Pemerintah Kucurkan Rp 750 Juta untuk Industri Batik

Reporter

Editor

Senin, 13 Juli 2009 15:32 WIB

TEMPO Interaktif, Suraakarta - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta menganggarkan Rp 750 juta untuk pengembangan industri batik skala kecil untuk tahun ini dan kini tengah melakukan tender pengadaan peralatan industri batik senilai Rp 250 juta untuk diberikan kepada 20 pengusaha batik skala kecil yang sedang dibina.

“Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan industri batik di Surakarta,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta, Joko Pangarso ketika ditemui, Senin (13/7). Menurut dia, industri batik mendapatkan prioritas karena menjadi salah satu industri kreatif andalan di Kota Surakarta.

Menurut Pangarso, anggaran sebesar Rp 750 juta tersebut akan diturunkan dalam beberapa tahap. “Tahap pertama awal tahun lalu berupa kegiatan pelatihan terhadap 20 perajin binaan kita,” ujar Pangarso. Pengusaha kecil binaan dinas tersebut kebanyakan merupakan pelaku usaha baru di bidang batik.

“Hanya ada beberapa pengusaha lama yang usahanya tidak berkembang,” kata Pangarso. Untuk biaya pelatihan yang meliputi pelatihan produksi, manajemen, dan pemasaran tersebut, pihaknya mengeluarkan anggaran hingga Rp 150 juta.

Dalam waktu dekat, Dinas Perdagangan juga akan memberi bantuan peralatan membatik bagi para pengusaha baru. “Sekarang pengadaan peralatan tersebut baru kita lelang,” kata Pangarso. Pihaknya menganggarkan Rp 250 juta untuk pengadaan peralatan industri itu.

Di akhir tahun nanti, Dinas Perdagangan juga akan mengirimkan hasil produksi dari 20 pengusaha ini ke beberapa pameran, baik tingkat lokal maupun nasional. Kegiatan pameran tersebut akan memakan biaya Rp 350 juta. “Karena kita harus membeli stand dalam pameran tersebut,” ucap Pangarso.

Program yang sama juga telah dilakukan selama 2008 lalu. “Hingga sekarang perkembangan perajin yang dibina pada tahun lalu masih kita pantau,” tuturnya. Menurut dia, pengusaha yang dibina pada tahun lalu hingga saat ini masih bisa terus berproduksi.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

1 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

1 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

1 hari lalu

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

Pertemuan organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Arequipa, Peru kembali membahas Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

2 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

4 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Agnez Mo Kenakan Batik di Gold Gala 2024, Dapat Pujian dari Desainer dan Netizen

5 hari lalu

Agnez Mo Kenakan Batik di Gold Gala 2024, Dapat Pujian dari Desainer dan Netizen

Agnez Mo menghadiri ajang Gold Gala 2024 di Los Angeles, dengan sentuhan khas Indonesia yakni mengenakan batik hingga tusuk konde.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

7 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

15 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

15 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

16 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya