformasi: Ekonomi Limbung Diguncang Krisis

14 Mei 2018

20 Tahun Reformasi: Ekonomi Limbung Diguncang Krisis

Anjloknya kurs rupiah menyeret Indonesia dalam pusaran krisis ekonomi. Bagaimana kini setelah 20 tahun reformasi?

Baca Selengkapnya

Krisis Ekonomi 10 Tahunan, Ini Kata Menteri Luhut Pandjaitan

8 Januari 2018

Krisis Ekonomi 10 Tahunan, Ini Kata Menteri Luhut Pandjaitan

Menteri Luhut menilai krisis ekonomi siklus sepuluh tahunan, yang pernah menerpa Indonesia pada 1998 dan 2008, tidak akan kembali terjadi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Krisis Ekonomi 2018? Ekonom Bank Dunia Ini Tak Percaya

14 Desember 2017

Indonesia Krisis Ekonomi 2018? Ekonom Bank Dunia Ini Tak Percaya

Ekonom Bank Dunia, Frederico Gil Sander, menilai ekonomi Indonesia sudah jauh membaik dibanding saat krisis pada 1998 dan 2008.

Baca Selengkapnya

Krisis 10 Tahunan? Bambang Brodjonegoro: Tak Ada Siklus-siklusan

13 Desember 2017

Krisis 10 Tahunan? Bambang Brodjonegoro: Tak Ada Siklus-siklusan

Kekhawatiran akan terjadi krisis ekonomi 2018 karena adanya siklus 10 tahunan dibantah Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri: Desember Krisis Ekonomi Kecil, Jangan Ugal-Ugalan

10 November 2017

Faisal Basri: Desember Krisis Ekonomi Kecil, Jangan Ugal-Ugalan

Ekonomi UI Faisal Basri memperkirakan pada Desember 2017 akan terjadi krisis ekonomi kecil."Tidak bisa serba ugal-ugalan," katanya.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Krisis Ekonomi Kecil pada November, jika...

12 Oktober 2017

Faisal Basri Prediksi Krisis Ekonomi Kecil pada November, jika...

Faisal Basri memprediksi akan terjadi krisis ekonomi kecil jika Presiden Jokowi tidak memotong belanja infrastruktur karena pajak menurun.

Baca Selengkapnya

KSSK Siapkan Tiga Aturan Cegah dan Tangani Krisis Keuangan  

23 Februari 2017

KSSK Siapkan Tiga Aturan Cegah dan Tangani Krisis Keuangan  

Aturan organisasi dan tata kerja sekretariat KSSK sudah rampung.

Baca Selengkapnya