Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 3 Mei 2024 13:21 WIB

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI menyebut inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen. Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa inflasi IHK April 2024 tercatat sebesar 0,25 persen secara bulanan atau month-to-month (mtm). Dengan demikian, inflasi IHK secara tahunan menjadi 3 persen year-on-year (yoy).

Direktur Departemen Komunikasi Fadjar Majardi menyatakan, inflasi yang terjaga merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah pusat serta daerah. Hal ini terwujud melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

"Ke depan, BI meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen pada 2024," katanya dalam keterangan resmi pada Kamis, 2 Mei 2024.

Sementara itu, inflasi inti pada April 2024 tercatat sebesar 0,29 persen mtm. Persentasenya lebih tinggi dari inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,23 persen mtm.

"Seiring dengan kenaikan permintaan musiman pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional Idul Fitri, serta didorong oleh peningkatan harga komoditas global, khususnya komoditas emas."

Advertising
Advertising

Dia menjelaskan, realisasi inflasi inti tersebut didorong utamanya oleh inflasi komoditas emas perhiasan, minyak goreng dan gula pasir. Secara tahunan, inflasi inti April 2024 tercatat sebesar 1,82 persen yoy atau meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yakni 1,77 persen yoy.

Di sisi lain, kelompok volatile food mencatatkan deflasi. Kelompok volatile food pada April 2024 mengalami deflasi sebesar 0,31 persen mtm. Persentasenya lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 2,16 persen mtm.

Fadjar menyebut, deflasi kelompok volatile food disokong terutama oleh komoditas cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit. Penurunan harga komoditas pangan terutama dipengaruhi oleh berlangsungnya musim panen, khususnya komoditas aneka cabai dan beras.

"Deflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi komoditas bawang merah, tomat, dan bawang putih."

Namun secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 9,63 persen yoy, menurun dari inflasi bulan sebelumnya yakni 10,33 persen yoy.

"Ke depan, inflasi volatile food diperkirakan kembali menurun seiring dengan berlanjutnya musim panen, serta didukung oleh sinergi pengendalian inflasi melalui GNPIP di berbagai daerah, sehingga mendukung upaya stabilisasi harga pangan," kata Fadjar.

Terakhir, inflasi kelompok administered prices dicatat meningkat pada April 2024. Kelompok ini mengalami inflasi sebesar 0,62 persen mtm atau meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,08 persen mtm.

"Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh inflasi tarif angkutan udara, angkutan antarkota, dan sigaret kretek mesin, seiring dengan peningkatan mobilitas saat libur Idul Fitri, dan berlanjutnya transmisi kenaikan cukai hasil tembakau," tutur Fadjar.

Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices menjadi sebesar 1,54 persen yoy. Persentase inflasi kelompok ini meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 1,39 persen yoy.

Pilihan Editor: Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Berita terkait

Kabar Uang Rp10.000 Emisi 2005 Tidak Berlaku, Bank Indonesia Berikan Klarifikasi

1 hari lalu

Kabar Uang Rp10.000 Emisi 2005 Tidak Berlaku, Bank Indonesia Berikan Klarifikasi

BI menegaskan bahwa uang Rp10.000 tahun emisi 2005 masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

Baca Selengkapnya

Setelah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut, Kota Solo Alami Inflasi 1,69 Persen di Bulan September 2024

1 hari lalu

Setelah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut, Kota Solo Alami Inflasi 1,69 Persen di Bulan September 2024

Kota Solo pada bulan September 2024 mengalami inflasi sebesar 1,69 persen. Inflasi tersebut terjadi setelah empat bulan sebelumnya secara berturut-turut, yaitu dari Mei hingga Agustus 2024, Solo mengalami deflasi.

Baca Selengkapnya

IHSG Masih Lemah di Level 7.496, Analis Imbau Waspada Pelemahan Lanjutan di Senin Depan

1 hari lalu

IHSG Masih Lemah di Level 7.496, Analis Imbau Waspada Pelemahan Lanjutan di Senin Depan

Analis memproyeksikan IHSG akan lanjut melemah pada Senin depan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Sri Mulyani Sebut Deflasi Berbulan-bulan Justru Positif Meski Pengusaha dan Ekonom Cemas?

1 hari lalu

Kenapa Sri Mulyani Sebut Deflasi Berbulan-bulan Justru Positif Meski Pengusaha dan Ekonom Cemas?

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut deflasi yang terjadi berturut-turut selama 5 bulan justru positif. Pengusaha dan ekonom justru cemas.

Baca Selengkapnya

Hari Jadi Bank Mandiri ke-26, Kilas Balik Peleburan 4 Bank Pelat Merah

3 hari lalu

Hari Jadi Bank Mandiri ke-26, Kilas Balik Peleburan 4 Bank Pelat Merah

Bank Mandiri memperingati Hari Jadinya yang ke-26 pada 2024. BUMN ini lahir dari peleburan empat bank pemerintah pada 2 Oktober 1998.

Baca Selengkapnya

Pinjaman Pegadaian Meningkat Jadi Rp 84,18 Triliun, OJK: Digunakan untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

4 hari lalu

Pinjaman Pegadaian Meningkat Jadi Rp 84,18 Triliun, OJK: Digunakan untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, mengungkapkan tingkat penyaluran pinjaman industri pegadaian mengalami kenaikan 25,83 persen secara year on year (yoy).

Baca Selengkapnya

Mata Uang Rupiah Anjlok 66 Poin Hari Ini, Analis Prediksi Bakal Terus Melemah hingga Besok

4 hari lalu

Mata Uang Rupiah Anjlok 66 Poin Hari Ini, Analis Prediksi Bakal Terus Melemah hingga Besok

Mata uang rupiah melemah 66 poin di level Rp 15.206 pada akhir perdagangan sore ini, Selasa 1 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

RI Mengalami Deflasi Lima Bulan Beruntun, Ekonom Core: Mendekati Krisis Era Pandemi

4 hari lalu

RI Mengalami Deflasi Lima Bulan Beruntun, Ekonom Core: Mendekati Krisis Era Pandemi

BPS mencatat Indonesia telah mengalami deflasi lima bulan berturut-turut yang menunjukkan terjadinya pelemahan daya beli konsumen

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan BI Turun, Kapan Giliran Bunga Kredit dan Deposito Ikut Turun?

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan BI Turun, Kapan Giliran Bunga Kredit dan Deposito Ikut Turun?

Penurunan suku bunga acuan BI biasanya akan direspons dengan penurunan suku bunga kredit pedbankan dan deposito. Kapan bank akan menurunkan bunga?

Baca Selengkapnya

OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan LPIP, Dukung Penyaluran Kredit UMKM

7 hari lalu

OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan LPIP, Dukung Penyaluran Kredit UMKM

OJK resmi meluncurkan peta jalan pengembangan dan penguatan LPIP kemarin, salah satu tujuannya untuk mendukung penyaluran kredit ke segmen UMKM

Baca Selengkapnya