Dalam Pertemuan Bilateral, Indonesia Minta Rusia Cabut Larangan Ekspor Produk Kelapa

Reporter

Ilona Estherina

Editor

Aisha Shaidra

Kamis, 23 Mei 2024 03:06 WIB

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi. (Foto: Otonndut/Tempo.co)

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Kementerian Perekonomian, Edi Prio Pambudi melakukan Pertemuan Ketua Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi, dan Industri Republik Indonesia-Rusia di Kazan, Rusia. Pertemuan tersebut membahas peningkatan kerja sama antar dua negara di berbagai bidang.

Ada beberapa usulan terkait sejumlah isu yang disampaikan Edi dalam pertemuan itu. Salah satunya soal kerja sama di bidang industri halal, meliputi sektor teknologi, infrastruktur dan investasi. Juga usulan proses registrasi beberapa Unit Pengolahan Ikan (UPI) Indonesia yang akan masuk ke pasar Rusia. “Kami meminta Pemerintah Rusia agar mempercepat fasilitasi proses registrasi tersebut,” ujar Edi dalam keterangan tertulis, 22 Mei 2024.

Selain itu, regulasi minyak kelapa sawit dan produk kelapa asal Indonesia di Rusia turut jadi pembahasan. Edi menyampaikan, Produk minyak sawit Indonesia punya standar tinggi dan sesuai dengan standar internasional. Namun pihaknya menyayangkan keputusan pelarangan sementara ekspor produk kelapa Indonesia oleh Rusia. “Indonesia telah melakukan sejumlah langkah perbaikan dan meminta Rusia untuk mencabut larangan ekspor tersebut,” ujarnya.

Delegasi Rusia dipimpin Deputi Menteri Pembangunan Ekonomi Federasi Rusia H.E. Dmitry Volvach menyampaikan beberapa isu yang menjadi perhatian dari pihak Indonesia, antara lain ekspor produk daging Rusia ke Indonesia dan produk farmasi asal Rusia.

Rusia berharap Pemerintah Indonesia dapat mempertimbangkan keinginan ekspor produk daging asal Rusia yang telah disesuaikan dengan sertifikasi halal. “Kami juga mengusulkan kepada pihak Indonesia untuk mendiskusikan pembentukan sebuah pengaturan standarisasi bersama secara bilateral untuk produk farmasi,” ujar Volvach.

Advertising
Advertising

Kedua negara juga membahas upaya peningkatan kerja sama di sektor pariwisata serta percepatan penyelesaian perundingan dari Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA). Pemerintah Indonesia meyakini pembentukan perjanjian tersebut akan menjadi rujukan untuk peningkatan standar produk dan komoditas ekspor Indonesia maupun negara anggota EAEU.

Berita terkait

Terjadi dari Mei-September 2024, Apa Itu Deflasi dan Penyebabnya?

3 jam lalu

Terjadi dari Mei-September 2024, Apa Itu Deflasi dan Penyebabnya?

Deflasi merupakan fenomena penurunan harga yang ada di dalam suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Tina Rambe Tolak Pabrik Kelapa Sawit Dibui, Sebelumnya Aktivis Lingkungan Daniel Tangkilisan Dijerat Hukum

4 jam lalu

Tina Rambe Tolak Pabrik Kelapa Sawit Dibui, Sebelumnya Aktivis Lingkungan Daniel Tangkilisan Dijerat Hukum

Tina Rambe dibui setelah menolak pabrik kelapa sawit. Masalah hukum pernah menyasar aktivis lingkungan lainnya, Daniel Tangkilisan.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

21 jam lalu

Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov mendesak warga negara Rusia yang ada di Israel agar angkat kaki dari sana menyusul naiknya ketegangan

Baca Selengkapnya

Mengapa Aplikasi Temu Dianggap Berbahaya jika Masuk Indonesia?

1 hari lalu

Mengapa Aplikasi Temu Dianggap Berbahaya jika Masuk Indonesia?

Pendapat berbagai pihak terkait dampak negatif aplikasi Temu bila beroperasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti CSIS Sebut Mitra Global Akui Status Indonesia sebagai Kekuatan Menengah

1 hari lalu

Peneliti CSIS Sebut Mitra Global Akui Status Indonesia sebagai Kekuatan Menengah

Peneli CSIS menilai mitra global mengakui status Indonesia sebagai kekuatan menengah yang melaksanakan prinsip kebijakan luar negeri bebas aktif

Baca Selengkapnya

Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

1 hari lalu

Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Dubes Masaki Yasushi Beri Penghargaan pada Individu dan Perusahaan yang Berjasa pada Hubungan Indonesia Jepang

1 hari lalu

Dubes Masaki Yasushi Beri Penghargaan pada Individu dan Perusahaan yang Berjasa pada Hubungan Indonesia Jepang

Duta Besar Jepang memutuskan memberi penghargaan kepada tiga individu dan satu kelompok karena berjasa mempererat hubungan Indonesia Jepang

Baca Selengkapnya

Fakta Penting Aktivis Lingkungan Tina Rambe yang Dibui karena Tolak Pabrik Kelapa Sawit

1 hari lalu

Fakta Penting Aktivis Lingkungan Tina Rambe yang Dibui karena Tolak Pabrik Kelapa Sawit

Anggota DPR Pangeran Khairul Saleh minta aparat penegak hukum menggunakan pendekatan pemulihan keadilan bagi Tina Rambe.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Sita Uang Surya Darmadi Rp 2,8 Triliun Belum Bisa Kembalikan, Kejagung Tunggu Putusan Korporasi

2 hari lalu

Kelebihan Sita Uang Surya Darmadi Rp 2,8 Triliun Belum Bisa Kembalikan, Kejagung Tunggu Putusan Korporasi

Menurut Maqdir, jumlah uang Surya Darmadi yang disita Kejaksaan sebesar Rp 5,1 triliun ditambah US$ 11,4 juta dan SGD 646.

Baca Selengkapnya

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

2 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y

Baca Selengkapnya